Wiku Sebutkan Kerumunan yang Telah Sebabkan Kluster Covid-19, Kluster GPIB hingga Ijtima Ulama Gowa
Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebutkan kerumunan yang telah menyebabkan kluster penularan virus corona di Indonesia.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Tiara Shelavie
Adapun periode inkubasi Covid-19 antara ketika terpapar dengan gajala rata-rata yakni selama lima hari, dan gajala lanjutan mucul di dua hari berikutnya.
Setidaknya, perlu waktu tiga hari untuk melacak kontak erat antara orang yang terinfeski dengan tertular.
Lebih lanjut, Wiku menegaskan agar masyarakat turut berkerjasama dalam melawan Covid-19, caranya dengan tidak berkerumun, bertindak gegabah, dan egois.
"Saya minta kesadaran dan kerjasamanya untuk tidak berkerumun, apa yang kita semai itulah yang akan kita tuai. Jangan gegabah dan egois," kata Wiku.
Update 26 November: Bertambah 4.917 Kasus, Total Konfirmasi Positif Covid-19 jadi 516 Ribu Orang
Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 memperbarui soal data jumlah pasien positif corona di Indonesia pada Kamis (26/11/2020).
Dilihat dari data di situs resmi covid19.go.id, pasien terkonfirmasi sebanyak 4.917 orang, sehingga total kasus positif Covid-19 sebanyak 516.753 orang.
Angka tambahan ini seperti diketahui menurun ketimbang pada hari Rabu kemarin, yang mencapai 5.534 kasus.
Data tersebut juga menunjukkan penambahan kasus sembuh mencapai 3.842 pasien sembuh.
Adapun total kasus sembuh sebanyak 433.649 orang.
Sementara jumlah yang meninggal dunia menjadi 16.352 orang setelah ada penambahan kasus meninggal hari ini sebanyak 127 orang.
Jumlah suspek yang dipantau per hari ini tercatat sebanyak 66.685 orang.
Adapun spesimen yang diperiksa hari ini sebesar 51.471 spesimen.
Catatan Redaksi:
Bersama-kita lawan virus corona. Tribunnews.com mengajak seluruh pembaca untuk selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan. Ingat pesan ibu, 3M (Memakai masker, rajin) Mencuci tangan, dan selalu Menjaga jarak).
Baca juga: Selain Efektif, PM Inggris Klaim Harga Vaksin AstraZenecca Terjangkau
Baca juga: Perbandingan Vaksin Covid-19 dari Moderna, Pfizer, dan AstraZeneca/Oxford, Mana yang Paling Baik?
(Tribunnews.com/Rica Agustina/Fransiskus Adhiyuda Prasetia)