Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Protokol Kesehatan Kian Longgar, Legislator PKS: Pandemi Belum Berakhir Bukan Saatnya Lepas Kendali

Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Netty Prasetiyani Aher prihatin dengan semakin longgarnya pelaksanaan protokol kesehatan di banyak tempat.

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Sanusi
zoom-in Protokol Kesehatan Kian Longgar, Legislator PKS: Pandemi Belum Berakhir Bukan Saatnya Lepas Kendali
WARTAKOTA/Angga Bhagya Nugraha
Suasana Blok A pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Rabu (11/11/2020). Geliat penjualan pasar pada masa perpanjangan PSBB transisi udah mulai ada peningkatan. Pedagang mengaku pada massa ini, penjualan mulai meningkat sekitar 25 persen dibandingkan pada awal PSBB di Jakarta. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Netty Prasetiyani Aher prihatin dengan semakin longgarnya pelaksanaan protokol kesehatan di banyak tempat.

Padahal pandemi Covid-19 belum berakhir, bahkan menurut Netty justru bertambah parah.

"Pandemi ini belum berakhir, bahkan bertambah parah dengan naiknya jumlah kasus baru. Jangan sampai pemerintah dan masyarakat lepas kendali. Semua pihak harus bersabar dan menahan diri untuk terus mengetatkan protokol kesehatan dalam aktivitasnya," ujar Netty, dalam keterangannya, Selasa (17/11/2020).

Baca juga: PA 212 Disarankan Gelar Reuni Virtual, Polri akan Bertindak Tegas Jika Melanggar Protokol Kesehatan

Berdasarkan laporan WHO hingga 14 November lalu, total kasus Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 463.007 kasus dengan pertumbuhan kasus baru tertinggi sebanyak 5.272 kasus.

Netty mengatakan hal ini menjadikan Indonesia sebagai negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di Asia Tenggara.

Baca juga: Wagub DKI Ingatkan Warga Tetap Patuhi Prokes dan Tidak Berkerumun

"Data lapangan kasus Covid-19 di Indonesia itu real, jadi jangan pernah dianggap sepele. Apalagi sampai saat ini belum ada kepastian obat maupun vaksin Covid-19 yang dapat menahan laju pandemi," kata dia.

Berita Rekomendasi

"Oleh karena itu, saya meminta semua pihak agar tidak mengabaikan protokol kesehatan yang bisa memicu munculnya klaster baru. Pengabaian protokol kesehatan, apa pun alasannya, adalah sikap tidak bertanggungjawab yang dapat menimbulkan resiko besar," imbuhnya.

Netty menyadari bahwa tidak mungkin meminta masyarakat terus mengurung diri di rumah selama berbulan-bulan tanpa melakukan aktivitas di luar.

"Ada banyak kebutuhan yang harus dipenuhi. Orang butuh bekerja, perlu bersosialisasi, juga ingin mendapatkan hiburan. Oleh karena itu, setidaknya perilaku 3M yakni mencuci tangan, memakai masker dan menjaga jarak benar-benar dilakukan dengan disiplin oleh setiap orang saat keluar rumah, di mana pun, kapanpun. Jangan pernah lepas kendali karena pandemi belum berakhir," jelasnya.

Politikus PKS tersebut juga mengingatkan pemerintah pusat dan daerah agar menjadi contoh dalam hal penerapan protokol kesehatan.

"Lakukan peraturan PSBB secara ketat, disiplin dan tidak pandang bulu. Jadilah teladan yang baik agar mampu menginspirasi masyarakat dalam perang panjang melawan Covid-19. Jangan sampai malah jadi pihak yang lalai dalam penerapan PSBB, sehingga orang menilai percuma ada karena tidak efektif," tandas Netty.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2025 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas