Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pimpinan Komisi X Harap Aplikasi iPusnas, Baca Buku Secara Daring, Bisa Digunakan Secara Massal

Komisi X DPR harap aplikasi iPusnas bisa semakin massal digaungkan karena total pengunjungnnya sudah 9,9 juta orang.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Pimpinan Komisi X Harap Aplikasi iPusnas, Baca Buku Secara Daring, Bisa Digunakan Secara Massal
ist
webinar bertajuk "Bangkit dari Pandemi dengan Literasi" yang digelar oleh Perpustakaan Nasional RI bersama Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Rabu (17/6/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi X DPR RI mengadakan Rapat Kerja dengan Kepala Perpustakaan Nasional, Senin (16/11).

Rapat dipimpin oleh Wakil Ketua Komisi X DPR RI Abdul Fikri Faqih, berlangsung secara fisik dan virtual.

Dalam rapat tersebut dibahas beberapa agenda, antara lain penyerapan anggaran TA 2020, serta evaluasi program peningkatan literasi nasional. 

Baca juga: Perpusnas: Literasi Dapat Tingkatkan Inovasi di Tengah Pandemi

Kepala Perpusnas Syarif Bando menyampaikan satu di antara terobosan Perpusnas yakni aplikasi OneSearch, iPusnas yang merupakan repositori perpustakaan nasional.

Adapun 1,940 institusi telah tergabung mendaftarkan koleksi digitalnya. 

"Banyak mahasiswa yang mengaku dapat mengakses koleksi dari berbagai perpustakaan di Indonesia dengan memanfaatkan aplikasi ini. Total pengunjungnya ada 9,9 juta orang,” ujar Syarif, dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin (16/11/2020).

Baca juga: Momen Hari Pahlawan, Perpusnas: Pemuda Dapat Berjuang Melalui Literasi

Sementara itu, Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian mengapresiasi program-program Perpusnas yang kreatif dan inovatif dalam menanggapi pandemi Covid-19

Berita Rekomendasi

“Kami mengapresiasi berbagai pelatihan yang telah dilaksanakan perpustakaan di berbagai daerah, baik langsung maupun virtual, seperti hidroponik, kerajinan tangan, kewirausahaan, dan lain-lain," kata Hetifah. 

"Beginilah seharusnya peran perpustakaan di masyarakat, tidak semata menghadirkan buku namun juga sebagai sumber pengetahuan yang kontekstual dan berdampak langsung bagi kehidupan masyarakat,” imbuhnya.

Siswa SD beraktivitas di ruang baca Perpustakaan Nasional (Perpusnas) di Jakarta, Kamis (20/2/2020). Selain megah dan memiliki koleksi lengkap, Perpusnas juga menyediakan ruangan perpustakaan untuk anak-anak, penyandang disabilitas dan lansia. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Siswa SD beraktivitas di ruang baca Perpustakaan Nasional (Perpusnas) di Jakarta, Kamis (20/2/2020). Selain megah dan memiliki koleksi lengkap, Perpusnas juga menyediakan ruangan perpustakaan untuk anak-anak, penyandang disabilitas dan lansia. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Politikus Golkar tersebut menyarankan program-program webinar yang menarik dan bermanfaat untuk diperbanyak dan ditingkatkan. 

Apalagi di masa pandemi ini, kata Hetifah, antusiasme generasi muda untuk mendapatkan pengetahuan di luar pelajaran sekolah atau kampus sangat tinggi. 

"Terbukti dari banyaknya peminat webinar-webinar yang diselenggarakan dengan berbagai topik, meski kebanyakan berbayar. Saya harap Perpusnas bisa lebih banyak lagi memfasilitasi webinar-webinar sejenis dengan gratis bagi masyarakat yang haus akan ilmu pengetahuan namun memiliki keterbatasan ekonomi,” jelasnya.

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) sudah membuka kembali layanannya untuk umum. Terletak di Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan No 11 Jakarta Pusat proses masuk dilakukan secara ketat.
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas) sudah membuka kembali layanannya untuk umum. Terletak di Gedung Fasilitas Layanan Perpustakaan Nasional, Jalan Medan Merdeka Selatan No 11 Jakarta Pusat proses masuk dilakukan secara ketat. (istimewa)

Hetifah yang merupakan wakil rakyat asal Kalimantan Timur ini juga mengingatkan pentingnya optimalisasi konten digital, terutama dalam aplikasi iPusnas. 

“Banyak masyarakat yang belum mengetahui akan aplikasi ini, padahal koleksinya sangat banyak dan menarik. Apalagi dengan adanya pandemi semakin banyak kalangan masyarakat yang menggunakan gawai, juga mendapat kuota dari Kemendikbud. Saya harap aplikasi ini dapat dibuat menjadi lebih user-friendly, dan menjadi masif digunakan masyarakat Indonesia," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas