4 Tokoh Internal Masuk Bursa Calon Ketua PPP, Berikut Profil Suharso Monoarfa Hingga Amir Uskara
Suharso juga terpilih sebagai pelaksana tugas Ketua Umum PPP pada 20 Maret 2019 menggantikan Romahurmuziy yang tersangkut kasus korupsi.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) akan melakukan pemilihan ketua umum saat menggelar muktamar ke-IX yang dijadwalkan akan berlangsung di Makassar, tanggal 19 hingga 21 Desember 2020 mendatang.
Sekretaris Jenderal PPP, Arsul Sani mengatakan, PPP membuka ruang kepada semua pihak untuk maju menjadi calon ketua umum partai berlambang Ka'bah.
Hingga saat ini, kata Arsul, terdapat empat orang dari internal PPP maju dalam pemilihan ketua umum.
"Pertama Pak Suharso Monoarfa (Menteri PPN/Kepala Bappenas), kemudian Pak Mardiono (Anggota Watimpres)," ujar Arsul secara virtual, Jakarta, Senin (2/11/2020).
Selain itu, politikus senior PPP yang pernah menjabat Wakil Ketua DPD RI, Ahmad Muqowan dan Ketua Fraksi PPP Amir Uskara, turut maju dalam perebutan kursi pucuk pimpinan PPP.
Baca juga: Pengamat Sebut PPP Krisis Kepemimpinan : Sandiaga Uno, Gus Ipul dan Khofifah Masuk Bursa Caketum
"Lalu ada juga Pak Sandiaga Uno (diusulkan), Khofifah Indar Parawansa (Gubernur Jatim) dan Gus Ipul," ucap Arsul.
Arsul menyadari majunya pihak eksternal partai menuai kritikan dari berbagai pihak, namun PPP merupakan partai yang demokratis dan membuka ruang kepada siapapun.
"Meskipun membuka pintu kepada semua orang untuk bisa gabung di PPP, tapi AD/ART kami mengatur bahwa untuk masuk calon ketua umum harus pernah jadi pengurus di tingkat pusat PPP, supaya identitas PPP sebagai partai kader tidak hilang," papar Arsul.
Wakil Ketua Steering Committee Muktamar PPP ke IX, Syaiful mengatakan, pemilihan Ketua Umum PPP dapat dilakukan secara langsung one man one vote dengan satu utusan satu suara atau melalui sistem formatur.
"Dua cara tersebut diserahkan sepenuhnya kepada peserta Muktamirin," ucap Anggota Komisi I DPR itu.
Namun, berdasarkan pengalaman sebelumnya, kata Syaiful, jika ketua umum berasal dari fusi Nahdlatul Ulama (NU), maka sekretaris jenderalnya dari Parmusi atau Muhammadiyah.
"Begitu juga sebaliknya mengingat PPP dilahirkan oleh empat fusi partai, yakni NU, Muslimin Indonesia, Syarikat Islam dan Perti. Keseimbangan komposisi tersebut sangat penting agar terjadi kekompakan antar fusi sebagai jati dirinya," ujarnya.
"Diharapkan yang menjadi Ketua Umum dan Sekjen PPP mendatang adalah kader ideologis masing-masing fusi, bukan kader fusi yang biologis ataupun pengakuan," sambung Syaiful.
Baca juga: Anggota Watimpres, Menteri PPN, Sandiaga Uno hingga Khofifah Berebut Kursi Ketua Umum PPP
Momentum Islah
Apakah muktamar tersebut akan menjadi momen islah dengan PPP versi Muktamar Jakarta yang diketuai Humphrey Djemat?
Sekjen PPP Arsul Sani menegaskan, sejatinya penyelenggaraan Muktamar IX sudah menjadi muktamar islah.
Sebab, dalam kepengurusan Muktamar IX, ada beberapa nama yang sempat menjadi pengurus di PPP versi Muktamar Jakarta.
"Pertama terkait dengan islah. Ini muktamarnya itu sudah jadi muktamar islah. Jadi di dalam kepanitiaan muktamar baik di SC maupun OC ada teman-teman yang beberapa waktu lalu misalnya ada disebut di kubu PPP Muktamar Jakarta," kata Arsul dalam konferensi pers persiapan Muktamar IX PPP, Senin (2/11/2020).
