Golkar Dikatakan Sukses Lampaui Target Pilkada 2020, Mengapa?
Emrus Sihombing menilai Partai Golkar yang dinakhodai Airlangga Hartarto meraih sukses luar biasa karena mampu melampaui target yang ditentukan.
Editor: Content Writer
TRIBUNNEWS.COM — Komunikolog Emrus Sihombing menilai Partai Golkar yang dinakhodai Airlangga Hartarto meraih sukses luar biasa karena mampu melampaui target yang ditentukan sebelumnya.
Target awal menang di 162 (60 %) daerah. Berdasarkan hitung cepat (hasil sementara) Golkar mampu memenangkan Pilkada di 165 (60 % lebih) dari 270 daerah.
Kemenangan tersebut, menurutnya, dinilai dari aspek komunikasi politik ditentukan oleh dua kelompok variabel yang saling menguatkan.
"Kelompok pertama, variabel kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkat, setidaknya dengan dua variabel utama yaitu; pertama, kepemimpinan Ketua Umum Partai Golkar yang smart dan jeli sehingga mampu menyodorkan sosok kader tertentu yang memiliki daya saing tangguh mengikuti persaingan yang sangat ketat dalam kontestasi Pilkada kali ini; kedua, kepiawaian Ketua Umum Partai Golkar melakukan supervisi dan senantiasa mengevaluasi program yang ditawarkan para kandidat yang diusung Golkar di setiap wilayah daerah Pilkada," ujar Emrus.
Emrus melanjutkan, kelompok kedua, variabel yang dimiliki dari sosok para kandidat. Kelompok variabel ini tidak kalah pentingnya dalam strategi memenangkan Pilkada 2020 ini.
Setidaknya ada sembilan variabel utama yang termasuk pada bagian ini yaitu: (1) popularitas: (2) aseptabilitas (3) kapabilitas; (4) keterampilan komunikasi persuasi; (5) memiliki mental pemenang; (6) daya tarik; (7) kematangan berpolitik; dan (8) aseptabilitas publik di daerah pemilihan, dan; (9) elektabilitas yang terus dimonitor dan dievaluasi berdasarkan tren-tren survey.
"Semua variabel yang ada pada kedua kelompok tersebut, menurut hemat saya, merupakan variabel-variabel yang dilakukan Partai Golkar dan para kader untuk memenangkan Pilkada 2020 yang bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dari Ilmu Komuniksi Politik," ucap Emrus.
Ia menyimpulkan pengalaman Partai Golkar memenangkan Pilkada 2020 kali ini bisa menjadi pemodelan dalam kontestasi pemilu-pemilu yang akan datang. "Dan tidak berlebihan jika menjadi rujukan bagi partai lain di Indonesia," pungkasnya. (*)