Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Jokowi Soroti Covid-19, Legislator PDIP : Ajak Warga Patuh Protokol Kesehatan, Tindak Pelanggarnya 

Presiden Jokowi soroti kasus Covid-19 yang makin buruk, Legislator PDIP ajak warga patuhi protokol kesehatan dan tindak pelanggarnya. 

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Jokowi Soroti Covid-19, Legislator PDIP : Ajak Warga Patuh Protokol Kesehatan, Tindak Pelanggarnya 
CNN
Ilustrasi Coronavirus. Setelah 7 karyawan sebuah pusat grosir di Sleman Yogyakarta positif covid-19, pengunjung lakukan tes rapid massal. 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti kasus Covid-19 di Indonesia yang semakin memburuk. 

Menanggapi hal itu, anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP Muchamad Nabil Haroen mengatakan Indonesia membutuhkan langkah nyata, cepat, sekaligus taktis. 

"Informasi yang saya dapatkan, saat ini beberapa RS sudah kehabisan tempat atau kapasitas, sementara para tenaga kesehatan juga terbatas. Maka harus ada percepatan langkah. Yakni dukung tenaga kesehatan, ajak warga terus patuhi protokol kesehatan, sekaligus tindak tegas pelanggar protokol kesehatan," ujar Nabil, ketika dihubungi Tribunnews.com, Selasa (1/12/2020).

Baca juga: 2 Hari Seusai Wakil Gubernur DKI Dikabarkan Positif Covid-19, Anies Sebut Jika Dirinya Juga Terpapar

Selain itu, Nabil mengatakan penting bagi semua pihak untuk menghormati prosedur terkait vaksin Covid-19

Karena pengadaan vaksin itu, menurutnya, memiliki prosedur yang jelas, terkait uji laboratorium, kebijakan negara, sekaligus juga kesepakatan di level internasional.

"Saya menghormati kebijakan dan mendukung prosedur agar sesuai dengan yang ada, dengan tujuan health and safety," jelasnya. 

Prosedur medis, kata Nabil, harus sesuai dengan kaidahnya atau dengan alurnya.

Berita Rekomendasi

Pihaknya mengaku dukung apa yang menjadi ketetapan untuk kebaikan bersama. 

Baca juga: Jokowi Soroti Perkembangan Covid-19, Doni: Peringatan agar Tak Kendor dan Tingkatkan Kewaspadaan

Apalagi, Kepala BPOM sudah menyampaikan bahwa izin emegency use of authorization (EUA) tidak mungkin diberikan akhir tahun ini.

Sebab masih menunggu data hasil uji klinik vaksin Covid-19 Sinovac dan hasil analisis uji klinik mid term.

"Jangan sampai terburu-buru, tapi hasilnya tidak maksimal atau bahkan membahayakan. Maka sebaiknya taati prosedur, kita dukung itu. Langkah percepatan itu boleh, tapi jangan sampai merusak kualitas," kata Nabil. 

Selain itu, Nabil menegaskan pemerintah juga harus bergerak di level diplomasi internasional, untuk memperkuat kerjasama internasional dan mengukuhkan kerjasama kawasan. 

"Pandemi ini kan juga terkait diplomasi dalam pengadaan vaksin dan alat kesehatan. Di sisi lain, di kawasan Asia Tenggara misalnya, kita bisa bergerak lebih jauh untuk menguatkan industri makanan dan agrikultur kita, bisa pason buah, sayur ke Singappura, juga rempah dan obat tradisional ke berbagai negara lain,"tandasnya. 

Baca juga: Gubernur dan Wagub Jakarta Positif Covid-19, Anies: Tak Ada Gangguan dalam Proses Pemerintahan

Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) turut menyoroti angka kesembuhan Covid-19 yang menurun di Tanah Air.

Padahal, Presiden selalu mengingatkan agar pelayanan bagi pasien Covid-19 terus ditingkatkan sehingga, angka kesembuhan terus meningkat.

Data per 29 November, kata Jokowi, menunjukan bahwa angka kesembuhan pasien virus Corona menurun di Indonesia.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat memimpin rapat terbatas terkait Laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yanh disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (30/11/2020).

Presiden Jokowi.
Presiden Jokowi. (Biro Pers Sekretariat Presiden)

"Tingkat kesembuhan juga sama. Minggu yang lalu 84,03 (persen) sekarang jadi 83,44 persen," kata Jokowi.

Jokowi turut menyoroti kasus aktif Covid-19 di Tanah Air yang meningkat dalam sepekan terakhir ini.

"Hati-hati berdasarkan data yang saya terima 29 November, kasus aktif, kita sekarang ini meningkat menjadi 13,41 persen," kata Jokowi.

Meski angka kasus aktif Covid-19 di Indonesia masih di bawah rata-rata dunia, Presiden Jokowi mengingatkan bahwa angka tersebut lebih tinggi dari minggu lalu.

"Meskipun ini, ini lebih baik dari angka rata-rata dunia, tetapi hati-hati ini lebih tinggi dari rata-rata minggu yang lalu," ucap Jokowi.

"Minggu yang lalu masih 12,78 (persen). 12,78 (persen) sekarang 13,41 (persen)," jelasnya.

Baca juga: Jangan Longgarkan Protokol Kesehatan Meski Sudah Ada Vaksin Covid-19

Kepala Negara pun menyebut, bahwa kasus aktif dan tingkat kesembuhan di Indonesia dalam posisi buruk di minggu terakhir ini.

Ia pun ingin mengetahui secara detail terkait kenaikan kasus aktif dan tingkat kesembuhan yang menurun.

"Ini semuanya memburuk semuanya. Karena adanya tadi, kasus yang memang meningkat lebih banyak di minggu-minggu kemarin," jelasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas