Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Megawati Mengaku Sedih 'Dibully' soal PKI

Megawati Soekarnoputri mengungkapkan kesedihannya terhadap stigma PKI yang dialamatkan kepada keluarganya.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Hasanudin Aco
zoom-in Megawati Mengaku Sedih 'Dibully' soal PKI
Tribunnews.com/ Vincentius Jyestha
Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Dewan Pengarah BPIP, Megawati Soekarnoputri mengungkapkan kesedihannya terhadap stigma PKI yang dialamatkan kepada keluarganya.

Terlebih anggapan tersebut dialamatkan kepada ayahandanya, Soekarno, yang merupakan proklamator kemerdekaan Indonesia.

"Sedih saya ketika ayah saya dilengserkan. Orang selalu mengatakan bahwa Bung Karno kecenderungannya adalah PKI," ujar Mega dalam sambutannya pada Dialog Kebangsaan Universitas Negeri Jakarta yang digelar secara daring, Selasa (10/11/2020).

Baca juga: PA 212: Jika Tidak Mau Dituduh PKI, Mega dan PDIP Harus Jelas Pembelaannya Terhadap Sila Pertama

Ketua Umum PDI Perjuangan ini membantah pernyataan tersebut.

Menurutnya, Bung Karno tidak mungkin memiliki kecenderungan kepada PKI, karena dirinya sendiri yang membuat Pancasila.

Bahkan Megawati mengatakan bahwa keluarganya adalah pendiri ormas Islam Muhammadiyah di Bengkulu.

Megawati juga mengaku kerap disebut sebagai PKI. Dirinya mengungkapkan hal tersebut tidak benar.

BERITA REKOMENDASI

"Saya dibully begitu juga. Dikatakan saya PKI. Jadi saya pikir, apakah saya akan menghianati, durhaka dengan orang tua saya," tutur Megawati.

Menurut Megawati, dibutuhkan upaya meluruskan sejarah agar tidak terjadi kekeliruan di masyarakat.

Terutama sejarah mengenai Bung Karno.

Megawati mengatakan masyarakat juga bisa mengakses arsip bersejarah agar dapat mematuhi fakta yang sebenarnya.

"Hal-hal ini yang harus itu tadi saya katakan. Harus diingatkan kembali, diterangkan secara benar sejarah bangsa kita.


Tidak mungkin kalau hanya separuh-separuh. bukti otentiknya di Arsip Nasional ada. Tolong didatangkan para sejarawan untuk menceritakan hal-hal ini," pungkas Megawati.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas