Gerindra Bantah Kekalahan Pilkada di Sumbar dan Tangsel karena Pudarnya Elektabilitas Prabowo
Kawendra pun membantah pandangan yang menilai kekalahan jagoan Gerindra di Sumbar dan Tangsel, terkait telah pudarnya elektabilitas Prabowo
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Malvyandie Haryadi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pasangan calon kepala daerah yang diusung Partai Gerindra di Sumatera Barat dan Tangerang Selatan, mengalami kekalahan berdasarkan hitungan cepat dari berbagai lembaga.
Wakil Sekretaris Jenderal Gerindra, Kawendra Lukistian mengatakan, terkait Pilkada Sumbar dan Tangsel, partai masih menunggu hasil hitungan resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) yang saat ini masih berproses.
"Kami tunggu sampai real count selesai," ucap Kawendra saat dihubungi, Jakarta, Jumat (11/12/2020).
Kawendra pun membantah pandangan yang menilai kekalahan jagoan Gerindra di Sumbar dan Tangsel, terkait telah pudarnya elektabilitas Prabowo Subianto.
"Tidak related (terkait) sebetulnya sama elektabilitas Pak Prabowo," ujar Kawendra.
Baca juga: Hashim Sesalkan Edhy Ditahan KPK Bersamaan dengan Gerindra Terima Anugerah Partai Politik Terbersih
Menurutnya, pandangan dari berbagai pihak memang sebuah hal wajar, tetapi berdasarkan data yang ada, masyarakat Sumatera Barat sangat mencintai Prabowo.
"Buktinya kan Pilpres kemarin menang luar biasa di sana, dan di sana elektabilitas Gerindra secara keseluruhan di Sumatera Barat sudah hampir 30 persen saat ini," ucap Kawendra.
"Jadi tidak ada hubungannya (dengan elektabilitas Prabowo). Kan banyak buktinya, beberapa daerah saat Pilpres kita menang, sementara isunya kalah," sambung Kawendra.
Berdasarkan hitung cepat versi Indikator, Gerindra yang mengusung Muhamad - Rahayu Saraswati hanya mampu mendulang suara 34,42 persen, di bawah pasangan calon Benyamin - Pilar sebesar 41,86 persen.
Sedangkan jagoan Gerindra di Sumatera Barat, berdasarkan hitung cepat Poltracking, pasangan Nasrul Abit - Indra Catri meraih 30,84 persen, atau kalah dibanding Mahyeldi Ansharullah - Audy Joinaldy.