Kapolri Pertama Soekanto, Sultan Babullah Hingga Rumagesan Bakal Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional
Selama 14 tahun menjabat, Soekanto dikenal sebagai sosok yang visioner, disiplin, jujur, dan konsisten dalam membangun Polri.
Penulis: Taufik Ismail
Editor: Dewi Agustina
Kemudian pahlawan ketiga yakni Machmud Singgirei Rumagesan dari Provinsi Papua Barat.
Baca juga: HNW Mendukung Pemberian Gelar Pahlawan Nasional Pada Tokoh Perjuangan Kemerdekaan KH. Ahmad Sanusi
Ia adalah raja dari wilayah Sekar --yang sekarang menjadi Fakfak-- dengan gelar Raja Al-Alam Ugar Sekar.
Meski Sekar bukan kerajaan besar, bahkan hanya wilayah admistratif dari Kerajaan Tidore, namun bukan berarti peran Rumagesan menjadi kecil.
Pada tahun 1898, karena Kesultanan Tidore sudah tak lagi memanfaatkan pajak dari Papua Barat, Belanda lalu mencoba mengambil alih dan membangun perekonomian daerah dengan mempekerjakan buruh untuk perusahaan Maatschapijj Colijn.
Saat itu, Rumagesan menjadi orang yang menentang keras dan meminta Belanda, yang selama ini sewenang-wenang dalam membayarkan gaji tenaga kerja, untuk memenuhi syarat yang diajukan raja.
Friksi antara pemerintah Belanda dengan Rumagesan pun muncul akibat masalah upah pekerja yang tidak adil.
Akibatnya, pada tahun 1934, Rumagesan dan 73 pengikutnya ditangkap oleh pemeirntah kolonial.
Rumagesan diasingkan ke Saparua selama 15 tahun, sedangkan para pengikutnya dipenjara hingga 10 tahun.
Setelah bebas, Rumagesan bertemu Presiden Soekarno untuk menyatakan dukungannya bagi kemerdekaan Indonesia.
Ia juga menegaskan akan memperjuangkan kemerdekaan Papua dari penjajahan Belanda seperti pulau-pulau lain di Indonesia dengan mendirikan Gerakan Revolusi Tjendrawasih Irian Barat atau GTRIB.
Bagi masyarakat di Maluku Utara dan Papua Barat, ini pertama kalinya mereka memiliki sosok pahlawan nasional.
"Jadi Provinsi Maluku Utara dan Papua Barat Memang belum pernah memiliki pahlawan nasional, dan apabila tidak ada perubahan, Insya Allah kedua pahlawan ini akan diberikan gelar pahlawan nasional di tahun ini," kata Juliari.
Baca juga: Ali Sastroamidjojo Diusulkan Jadi Pahlawan Nasional
Selain tiga tokoh itu, Presiden Jokowi juga akan menyematkan gelar pahlawan nasional kepada Arnold Mononutu dari Provinsi Sulawesi Utara yang merupakan tokoh pergerakan dan pernah menjadi Menteri Penerangan RI pada masa kepemimpinan Presiden Soekarno.
Gelar pahlawan nasional juga akan diberikan kepada Sutan Mohammad Amin Nasution dari Provinsi Sumatera Utara.