Daftar Tokoh yang Hadiri Reuni 212: Rocky Gerung, Fadli Zon, Ahmad Dhani, hingga Amien Rais
Tidak seperti reuni sebelumnya, reuni 212 kali ini dikonsep dengan dialog nasional dan dilakukan secara daring.
Penulis: Malvyandie Haryadi
Selain itu, kata dia, panitia juga mengundang para pakar ekonomi, politisi, ulama, Habaib, purnawirawan dalam acara Dialog Nasional 100 Ulama dan Tokoh.
“Acara ini merupakan Dialog Nasional 100 Ulama dan Tokoh, dimana kita menyambut baik itikad Imam Besar kita, bahwa kita tidak pernah menutup pintu dialog dengan siapapun,” jelasnya.
Dia mengatakan, acara reuni 212 pada 2020 memang berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya.
Karena pihaknya sangat menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan, sangat menghormati tindakan-tindakan pemerintah untuk menjaga protokol kesehatan mencegah semakin meningkatnya penyebaran pandemi Covid-19.
“Oleh karenanya di tahun ini, di hari (2/12), kita bersatu kita berkumpul walaupun lewat virtual dalam acara dialog nasional,” ucapnya.
HRS: Jangan benturkan Pancasila dengan Islam
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab menyebut semangat revolusi akhlak sudah masuk ke dalam sendi-sendi dasar negara Republik Indonesia, yang dikenal dengan nama Pancasila.
"Kalau kita pelajari, sila pertama sampai kelima, isinya semangat akhlak semua," ucap Rizieq saat acara Reuni 212 bertema Dialog Nasional 100 Ulama dan Tokoh secara virtual, Jakarta, Rabu (2/12/2020)
Rizieq mencontohkan, sila pertama dalam Pancasila berbunyi Ketuhanan yang Maha Esa, yang memiliki arti mengajak seluruh masyarakat untuk menjunjung tinggi norma-norma luhur Ketuhanan yang maha esa.
"Makanya tidak salah selama ini soal kita gaungkan Pancasila itu adalah warisan ulama. Jangan dibentur-benturkan Pancasila dengan ajaran Islam," kata Rizieq.
Menurutnya, Pancasila dirumuskan oleh para pendiri bangsa dari semua agama, ada kelompok Islam, nasionalis, dan non muslim.
"Jadi lengkap, spirit akhlak telah memenuhi ruang Pancasila. Tidak betul kalau ada yang ingin mengadu-adu agama dengan Pancasila," paparnya.
"Siapapun yang mengadu-adu dengan Pancasila, mereka tidak berakhlak, karena Pancasila itu sendiri dibangun lewat spirit akhlak," sambung Rizieq.
Minta maaf