Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pengamat Prediksi Jokowi dan Prabowo Akan Perang Dingin Jika Kursi Menteri KKP Tak Diisi Gerindra

Mundurnya Edhy Prabowo sebagai menteri tentunya mengundang pertanyaan apakah jabatan Menteri Kelautan dan Perikanan akan diisi kembali kader Gerindra?

Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Pengamat Prediksi Jokowi dan Prabowo Akan Perang Dingin Jika Kursi Menteri KKP Tak Diisi Gerindra
Instagram @pramonoanungw
Prabowo Subianto dan Jokowi 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Edhy Prabowo menyatakan mengundurkan diri dari jabatan Menteri Kelautan dan Perikanan setelah ditetapkan sebagai tersangka suap ekspor benih lobster atau benur.

Dengan pengunduran Edhy Prabowo, saat ini posisi Menteri Kelautan dan Perikanan untuk sementara diisi Luhut Binsar Panjaitan.

Mundurnya Edhy Prabowo sebagai menteri tentunya mengundang pertanyaan apakah jabatan Menteri Kelautan dan Perikanan akan diisi kembali kader Partai Gerindra atau tidak.

Menyikapi hal tersebut, Pengamat Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Review Ujang Komaruddin memprediksi posisi Menteri Kelautan dan Perikanan akan kembali diisi kader Partai Gerindra.

Baca juga: Luhut Anggap Edhy Prabowo Layaknya Kesatria, Minta KPK agar Tak Berlebihan Memeriksa

Alasannya, posisi Menteri KKP terkait rekonsiliasi Pilpres, dimana Gerindra mendapat dua jatah kursi yangkni Menteri Pertahanan yang kini diisi Prabowo Subianto dan Menteri KKP.

"Itu kesepakatan dan konstruksi rekonsiliasinya," kata Ujang saat dihubungi Tribunnews, Sabtu (28/11/2020).

Berita Rekomendasi

Ujang juga menilai, keputusan untuk memberikan kursi Menteri KKP kepada Gerindra merupakan politis.

Ia juga menyebut, bisa saja Jokowi memberikan kursi menteri KKP ke partai lain atau kalangan profesional.

Tapi, itu semua tergantung Jokowi.

"Saya melihat dan mengamatinya jabatan menteri KKP akan jatuh ke tangan Gerindra lagi. Kecuali komitmen rekonsiliasi dilanggar Jokowi," ucapnya.

Ujang pun menyebut, jika posisi Menteri KKP diberikan tidak ke Gerindra lagi, maka perang dingin akan segera dimulai antara Jokowi dan Prabowo.

"Akan saling curiga terus, dan akan saling mencari-cari kesalahan masing-masing diantara keduanya," jelas Ujang.

Sandiaga Uno dan Fadli Zon Siapa yang Paling Berpeluang Gantikan Edhy Prabowo

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo menyatakan pengunduran dirinya sebagai menteri. Siapa yang berpeluang menggantikannya?

 Edhy Prabowo seperti diketahui mundur usai dinyatakan menjadi tersangka oleh KPK atas dugaan suap terkait perizinan tambak, usaha dan atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya tahun 2020.

Untuk mengisi kekosongan, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan diangkat menjadi Pelaksana tugas Menteri Kelautan dan Perikanan.

Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari memprediksi, posisi Menteri Kelautan dan Perikanan tetap akan menjadi jatahnya Partai besutan Prabowo.

Menurutnya, terdapat lima nama dari elite Gerindra yang paling berpeluang menggantikan posisi yang ditinggalkan Edhy Prabowo, yaitu Sandiaga Uno, Fadli Zon, Sugiono, Sufmi Dasco dan Ahmad Muzani.

Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo, Andreau Pribadi Misata mengenakan rompi oranye usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta Pusat, Kamis (26/11/2020). Andreau Pribadi Misata dan Amiril Mukminin resmi ditahan KPK usai menyerahkan diri yang terkait kasus perizinan tambak, usaha dan atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya tahun 2020. Tribunnews/Irwan Rismawan
Staf Khusus Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo, Andreau Pribadi Misata mengenakan rompi oranye usai menjalani pemeriksaan di Gedung KPK, Jakarta Pusat, Kamis (26/11/2020). Andreau Pribadi Misata dan Amiril Mukminin resmi ditahan KPK usai menyerahkan diri yang terkait kasus perizinan tambak, usaha dan atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya tahun 2020. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

“Jadi tentunya yang paling berpeluang adalah dari tokoh Gerindra, dilihat dari latar belakang kelima nama elit Partai Gerindra yang berpeluang masuk menggantikan Edhy Prabowo sebetulnya ada dua nama, Sandiaga Uno dan Fadli Zon,” kata Qodari saat dikonfirmasi, Jumat (27/11/2020).

Pengganti Edhy Prabowo, kata Qodari, memiliki beberapa kriteria seperti Edhy Prabowo.

Di antaranya punya jabatan tinggi di partai dan memiliki kedekatan sejarah dan pribadi dengan sang ketua umum Prabowo Subianto.

“Kalau kita lihat latar belakang Edhy Prabowo itu punya beberapa ciri. Pertama, jabatannya tinggi yaitu Wakil Ketua Umum Gerindra, kedua punya sejarah kedekatan pribadi dengan pak Prabowo,” ungkapnya.

Baca juga: POPULER NASIONAL: Anies Baswedan Jadi Gubernur Terpopuler 2020 | Fadli Zon Cocok Jadi Menteri KKP?

Baca juga: Demi Perbaiki Tata Kelola Setelah Edhy Tertangkap, KKP Hentikan Sementara Ekspor Benih Lobster

Qodari beralasan, peluang Sandiaga Uno menduduki orang nomor satu di KKP, sebab Sandiaga Uno merupakan calon wakil Presiden Prabowo pada Pilpres 2019, sehingga rekonsiliasi politik akan semakin komplit dan berpeluang kinerjanya menjadi lebih bagus.

“Kemungkinan Sandiaga Uno untuk menjadi menteri, sangat menarik karena apa, karena Sandiaga Uno itu calon wakil Presiden dari Prabowo, jadi kalau dia masuk wah komplit ini rekonsiliasi politik. Dan di sisi yang lain dengan masuknya Sandiaga Uno maka harusnya peluang kinerja yang lebih bagus juga akan terjadi,” bebernya.

Qodari berkeyakinan Sandiaga Uno tidak akan mengulang perbuatan menteri sebelumnya yang diduga melakukan tindak pidana korupsi, karena sosok Sandiaga Uno dinilai sudah sangat kaya jika dibandingkan Edhy Prabowo.

“Saya haqul yakin sih tidak sampai korupsi apa lagi buat beli barang-barang mewah, karena Sandiaga Uno sudah amat sangat kaya, dia tidak perlu korupsi untuk bisa beli barang-barang mewah yang dibeli Edhi Prabowo dan istrinya di Hawai itu,” terangnya.

Lanjut Qodari, sosok Menteri KKP selanjutnya juga harus lebih baik untuk menutup citra buruk yang ditimbulkan pendahulunya.

“Jadi menteri pengganti Edhy Prabowo harus jauh lebih bagus, karena harus menutup citra yang jelek dari yang ditimbulkan Edhy Prabowo dan saya melihat potensi itu ada di Sandiaga Uno," tutur Qodari.

Sementara, peluang Fadli Zon, kata Qodari, jika ditarik menjadi pejabat menteri juga akan menarik, sebab meskipun Partai Gerindra sudah berkoalisi dengan pemerintah, namun posisi Fadli Zon yang berada di DPR kerap melontarkan kritik bagi pemerintah.

“Fadli Zon jadi menteri KKP akan sangat menarik melihat bagaimana dia jika menjalankan peran sebagai Menteri KKP sebagai bagian dari eksekutif karena selama beliau di posisi legislatif banyak dan sering sekali melakukan kritik-kritik. Nah, bisa tidak kinerjanya nanti lebih bagus dari pada kritik-kritik yang ia berikan, bahkan lebih bagus dari menteri-menteri yang lain," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas