Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

3 Gunung Berapi yang Aktivitasnya Meningkat, Semeru hingga Merapi

Berikut info terkini ketiga gunung berapi yang mulai beraktivitas lagi, yakni Gunung Semeru, Gunung Ile Lewotolok, dan Gunung Merapi.

Penulis: Shella Latifa A
Editor: Pravitri Retno W
zoom-in 3 Gunung Berapi yang Aktivitasnya Meningkat, Semeru hingga Merapi
Instagram.com/tnbromotenggersemeru
Ilustrasi semburan lava pijar Semeru - Berikut info terkini ketiga gunung berapi yang mulai beraktivitas lagi, yakni Gunung Semeru, Gunung Ile Lewotolok, dan Gunung Merapi. 

TRIBUNNEWS.COM - Beberapa hari ini tiga gunung berapi di Indonesia tengah erupsi, satu di antaranya Gunung Semeru.

Selain Semeru, dua gunung lainnya yang juga erupsi adalah Gunung Merapi dan Gunung Ile Lewotolok.

Berikut info terkini ketiga gunung berapi tersebut yang dirangkum Tribunnews dari berbagai sumber:

1. Gunung Semeru

Pada Selasa (1/12/2020) dini hari, Gunung Semeru meletus dan mengeluarkan awas panas selama hampir tiga jam.

Dikutip dari Kompas.com, Pengamat Gunung Api Semeru di Pos Pantau Gunung Api (PGA) Sawur, Kabupaten Lumajang, Yadi Yuliandi, mengungkapkan luncuran awan panas terjadi dua kali.

Baca juga: Gunung Semeru Luncurkan Awan Panas, 550 Warga Mengungsi

"Yang pertama itu jam 01.23 WIB, yang kedua 01.45 WIB."

Berita Rekomendasi

"Satu awan panas guguran yang satu awan panas letusan," ucapnya.

Hingga Selasa siang, status gunung ini masih pada level II waspada.

Hal ini membuat sejumlah warga tinggal di kaki gunung ini mengungsi.

Seperti yang dilakukan Aisyah warga Desa Oro-Oro Ombo, Kecamatan Pronojiwo.

Ia mengaku memilih mengungsi karena merasa takut.

Meski terpaksa, ia harus meninggalkan rumah karena terkena hujan abu Gunung Semeru.

"Ngungsi ke rumah saudara karena takut kalau bertahan di sini," kata Aisyah, dilansir Kompas.com yang mengutip Surya.co.id.

Baca juga: Gunung Semeru Keluarkan Awan Panas, Warga Diminta Selamatkan Diri, Hujan Abu Sudah Landa Pemukiman

2. Gunung Ile Lewotolok

Dikutip dari Pos Kupang, aktivitas Gunung Lewotolok masih tinggi hingga Senin (30//2020) kemarin.

Gempa vulkanik terus terjadi.

Bunyi letusan disertai gemuruh terdengar lebih jelas.

Bersamaan dengan itu, percikan api muncul dari kawah Gunung Lewotolok.

Baca juga: Dampak Erupsi Gunung Ile Lewotolok, Wings Air Batal Terbang Perdana Kupang-Lewoleba

Larva mengalir di tenggara gunung.

Hal tersebut terpantau dari Pos Pengamatan Gunung Lewotolok di Desa Laranwutun, Kecamatan Ile Ape.

"Berdasarkan rekaman alat kami, kalau mau dibilang aktivitas gunung ini masih cukup tinggi karena didominasi oleh tremor yang menerus lalu ada juga gempa vulkanik dalam yang mengikutinya."

"Juga ada letusan sebanyak tujuh kali," ujar Pengamat Gunung Api PVMBG, Bobison Lamanepa, saat ditemui Senin pagi.

Visual Gunung Ile Lewotolok pada Senin (30/11/2020) pagi sekitar pukul 06.30 Wita.
Visual Gunung Ile Lewotolok pada Senin (30/11/2020) pagi sekitar pukul 06.30 Wita. (Pos Kupang/Ricardus Wawo)

Menurut Bobinson, tujuh kali letusan terjadi selama pukul 24.00 hingga pukul 06.00 Wita.

Ia mengimbau seluruh warga Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur yang masih bertahan dalam jarak kurang dari 5 km dari puncak Ile Lewotolok untuk segera mengungsi.

Bupati Lembata, Eliaser Yentji Sunur, mengungkapkan masih banyak warga Kecamatan Ile Ape dan Ile Ape Timur terdampak erupsi Gunung Ile Lewotolok, belum mengungsi.

Ia memperkirakan total warga dua kecamatan itu di atas 20 ribu jiwa.

Saat ini sudah 10 ribu jiwa dievakuasi ke Kota Lewoleba.

Baca juga: Simak Pedoman Penggunaan Aplikasi Cekposisi di Kawasan Rawan Bencana Gunung Ile Lewotolok

3. Gunung Merapi

Aktivitas Gunung Merapi terus meningkat.

Dikutip dari Tribun Jogja, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida, menyampaikan aktivitas Gunung Merapi sekarang ini menunjukkan ke arah terjadinya erupsi.

Karena, dari data seismik, keluaran gas dan deformasi masih tinggi dan aktivitas guguran terus meningkat.

Gunung Merapi dari giat pemantauan Merapi melalui udara menggunakan Helikopter @BNPB_Indonesia. Berangkat dari Base Ops @_TNIAU Adisutjipto, Jumat (27/11/2020) pukul 07.32 WIB dan mendarat pukul 09.26 WIB
Gunung Merapi dari giat pemantauan Merapi melalui udara menggunakan Helikopter @BNPB_Indonesia. Berangkat dari Base Ops @_TNIAU Adisutjipto, Jumat (27/11/2020) pukul 07.32 WIB dan mendarat pukul 09.26 WIB (Twitter @TRCBPBDDIY)

”Hal ini menunjukkan mendekatnya waktu erupsi,” kata Hanik Huamidah dalam webinar yang diselenggarakan oleh UGM-Kagama, Minggu (29/11/2020).

Hanik tidak menyebutkan kapan terjadinya erupsi ini.

Namun, dirinya memprediksi erupsi ini tidak sebesar beberapa tahun lalu.

“Kalaupun terjadi erupsi diperkirakan tidak sebesar pada 2010,” katanya.

(Tribunnews.com/Shella)(Kompas.com/Tony Hermawan)(Pos-Kupang.com/Kanis Jehola)(TribunJogja.com/Kurniatul Hidayah)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas