Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pernah Berbicara Penyebab Orang Korupsi, Juliari Batubara: Faktor Keserakahan dan Kebutuhan

Tersangka dugaan kasus suap pengadaan bantuan sosial (bansos) untuk penanganan Covid-19, Mensos Juliari Peter Batubara pernah berbicara soal korupsi.

Penulis: Endra Kurniawan
Editor: Whiesa Daniswara
zoom-in Pernah Berbicara Penyebab Orang Korupsi, Juliari Batubara: Faktor Keserakahan dan Kebutuhan
Tangkap layar kanal YouTube Tribunnews
Juliari Peter Batubara saat saat ditemui di kantornya, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Selasa (17/12/2019). 

TRIBUNNEWS.COM - Tersangka dugaan kasus suap pengadaan bantuan sosial (bansos) untuk penanganan Covid-19, Menteri Sosial non aktif Juliari Peter Batubara pernah berbicara soal korupsi.

Hal tersebut ia sampaikan kepada jurnalis Tribunnews saat ditemui di kantornya, Jalan Salemba Raya, Jakarta Pusat, Selasa (17/12/2019).

Juliari menyebut ada dua faktor yang mendorong seseorang ketika melakukan korupsi.

"Korupsi dilandasi oleh kebutuhan dan keserakahan," katanya dikutip dari kanal YouTube Tribunnews.

Pria kelahiran 22 Juli 1972 ini menilai, secanggih dan seketat apapun pengawasan, tetap saja ada celah untuk melakukan korupsi.

Sedangkan cara untuk mencegah korupsi paling utama adalah pengendalian diri.

"Yang penting diri sendiri, yang membentengi diri ya kita sendiri, bukan irjen kita, bukan KPK, bukan jaksa agung, bukan kepolisian," imbuh Juliari.

Berita Rekomendasi

Ia kemudian menggambarkan contoh keserahakan seseorang.

Baca juga: Juliari Batubara Akan Mengundurkan Diri, Jokowi Tegaskan Tak Akan Lindungi Menteri yang Korupsi

Baca juga: Nekat Lakukan Korupsi di Tengah Situasi Bencana, Menteri Sosial Juliari Terancam Hukuman Mati KPK

"Kalau kita serakah, punya mobil dua pengen tiga. Punya rumah satu pengen dua. Punya istri satu pengen dua," kelakar Juliari.

"Itu berdampak kepada kebutuhan ekonomi yang meningkat," lanjutnya.

Juliari juga mengingatkan pentingnya menyesuaikan pendapatan dengan pengeluaran, sehingga tidak mendorong untuk seseorang berutang atau bahkan melakukan korupsi.

"Kita punya gaji Rp 20 juta, ya hidup sesuai dengan gaji kamu."

"Pengendalian untuk hutang dan korupsi itu diri sendiri," kata Juliari kembali menegaskan.

Terakhir menurutnya, korupsi tidak hanya berdampak kepada pelakunya saja, tetapi hingga berpengaruh kepada kondisi keluarga.

"Kamu melakukan korupsi kasihan anak dan istrimu atau anak dan suamimu. Mereka keluar malu, anak-anak yang masih kecil ke sekolah di-bully, pasti dia nangis," tandas Juliari.

Baca juga: Menghitung Peluang Hukuman Mati untuk Juliari Batubara di Kasus Korupsi Dana Bansos Covid-19

Baca juga: Juliari Batubara Sempat Buat Bangga Istrinya karena Bansos, Kini Justru Menyeretnya ke Penjara

Profil Juliari Peter Batubara

Seperti diberitakan sebelumnya, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan Mensos Juliari Batubara sebagai tersangka kasus dugaan suap pengadaan barang atau jasa terkait bantuan sosial (bansos) penanganan Covid-19.

Penetapan tersangka ini merupakan tindak lanjut atas operasi tangkap tangan (OTT) yang dilakukan KPK pada Jumat (5/12/2020) dini hari.

Terlepas dari pemberitaan tersebut, sebetulnya siapa sosok menteri kelahiran 22 Juli 1972 ini?

Berikut Tribunnews sajikan profil lengkapnya yang dirangkum dari berbagai sumber.

Biodata singkat

Juliari Peter Batubara lahir di Jakarta pada tanggal 22 Juli 1972.

Pria yang akrab disapa Ari ini merupakan anak tertua di keluarganya.

Sejak remaja, ia sudah diarahkan oleh sang ayah untuk bisa meneruskan bisnis milik keluarga.

Meskipun demikian, Juliari mengaku tidak mendapatkan perlakuan istimewa dan memulai semuanya itu dari bawah.

“Awalnya saya diajak untuk membesarkan perusahaan keluarga. Tapi saya mulai dari jenjang bawahlah,” katanya dikutip dari jpbatubara.com.

Diketahui, istri Juliari bernama Grace Claudia Pieters.

Baca juga: Muhadjir Effendy Diangkat Jadi Plt Menteri Sosial Pengganti Juliari

Baca juga: Juliari Batubara Terjerat Kasus Bansos, Ini Kesan Grace Batubara Sang Istri Tentang Sosok Suaminya

Pendidikan

Juliari dalam urusan pendidikan juga tidak main-main.

Ia diketahui telah menempuh pendidikan di dalam maupun luar negeri.

Setelah lulus dari SMA pada 1991, ia memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya di negeri Paman Sam, Amerika Serikat.

Ia mengenyam bangku kuliah di Riverside City College dan kembali melanjutkannya di Chapman University, California.

Setelah lulus tahun 1997, Juliari langsung kembali ke Tanah Air dan mulai masuk ke perusahaan sang ayah pada 1998.

Berikut rincian daftar riwayat pendidikan Juliari yang dikutip dari kemsos.go.id:

- 1979 – 1985, SD St. Fransiscus Asisi – Tebet, Jakarta Selatan

- 1985 – 1988, SMP St. Fransiscus Asisi – Tebet, Jakarta Selatan

- 1988 – 1991, SMA Negeri 8 Jakarta – Tebet, Jakarta Selatan

- 1991 – 1995, Riverside City College, Riverside, California, USA

- 1995 – 1997, Chapman University, Orange, California, USA

- (MBA in Business Administration with minor in Finance)

- 2005 – 2006, Program Studi Ilmu Manajemen Pasca Sarjana Universitas Indonesia & Harvard University Business School

- Kuliah Jarak Jauh “Microeconomics of Competitiveness”.

Karier

Juliari mulai menapaki dunia kerja pada 1998.

Kala itu ia meniti karier diperusahaan milik sang ayah dengan gaji hanya sekitar Rp 1 juta.

Kendati demikian, Juliari banyak belajar tentang penerapan manajemen perusahaan di kehidupan nyata setelah puas menimba ilmu di bangku kuliah.

Juliari dipercaya sang ayah untuk memimpin perusahaan yang memproduksi pelumas itu mulai 2003.

Sebagai perusahaan swasta pertama dan terbesar yang memproduksi pelumas, Juliari diketahui menorehkan prestasi tersendiri dari segi bisnis dan perusahaan.

Berikut rincian perjalanan karier Juliari yang dikutip dari kemsos.go.id dan jpbatubara.com.

- 1998-2000, Marketing Supervisor & Business Development Manager, PT Wiraswasta Gemilang Indonesia

- 2000–2003, Commercial Division Head, PT Wiraswasta Gemilang Indonesia

- 2003–2012, Direktur Utama PT Wiraswasta Gemilang Indonesia

- 2003–2019, Komisaris Utama PT Arlinto Perkasa Buana

- 2005–2019, Komisaris Utama PT Tridaya Mandiri

- 2014–2019, Anggota DPR Republik Indonesia

- 2016–2019, Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen

- 2019, Wakil Ketua Komisi IX DPR Republik Indonesia

- 2019–sekarang, Menteri Sosial Republik Indonesia

Baca juga: Daftar Kekayaan Mensos Juliari Batubara yang Jadi Tersangka KPK, Ternyata Punya Utang Rp 17 Miliar

Baca juga: Adakah Aliran Suap Dana Bansos Antara Juliari Batubara dan PDIP? Ini Kata KPK

Perjalanan di dunia politik

Menteri Sosial, Juliari P Batubara, menyerahkan bantuan sosial 10 ribu paket sembako untuk jurnalis dan masyarakat terdampak Covid-19, Kamis (3/12/2020) di kantor sekretariat Yayasan Peduli Jurnalis Indonesia di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Pada kesempatan yang sama mensos juga menyerahkan langsung kepada warga terdampak Covid-19, di wilayah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Bantuan ini diharapkan bisa membantu meringankan beban mereka yang terdampak Covid-19. (Wartakota/Nur Ichsan)
Menteri Sosial, Juliari P Batubara, menyerahkan bantuan sosial 10 ribu paket sembako untuk jurnalis dan masyarakat terdampak Covid-19, Kamis (3/12/2020) di kantor sekretariat Yayasan Peduli Jurnalis Indonesia di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Pada kesempatan yang sama mensos juga menyerahkan langsung kepada warga terdampak Covid-19, di wilayah Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Bantuan ini diharapkan bisa membantu meringankan beban mereka yang terdampak Covid-19. (Wartakota/Nur Ichsan) (WARTAKOTA/Nur Ichsan)

Juliari mulai terlibat politik praktis saat menjadi anggota Badan Pemenangan Pemilu Pusat PDI Perjuangan tahun 2003 dan 2008.

Kemudian pada 2010, ia akhirnya dipercaya menjabat sebagai Wakil Bendahara Umum DPP PDI Perjuangan hingga sekarang.

Berikut rincian perjalanan organisasi Juliari yang dikutip dari kemsos.go.id:

- 1986–1987, Pengurus Osis SMP Asisi Tebet, Jakarta Selatan

- 1989–1990, Pengurus Osis SMAN 8, Tebet, Jakarta Selatan

- 2002–2004, Ketua IV Pemberdayaan Usaha dan Masyarakat PB Perbasi (Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia)

- 2003–2011, Ketua Umum Pengurus Pusat Ikatan Motor Indonesia (IMI)

- 2003–2019, Ketua Yayasan Pendidikan Menengah 17 Agustus 1945

- 2003, Anggota Badan Pemenangan Pemilu Pusat PDI Perjuangan

- 2007–2011, Ketua Biro Promosi & Pemasaran KONI Pusat (Komite Olahraga Nasional Indonesia Pusat)

- 2007–2012, Ketua Harian Aspelindo (Asosiasi Produsen Pelumas Indonesia)

- 2008, Anggota Badan Pemenangan Pemilu Pusat PDI Perjuangan

- 2008–2012, Anggota Dewan Penasehat Masyarakat Pelumas Indonesia (MASPI)

- 2009-2010, Wakil Ketua Komite Tetap Akses Informasi Peluang Bisnis - Bidang UMKM (Usaha Mikro, Kecil, Menengah & Koperasi) KADIN Indonesia.

- 2010–sekarang, Wakil Bendahara DPP PDI Perjuangan.

(Tribunnews.com/Endra Kurniawan)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas