Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Presiden Ajak Reformasi Sistem Kesehatan Nasional Besar-besaran

Buka Rakernas dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia, Jokowi minta dilakukan reformasi sistem kesehatan nasional besar-besaran.

Penulis: Taufik Ismail
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Presiden Ajak Reformasi Sistem Kesehatan Nasional Besar-besaran
Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo 

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) dan Pertemuan Ilmiah Tahunan Ikatan Apoteker Indonesia yang disiarkan melalui youtub Sekretariat Presiden, Kamis, (5/11/2020).

Ia mengajak seluruh pihak untuk bersama melakukan reformasi sistem kesehatan nasional secara besar-besaran.

Reformasi tersebut juga mencakup kemandirian obat dan bahan baku obat yang diharapkan dapat segera dicapai.

Baca juga: Survei Indo Barometer: 64,6 Persen Masyarakat Puas Kinerja Jokowi, 40,8 Persen untuk Maruf Amin

"Kita tahu bahwa sekitar 90 persen obat dan bahan baku obat masih mengandalkan impor. Padahal negara kita sangat kaya dengan keberagaman hayati baik di daratan maupun di lautan. Hal ini jelas memboroskan devisa negara, menambah defisit neraca transaksi berjalan, dan membuat industri farmasi dalam negeri tidak bisa tumbuh dengan baik," kata Presiden.

Oleh karena itu, Presiden berpandangan, kemandirian dalam industri obat-obatan dan alat kesehatan harus menjadi prioritas bersama dan dilakukan dengan cara-cara yang luar biasa di tengah pandemi Covid-19 yang saat ini terjadi. Pandemi, dengan segala dampak yang ditimbulkannya, memberi banyak pelajaran kepada kita.

Baca juga: Jokowi: Pencalonan Indonesia Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2032 untuk Tingkatkan Citra & Martabat Bangsa

Pandemi telah membangkitkan rasa krisis dalam dunia farmasi untuk memacu kegiatan riset, mengembangkan inovasi-inovasi, merevitalisasi industri bahan baku obat di dalam negeri, hingga memperkuat struktur manufaktur industri farmasi nasional.

"Kekayaan keragaman hayati Indonesia harus dijadikan modal dasar dalam kebangkitan industri obat dalam negeri. Keragaman hayati harus dimanfaatkan untuk memperkuat ketahanan masyarakat di bidang kesehatan. Obat fitofarmaka juga perlu difasilitasi untuk melewati uji klinis dan standarisasi sehingga menjadi pilihan pengobatan promotif dan preventif," tuturnya.

Berita Rekomendasi

Kebangkitan industri farmasi nasional nantinya diharapkan akan sekaligus memperkuat perekonomian nasional, baik yang bekerja di hulu maupun di hilir industri, dan meningkatkan kesejahteraan para petani serta UMKM.

Baca juga: PAN Minta Pemerintahan Jokowi Mencontoh Negara Lain Keluar Lebih Cepat dari Resesi Ekonomi

Selain itu, memanfaatkan momentum penanganan pandemi, Presiden Joko Widodo juga mengajak partisipasi seluruh elemen masyarakat mulai dokter, perawat, apoteker, dan profesi lainnya untuk ambil bagian dalam penanganan pandemi terutama untuk membantu kesuksesan program vaksinasi Covid-19.

"Saya mengajak peran serta dalam rantai produksi, distribusi, dan pelayanan vaksinasi dengan memberikan pelatihan teknis terkait penanganan vaksin, serta bisa berperan menjadi promotor dan memberikan edukasi tentang vaksin," kata Presiden.

Melalui pelaksanaan Rakernas dan Pertemuan Ilmiah Ikatan Apoteker Indonesia ini pula Kepala negara berharap agar nantinya melahirkan banyak gagasan dan rencana-rencana aksi untuk membantu percepatan penanganan pandemi Covid-19 dan kemandirian obat dalam negeri.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas