Menristek Tunjuk Unair sebagai Tim Pengembangan Vaksin Merah Putih
Selain kerjasama dengan RSUD Dr Soetomo, Unair juga menggandeng PT Biotis Pharmaceutical untuk melakukan uji coba vaksin ini pada hewan.
Penulis: Fitri Wulandari
Editor: Willem Jonata
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fitri Wulandari
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro baru saja menunjuk Universitas Airlangga (Unair) Surabaya sebagai tim yang akan mengembangkan vaksin virus corona (Covid-19) 'Merah Putih'.
Keputusan Menristek tersebut disampaikan dalam lawatannya ke Surabaya dan agenda tersebut turut diadakan pula secara virtual, Jumat (4/12/2020) sore.
"Saya memberikan secara resmi Kep (keputusan) Menristek mengenai penetapan tim peneliti Unair sebagai tim yang mengembangkan Vaksin Merah Putih," ujar Bambang, pada kesempatan tersebut.
Selain bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo, Unair juga menggandeng PT Biotis Pharmaceutical untuk melakukan uji coba vaksin ini pada hewan.
Baca juga: China Dikabarkan akan Memiliki 600 Juta Dosis Vaksin Covid-19, Siap Diluncurkan Akhir Tahun
Baca juga: Untuk Pastikan Keamanan, Biden Akan Disuntikkan Vaksin Covid-19 Secara Terbuka di Depan Publik
Bambang berharap Desember ini pihaknya sudah bisa melakukan tinjauan.
Selain itu diharapkan pula pada periode Januari hingga Maret 2021, bibit vaksin ini bisa diserahkan ke Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan PT Biotis.
"Mudah-mudahan pada Desember ini tinjauan sudah bisa dilakukan, dan pada triwulan pertama tahun depan Unair bisa menyerahkan bibit vaksinnya ke Badan Oengawas Obat dan Makanan dan PT Biotis," kata Bambang.
Baca juga: Tiga Mantan Presiden AS Ajukan Diri Jadi Sukarelawan Vaksin Covid-19, termasuk Barack Obama
Sebelumnya, penelitian dan pengembangan vaksin virus corona (Covid-19) 'Merah Putih' yang dilakukan Universitas Airlangga (Unair), mulai memasuki proses uji coba terhadap hewan.
Bekerja sama dengan PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia, uji coba ini rencananya akan dilakukan pada Desember 2020.
Seperti yang disampaikan Rektor Universitas Airlangga Mohammad Nasih dalam agenda Dies Natalis ke-66 Universitas Airlangga bertajuk 'Menuju Ekonomi Indonesia Berbasis Inovasi'.
"Jadi, dibutuhkan kerja sama dengan Biotis, terutama untuk animal trial atau uji coba terhadap hewan seperti tikus dan kera," ujar Nasih, di Gedung C, Universitas Airlangga, Surabaya, Jawa Timur, Senin (9/11/2020).
Ia pun menjelaskan alasan dibalik digandengnya perusahaan farmasi tersebut adalah karena Unair memiliki keterbatasan terkait fasilitas uji coba vaksin.
Proses pembiakan untuk produksi massal pun tentunya membutuhkan dukungan dari pabrik tersebut.
"Nah kita tidak punya fasilitas sampai ke sana, jadi butuh kerja sama, terutama pakai kera," jelas Nasih.
Kerja sama tersebut pun ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) antara kedua belah pihak.
Ia menambahkan, nantinya akan ada proses lanjutan dari tahapan uji coba pada hewan dan tentunya ini memerlukan waktu.
Nasih pun menegaskan, Unair berkomitmen untuk tetap melakukan penelitian dan pengembangan terkait vaksin ini.
Meskipun kedepannya belum jelas bahwa inovasi ini akan digunakan atau tidak untuk penanganan covid-19.
"Proses masih panjang, tapi kami para akademisi Unair terus bergerak untuk berkontribusi pada bangsa dan negara. Soal nanti penelitiannya dipakai atau tidak, nanti akan diserahkan ke pihak-pihak yang relevan," tegas Nasih.
Dalam pengembangan vaksin ini, Unair juga bekerja sama dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Dr Soetomo.
Sementara itu, Direktur Utama PT Biotis Pharmaceuticals, Sudirman pun membenarkan apa yang disampaikan Nasih.
Percepatan rencana uji coba vaksin pada hewan ini sengaja dilakukan karena dipicu kebutuhan yang sangat mendesak di tengah situasi pandemi Covid-19.
"Kita usahakan Desember ya untuk uji di hewan, memang sangat awal, tapi karena kebutuhan sangat mendesak, yang harusnya kita lakukan beberapa bulan atau berapa tahun, kita manfaatkan dalam waktu dekat," kata Sudirman.
Dalam acara tersebut, hadir pula Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kemenristek/BRIN Ali Ghufron Mukti dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.