Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Simulasi Vaksin Covid di Puskesmas Bogor, Jokowi: Kita Siapkan Distribusi ke Seluruh Tanah Air

Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pelaksanaan vaksin Covid-19 di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Sanusi
zoom-in Simulasi Vaksin Covid di Puskesmas Bogor, Jokowi: Kita Siapkan Distribusi ke Seluruh Tanah Air
Sekretariat Presiden
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mendatangi Puskesmas di Tanah Sereal, Bogor, Jawa Barat, Rabu (18/11/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, BOGOR - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau pelaksanaan vaksin Covid-19 di Puskesmas Tanah Sareal, Kota Bogor, Jawa Barat pada Rabu (18/11/2020) pagi.

Jokowi tiba di Puskesmas Tanah Sareal sekira pukul 08.30 WIB, ditemani Menteri Kesehatan Terawan dan Wali Kota Bogor Bima Arya.

Sesampainya di lokasi, Presiden Joko Widodo langsung meninjau pelaksanaan simulasi vaksinasi.

Baca juga: Izin Vaksin Covid BPOM Mundur, PKS: Prasyarat Ketat untuk Keselamatan Warga

Terlihat, peserta vaksinasi yang telah mendaftat dan lebih dulu datang sudah antre di depan puskesmas. Sesuai nomor antrean satu persatu peserta memasuki area puskesmas.

Baca juga: Vaksin Covid-19 akan Mulai Akhir 2020 atau Awal 2021, Jokowi Sebut Proses Persiapan Memakan Waktu

Dalam peninjauan vaksin tersebut Presiden Jokowi meninjau satu per satu tahapan dengan detail.Mulai dari antrean peserta aturan jaga jarak dan protokol kesehatan yang ketat.

Di awal peninjauannya Presiden Jokowi memantau proses screening yang kemudian langsung meninjau lokasi vaksinasi.

Baca juga: Kelemahan Vaksin Covid-19 Pfizer Ketimbang Moderna Menurut Profesor Jepang

"Karena kemarin saya mendengar bahwa di puskesmas ini akan diadakan simulasi untuk vaksinasi dan karena memang saya tinggal di sini sehingga saya mampir ke puskesmas tanah sereal ini," kata Jokowi.

Berita Rekomendasi

Presiden mengatakan bahwa ia berharap vaksin Covid-19 akan tiba di Indonesia pada akhir November ini atau pada Desember mendatang.

"Baik itu dalam bentuk vaksin jadi maupun dalam bentuk nantinya bahan baku yang akan diolah di Biofarma," katanya.

Sementara proses vaksinasi akan dimulai akhir tahun atau pada awal 2021. Kerena menurut Presiden terdapat proses persiapan dari vaksin tiba di Indonesia hingga vaksinasi ke masyarakat.

"Kita juga harus menyiapkan distribusi ke seluruh tanah air. Ini yang tidak mudah, mendistribusikan vaksin itu tidak mudah. ini bukan barang seperti barang-barang yang lain, memerlukan apa cold chain, kedinginan dengan derajat tertentu," pungkasnya.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjelaskan alur distribusi vaksin Covid-19 pada tahap awal.

Nantinya pada tahapan pertama ini pendistribusian1 juta dosis dilakukan mulai dari pemerintah pusat hingga ke daerah.

“Untuk tahap awal sebanyak 1 juta dosis. Biofarma akan mendistribusikan ke dinas kesehatan provinsi, selanjutnya ke kabupaten/kota, ke Puskesmas, RS dan klinik yang ditunjuk,” kata Menkes Terawan kemarin.

Mantan kepala RSPAD Gatot Soebroto ini melanjutkan, dalam sistem pendistribusian, Kantor Kesehatan Pelabuhan dapat dilibatkan dalam rangka penguatan pelaksanaan imunisasi Covid-19.

Hal tersebut dapat memudahkan sistem pengawasan dan pengamanan pelaksanaan pelayanan imunisasi Covid-19 kepada tenaga kesehatan.

Untuk tahap pelaksanaan pelayanan imunisasi selanjutnya, akan menggunakan sistem sarana distribusi yang sama dengan pelayanan imunisasi rutin yang sudah berjalan, dimana penyediaan vaksin dan logistik imunisasi, seperti Auto Disable Syringe (ADS) dan Safety Box, akan dilakukan oleh pusat yang kemudian didistribusikan ke gudang vaksin Dinas Kesehatan Provinsi.

"Kemudian dilanjutkan dari dinas kesehatan provinsi ke dinas kesehatan kabupaten/kota dan diteruskan ke Puskesmas sesuai dengan ketersediaan vaksin dan kapasitas sarana lemari es penyimpan vaksin di tingkat layanan," jelasnya.

Untuk meningkatkan jejaring layanan, Puskesmas dapat melakukan kerja sama dengan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya di wilayah kerjanya seperti Rumah sakit pemerintah, RS Swasta, klinik, dll.Kemenkes disebutkan Terawan, telah menyiapkan vaksinator berjumlah 23.145 tenaga kesehatan dari Puskesmas dengan rasio pelayanan 1:20.

Perluasan jejaring dan menambah sesi pelayanan dapat meningkatkan rasio pelayanan menjadi 1:40.
Dua Skema Pelaksanaan Vaksinasi

Pelaksanaan vaksinasi dilakukan melalui 2 skema. Yaitu pertama melalui vaksin program dengan sasaran 32 juta lebih orang yang membutuhkan 73,96 juta dosis.Sesuai petunjuk WHO Indicate Rate Global untuk vaksin maka wastage rate nya sebesar 15 persen.

Sementara, skema ke dua melalui vaksin mandiri dengan sasaran sekitar 75 juta orang yang membutuhkan 172,6 juta dosis (2 dosis per orang) dengan menambahkan wastage rate 15 persen.

Yang termasuk wastage rate antara lain vaksin sisa, tidak terpakai, rusak, hilang dan bisa dimanfaatkan sebagai buffer stock untuk kemungkinan kurang, kebutuhan emergency, dan relokasi antar daerah. (tribun network/yud/rin)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas