Pengamat Prediksi Jokowi Lebih Pilih Sandiaga Uno Ketimbang Fadli Zon untuk Jadi Menteri KKP
Jokowi akan lebih memilih politikus Gerindra Sandiaga Uno ketimbang Fadli Zon untuk menggantikan Edhy Prabowo sebagai Menteri KKP
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Sanusi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat politik Universitas Paramadina Djayadi Hanan menilai Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan lebih memilih politikus Gerindra Sandiaga Uno, ketimbang Fadli Zon untuk menggantikan Edhy Prabowo sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan.
Edhy Prabowo menjadi tersangka kasus dugaan korupsi perizinan benih lobster atau benur.
“Dugaan saya Menteri KKP masih akan dijadikan jatah Gerindra. Jadi siapa yang diajukan Gerindra yang akan jadi pertimbangan. Bila yang diajukan Fadli Zon dan Sandi, dugaan saya peluangnya lebih besar Sandi,” ujar Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia ini ketika dihubungi Tribunnews.com, Senin (30/11/2020).
Apalagi kata dia, mengingat posisi Sandi yang pernah menjadi calon Wakil Presiden dan pengalamannya sebagai pengusaha.
Pegalaman Sandi sebagai pengusaha, menurut dia, bisa akan lebih diperlukan Jokowi untuk membantu memulihkan ekonomi dari bidang kelautan dan perikanan serta maritim secara umum.
Namun, kalau hanya satu nama yang diajukan Gerindra, yakni Fadli Zon, lanjut dia, sepanjang tidak ada keberatan serius dari Jokowi, maka peluangnya besar.
“Kalau hanya satu nama yang diajukan Gerindra, yakni Fadli Zon, sepanjang tidak ada keberatan serius dari Jokowi, maka peluangnya besar,” jelasnya.
Paling tidak kata dia, masuknya Fadli Zon ke dalam kabinet, akan mengurangi suara kritis terhadap pemerintahan Jokowi-Maruf Amin di sisa pemerintahan hingga 2024 mendatang.
“Secara politik, kalau Fadli Zon yang jadi diajukan oleh Gerindra, saya kira Jokowi tidak keberatan karena itu akan mengurangi suara kritis terhadap pemerintahan,” jelas Djayadi Hanan.
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menyatakan pengunduran dirinya sebagai menteri, setelah dinyatakan menjadi tersangka oleh KPK atas dugaan suap terkait perizinan tambak, usaha dan atau pengelolaan perikanan atau komoditas perairan sejenis lainnya tahun 2020.
Untuk mengisi kekosongan, Menteri Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan diangkat menjadi Pelaksana tugas Menteri Kelautan dan Perikanan.
KSP: Bisa Profesional, Bisa dari Parpol
Tenaga Ahli Utama Kedeputian Kantor Staf Presiden (KSP) Donny Gahral Adian mengatakan Presiden akan memutuskan segera pengganti Edhy tersebut.
Saat ini Presiden sedang menimbang-nimbang siapa sosok yang tepat mengisi kursi KKP.
"Belum tahu ya, Presiden pasti banyak pertimbangan. Tapi saya kira pasti akan segera diputuskan siapa penggantinya," kata Donny kepada wartawan, Minggu, (29/11/2020).
Presiden menurut Donny membutuhkan waktu untuk mencari sosok yang tepat menggantikan Edhy Prabowo.
Kompetensi menjadi salah satu pertimbangan utama dalam mencari orang nomor satu di KKP.
"Tentu saja kompetensi. Kemudian integritas, kemudian rekam jejak di sektor kelautan," katanya.
Terkait latarbelakang pengganti Edhy Prabowo nantinya, menurut Donny ada banyak kemungkinan.
Mulai dari profesional hingga memiliki latarbelakang partai. Yang pasti menurutnya tiga syarat utama terpenuhi.
"Ya bisa profesional, bisa dari parpol. Sejauh memenuhi kriteria itu," pungkasnya.
Gerindra Buka Suara soal Penggantian Posisi Edhy Prabowo
Ketua harian DPP Partai Gerindra, Sufmi Dasco Ahmad, buka suara soal pengunduran diri Edhy Prabowo dari posisi Wakil Ketua Umum Partai Gerindra.
Ia mengatakan, surat pengunduran diri dari Edhy Prabowo sudah diterima pihak partai.
Partai Gerindra akan mempersiapkan pengganti Edhy agar partai tidak terganggu jelang Pilkada serentak.
"Tentunya pengunduran dari Pak Edhy Prabowo kami terima dengan baik sesuai dengan ketentuan yang berlaku di partai.
"Kami akan segera siapkan penggantinya," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV, Jumat (27/11/2020).
Baca juga: Apresiasi Kerja KPK soal Penangkapan Edhy Prabowo, Fadli Zon: Semoga Bisa Temukan Harun Masiku
Baca juga: Sandiaga Uno dan Fadli Zon Siapa yang Paling Berpeluang Gantikan Edhy Prabowo di Kabinet Jokowi
Baca juga: Kementerian Kelautan & Perikanan Stop Sementara Ekspor Benih Lobster Pasca OTT Menteri Edhy
Lalu, soal penggantian Edhy Prabowo sebagai Menteri KKP, Partai Gerinda menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sebab, Jokowi memiliki hak prerogatif atau hak istimewa untuk memilih menterinya.
"Itu hak prerogatif presiden, dan kita belum bicara atau belum mendapatkan kabar lebih lanjut mengenai itu," kata Dasco.
Alasan Fadli Zon Bisa Jadi Menteri Gantikan Edhy Prabowo
Pengamat Politik dari Indo Barometer, M Qodari, mengungkapkan alasan Fadli Zon bisa menjadi menteri di pemerintahan Joko Widodo (Jokowi), menggantikan Edhy Prabowo.
Qodari menuturkan nama Fadli Zon bisa jadi calon utama pengganti Edhy Prabowo karena dekat dengan Prabowo Subianto.
Hal ini berdasarkan pola sebelumnya, yang menurut Qodari, sosok menteri cenderung dekat secara pribadi dengan Ketua Umum Partai Gerindra.
"Kalau lihat dari pola sebelumnya yang jadi menteri kecenderungannya yang dekat secara pribadi dengan Pak Prabowo."
"Saya berpikir nama Pak Fadli Zon pengganti Edhy Prabowo," ujar Qodari, Kamis (26/11/2020), dilansir Tribunnews.
Baca juga: KPK Duga Ada Eksportir Benih Lobster Lain yang Suap Edhy Prabowo
Baca juga: Edhy Prabowo Belanja Barang Mewah Pakai Uang Suap, Tas Louis Vuiton hingga Jam Rolex
Lebih lanjut, Qodari menilai Fadli Zon bisa menunjukkan kemampuannya dalam mengelola pemerintahan jika menjadi pengganti Edhy Prabowo.
Pasalnya, kata Qodari, Fadli Zon paling aktif mengkritik pemerintahan.
"Sekaligus kalau Fadli Zon diangkat jadi menteri membuktikan kemampuannya dalam mengelola pemerintahan, sebab selama di DPR beliau paling aktif mengkritik pemerintahan."
"Kita lihat akan menarik jika Fadli Zon jadi menteri," bebernya.