Jelang Akhir Tahun, Jokowi Minta Jajarannya Konsentrasi Realisasikan Anggaran 2020
Jelang akhir tahun, Presiden Jokowi meminta jajarannya selama tiga minggu kedepan berkonsentrasi merealisasikan anggaran belanja 2020.
Penulis: Rica Agustina
Editor: Gigih
TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginstruksikan para menteri, menteri koordinator (menko), dan seluruh kepala lembaga untuk segera merealisasikan anggaran 2020.
Dia ingin jajarannya itu berkonsentrasi membelanjakan anggaran 2020, mengingat tiga minggu lagi sudah memasuki 2021.
Hal tersebut disampaikan Presiden dalam arahanya pada sidang kabinet paripurna yang digelar di Istana Negara, Selasa (1/12/2020).
"Ini tinggal kurang lebih tiga minggu, hanya tinggal tiga minggu, praktis tinggal tiga minggu," kata Jokowi dalam video yang diunggah di kanal YouTube Sekretariat Presiden.
"Jadi, semuanya saya minta konsentrasi kepada yang namanya realisasi belanja 2020," lanjutnya.
Adapun mengenai anggaran 2021, Jokowi meminta kementerian-kementerian baik yang membutuhkan anggaran besar, sedang, maupun kecil untuk segera berbelanja di awal Januari.
Dia pun memperingatkan agar jajarannya tidak merealisasikan anggaran ketika sudah memasuki Februari.
Baca juga: Jokowi Minta Jajarannya Fokus Realisasikan Anggaran Tahun 2020
Baca juga: Jokowi: Kita Sangat Optimistis dalam Pengendalian Covid-19
Sehingga Daftar Isian Pelaksana Anggaran (DIPA) bisa segera dilelangkan.
"Belanja-belanja semuanya bisa segera direalisasikan di awal (bulan) Januari, di awal tahun, sehingga mestinya lelang dimulai sekarang karena DIPA-nya sudah kemarin dibagikan, bisa dilelangkan segera," terangnya.
Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan soal penanganan virus corona (Covid-19) di Indonesia yang sudah berjalan sekira sembilan bulan.
Dikatakannya, berdasarkan data yang diterima per 30 November 2020, tingkat kesembuhan di Indonesia di angka 83,6 persen.
Angka kesembuhan tersebut lebih baik dari rata-rata angka kesembuhan dunia yang berada di angka 69,03 persen.
Kemudian, kasus aktif juga berangsur-angsur membaik mengacu pada data sejak September sampai November 2020.
"Saya ulang tadi, di September 16,69 persen, di Oktober 14,26 persen, dan di November 13,75 persen. Artinya semakin bulan-semakin bulan, semakin baik," kata dia.
Baca juga: Jokowi Minta APBN dan APBD Dimanfaatkan Secara Cermat Untuk Gerakkan Perekonomian
Baca juga: Jokowi Soroti Covid-19, Legislator PDIP : Ajak Warga Patuh Protokol Kesehatan, Tindak Pelanggarnya
Angka kasus aktif pada November pun jauh lebih baik dari rata-rata angka kasus aktif dunia, yaitu 28,55 persen.
Namun demikian, angka kematian di Tanah Air terbilang masih tinggi, yaitu 3,1 persen, sedangkan angka kematian di dunia sebesar 2,32 persen.
Yang mana menurut Jokowi, tingginya angka kematian tersebut disebabkan oleh keterlambatan ventilator dan faktor lainnya.
Selanjutnya, Presiden ke-7 RI ini menyatakan, dia akan segera memberi peringatan ketika ada peningkatan kasus meskipun sedikit.
Untuk beberapa kabupaten/kota yang mengalami peningkatan, Jokowi ingin penanganan Covid-19 di wilayah tersebut segera diperbaiki.
"Dan di beberapa kota/kabupaten itu ada kenaikan, nah itu segera dikejar dan dihentikan, jangan sampai terus menanjak ke atas."
"Juga satu-dua provinsi, satu-dua-tiga provinsi yang perlu diberikan perhatian," ujar Jokowi.
(Tribunnews.com/Rica Agustina)