Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Gerindra Harapkan Kapolri Selanjutnya Jangan Sekedar Jadikan Konsep 'Promoter' Jargon Kosong 

Calon Kapolri pengganti Idham Azis diminta tidak sekedar menjadikan konsep 'Profesional, Modern, Terpercaya' (Promoter) sebagai jargon kosong semata. 

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Gerindra Harapkan Kapolri Selanjutnya Jangan Sekedar Jadikan Konsep 'Promoter' Jargon Kosong 
Istimewa
Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Bursa calon Kapolri mulai ramai diperbincangkan.

Penyebabnya tak lain karena Kapolri Jenderal Polisi Idham Azis akan memasuki masa pensiun pada Januari 2021 mendatang.

Anggota Komisi III DPR RI Fraksi Gerindra Habiburokhman meminta calon Kapolri pengganti Idham Azis agar tidak sekedar menjadikan konsep 'Profesional, Modern, Terpercaya' (Promoter) sebagai jargon kosong semata. 

"Konsep 'Profesional, Modern dan Terpercaya' atau 'Promoter' jangan sekedar menjadi jargon kosong. Harus benar-benar diterapkan sampai tingkat bawah," ujar Habiburokhman, ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat (13/11/2020).

Baca juga: Kapolri Idham Azis Pensiun Tahun Depan,Legislator Gerindra:Tinggalkan Warisan Polri Tak Pandang Bulu

Baca juga: Politikus Golkar Minta Calon Kapolri Pengganti Idham Azis Mampu Tangani Narkoba di Tingkat Desa

Habiburokhman juga meminta agar pengganti Idham Azis nantinya dapat bekerja lebih baik daripada pendahulunya. 

Dengan begitu, kata dia, Polri sebagai ujung tombak penegakan hukum dapat kembali meraih kepercayaan masyarakat sepenuhnya. 

Apalagi mengingat adanya dugaan keterlibatan dua jenderal polisi dalam kasus Djoko Tjandra yang membuat masyarakat semakin resah. 

Berita Rekomendasi

"Selain itu Polri harus hati-hati dan memastikan tegaknya keadilan dalam kasus-kasus yang bernuansa politis. Jangan sampai timbul kesan adanya kriminaslisasi politik," kata Habiburokhman. 

Terdakwa Djoko Tjandra (kiri), didampingi Kuasa Hukum Krisna Murti (kanan), saat menjalani sidang lanjutan kasus surat perjalanan palsu di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Jumat (6/11/2020). Agenda sidang tersebut adalah pemeriksaan saksi-saksi dengan menghadirkan 3 orang saksi. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha)
Terdakwa Djoko Tjandra (kiri), didampingi Kuasa Hukum Krisna Murti (kanan), saat menjalani sidang lanjutan kasus surat perjalanan palsu di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Jumat (6/11/2020). Agenda sidang tersebut adalah pemeriksaan saksi-saksi dengan menghadirkan 3 orang saksi. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) (WARTAKOTA/Angga Bhagya Nugraha)

Sebelumnya diberitakan, mutasi besar akan terjadi di tubuh Polri menjelang pergantian Kapolri Jenderal Idham Azis pada Januari 2020 mendatang.

Hal tersebut berdasarkan informasi yang diterima Ind Police Watch (IPW).

"Mutasi itu akan ada dua sampai tiga jenderal bintang dua yang bakal naik menjadi bintang tiga. Para perwira yang naik menjadi bintang tiga itu dipastikan akan masuk dalam bursa calon Kapolri untuk menggantikan Idham Azis," kata Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam keterangannya, Kamis (12/11/2020).

Dari pendataan IPW menjelang pensiunnya Kapolri, akan cukup banyak perwira Polri yang bakal pensiun.

Sedikitnya ada 30 jenderal yang akan pensiun menjelang suksesi Kapolri pada Januari mendatang. 

Menurut Neta, jenderal itu pensiun mulai dari bulan November, Desember, dan Januari 2020.

Mereka yang pensiun tersebut terdiri dari tiga komisaris jenderal (Komjen), delapan inspektur jenderal (Irjen), dan 19 brigadir jenderal (Brigjen). 

"Yang terbanyak adalah alumni Akpol 86 ada 15 jenderal yang pensiun, terdiri dari empat Irjen dan 11 brigjen. Akpol 85 ada 14 jenderal, tiga Komjen, empat Irjen, dan tujuh Brigjen. Akpol 87 satu jenderal yang pensiun dengan pangkat Brigjen. Begitu juga Akpol 88A teman satu angkatan Idham Azis hanya satu Brigjen yang pensiun, yakni Brigjen Ahmad Fachruzzaman yang pensiun 10 Januari," jelasnya.

Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane saat diskusi Prospek Pemberantasan Korupsi Pasca  Revisi UU KPK di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (11/12/2019).
Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane saat diskusi Prospek Pemberantasan Korupsi Pasca Revisi UU KPK di kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (11/12/2019). (Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda)

Sementara itu, tiga komisaris jenderal yang akan pensiun adalah Kepala BNN Komjen Heru Winarko yang pensiun 1 Desember, Sekjen Kementerian KKP Komjen Antam Novambar, dan Sekretaris Utama Lemhanas Komjen Didid Widjarnardi.

Dengan adanya tiga Komjen yang pensiun, maka akan ada tiga perwira Polri yang berpangkat Irjen yang akan naik menjadi Komjen.

Ketiga Pati yang disebut akan naik menjadi bintang tiga itu adalah Kapolda Metro Jaya Irjen Nana, Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Lutfhi, dan Kapolda Jawa Timur Irjen M Fadil. 

"Selain itu, jika Polri jadi menaikkan pangkat Dankor Brimob dari bintang dua menjadi bintang tiga, peluang Dankor Brimob masuk bursa calon Kapolri pun terbuka lebar," jelasnya.

Dengan bergesernya sejumlah jenderal bintang dua menjadi bintang tiga, Neta menyebutkan bursa calon Kapolri pengganti Idham Azis akan semakin riuh. 

"Yang pasti sebelum pensiun 30 Januari 2021, kepimpinan Kapolri Idham Azis masih akan diuji lagi dengan dua even besar, yakni pengamanan Pilkada Serentak 9 Desember dan pengamanan Natal dan Tahun Baru 2021," tukas Neta. 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas