Kepulangan Rizieq Shihab yang Penuh Kontroversi Dinilai Wajar
Tapi di sisi lain, lanjut Karyono, kelompok oposisi bisa menjadi kekuatan penyeimbang terhadap pemerintahan.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Hendra Gunawan
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai menilai wajar, jika rencana kepulangan Habib Rizieq Shihab (HRS) ke Indonesia menimbulkan kontroversi.
Pasalnya, menurut Karyono, Habib Rizieq memang kontroversial.
"Ia kerap membuat heboh di republik ini. Ketika ia tinggal di Arab saja, pernyataannya masih sering membuat heboh," kata Karyono kepada Tribunnews, Jumat (6/11/2020).
Karyono juga menyebut, sosok HRS ini dikenal sebagai sosok hater Jokowi yang paling vokal.
Baca juga: Nilai Pemerintah Tak Adil terhadap Rizieq Shihab, Fadli Zon: Reynhard Sinaga Dapat Bantuan Hukum
Baca juga: PKS Minta Pemerintah Jamin Keselamatan dan Keamanan Habib Rizieq Saat Tiba di Indonesia
Baca juga: Kemenkes Tanggapi Berita Kepulangan Habib Rizieq, Sebut Imam Besar FPI Wajib Karantina 14 Hari
Selain itu, suara lantang yang klaim mewakili umat Islam tak jarang menimbulkan polemik.
Oleh karenanya, kepulangan HRS tentu membuat was-was bagi sebagian masyarakat.
"Apalagi jika HRS bergabung dengan kelompok oposisi bisa berpotensi memperkuat kelompok mereka. Kubu oposisi mendapatkan tambahan energi," jelas Karyono.
Tapi di sisi lain, lanjut Karyono, kelompok oposisi bisa menjadi kekuatan penyeimbang terhadap pemerintahan.
Hal ini tidak berdampak negatif jika paradigma oposisi diletakkan dalam kerangka memperkuat demokrasi dan memperbaiki bangsa ini ke depan.
Namun, yang dikuatirkan jika arah oposisi bergeser ke arah gerakan untuk menggulingkan pemerintahan yang sah.
"Inilah yang menjadi tantangan pemerintahan Jokowi - Ma'ruf" imbuhnya.
Tetapi, boleh jadi sikap politik HRS sepulang dari Arab tidak ditijukan untuk tujuan tersebut jika menyimak pernyataan HRS bahwa dirinya tidak ingin mempersulit pemerintah Indonesia.
Ia menginginkan kepulangannya tersebut tidak dimanfaatkan oleh berbagai pihak. Penegasan Rizieq ini mengindikasikan tentang sikapnya setelah berada di Indonesia sepulang dari Arab Saudi.
"Pernyataan HRS ini yang harus dipegang teguh oleh dirinya sendiri dan menjadi catatan apabila HRS mengingkari ucapannya," tutup Karyono.