Baca juga: Jelang Muktamar IX, PPP Jangan Mengulangi Kesalahan, Ketum Parmusi Layak Jadi Ketua Umum PPP
"Saya sebut saja ada Ahmad Gozali Harahap, beliau salah satu pimpinan di SC, kemudian ada Pak Joe Hasyim, kemudian Pak Yunus Razak di OC. Kalau Pak Sudarto ya tidak kami ajak karena beliau sudah bergabung ke Partai Gerindra," imbuhnya.
Arsul mengatakan, pihaknya juga terus berkomunikasi dengan Ketua Umum PPP Muktamar Jakarta Humphrey Djemat.
Ia berharap semua pihak yang diundang dalam Muktamat IX bisa hadir secara langsung.
"Pak Humphrey diundang atau tidak? kami insyaAllah berkomunikasi lah. Karena kita ingin juga kalau semua yang kita undang itu bisa datang, supaya kami bisa mempersiapkan juga," katanya.
Berikut profil keempat calon Ketua Umum PPP dari internal PPP:
1. Suharso Monoarfa (Menteri PPN/Kepala Bappenas)
Dr. (H.C.) Ir. H. Suharso Monoarfa lahir di Mataram, Nusa Tenggara Barat, 31 Oktober 1954.
Ia adalah politisi berkebangsaan Indonesia.
Suharso saat ini menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional pada Kabinet Indonesia Maju Jokowi-Ma'ruf.
Dia juga seorang pengusaha dan politikus berdarah Gorontalo.
Suharso merupakan anggota Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang menjabat sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden dari 19 Januari 2015 hingga 22 Oktober 2019.
Suharso juga terpilih sebagai pelaksana tugas Ketua Umum PPP pada 20 Maret 2019 menggantikan Romahurmuziy yang tersangkut kasus korupsi.
Ia pernah menjabat sebagai Menteri Perumahan Rakyat pada Kabinet Indonesia Bersatu II.
2. Mardiono (Anggota Wantimpres)
Muhamad Mardiono lahir di Yogyakarta, 11 Juli 1957.
Ia adalah seorang politisi yang sekarang menjabat sebagai Anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 13 Desember 2019.
Dikenal sebagai seorang pengusaha dan politisi dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Ia pernah menjabat sebagai Ketua DPW PPP Provinsi Banten dan Wakil Ketua Umum DPP PPP.
Pada 2017, PPP mendorongnya untuk mencalonkan diri menjadi gubernur Banten, namun ia menolak.
Mardiono memiliki bisnis yang bergerak di bidang jasa logistik bernama PT Buana Centra Swakarsa (BCS).
Periode 2002-2007, ia menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Provinsi Banten Bidang Industri dan Perdagangan.
Periode 2007-2012 dan 2012-2017, menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) Provinsi Banten.
3. Ahmad Muqowan
Ahmad Muqowam S.Sos. lahir di Salatiga, 1 Desember 1960.
Ia adalah anggota DPR RI periode 1999-2004, 2004-2009 dan 2009-2014 dari Partai Persatuan Pembangunan mewakili Jawa Tengah untuk wilayah Kabupaten Pekalongan, Kabupaten Pemalang, dan Kabupaten Batang.
Ia beberapa kali berpindah komisi terakhir tahun 2011 ia ditugaskan di Komisi II yang menangani Pemerintahan daerah di Indonesia, otonomi daerah, Kementerian Dalam Negeri Indonesia, Badan Pertanahan Nasional dan Komisi Pemilihan Umum.
4. Amir Uskara
Politisi Amir Uskara masuk bursa calon ketua umum PPP.
Pemilihan ketua umum PPP akan digelar di Makassar pada 19-21 Desember 2020
Amir Uskara adalah seorang politisi yang berasal dari Sulawesi Selatan.
Ia lahir di Sungguminasa, Kabupaten Gowa, Sulsel.
Saat ini, ia merupakan Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan Sulawesi Selatan.
Ia sempat menjadi anggota Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia, dan juga bergabung dalam sayap muda Nahdatul Ulama, GP Ansor.
Ia terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan sejak tahun 2009.
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Profil Singkat 4 Tokoh Internal PPP yang Masuk Bursa Calon Ketua, Suharso Monoarfa hingga Amir Uskara