Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Kemendikbud: Pendidikan Vokasi Harus Bantu Peningkatan Ekonomi di Daerah

Menurut Saufi, pendidikan vokasi dapat menggairahkan kehidupan ekonomi melalui kompetensi dan teknologi yang dimilikinya.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in Kemendikbud: Pendidikan Vokasi Harus Bantu Peningkatan Ekonomi di Daerah
ist
Foto ilustrasi: Genjot SDM industri mumpuni, Kemenperin fasilitasi kerja sama vokasi Kalbe Farma dengan 3 SMK 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Direktur Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri Kemendikbud Ahmad Saufi mengatakan pendidikan vokasi harus dapat membantu peningkatan ekonomi di suatu daerah.

Menurut Saufi, pendidikan vokasi dapat menggairahkan kehidupan ekonomi melalui kompetensi dan teknologi yang dimilikinya.

"Hal itu yang bisa disumbangkan oleh pendidik vokasi untuk peningkatan ekonomi di daerah tersebut," ujar Saufi dalam webinar yang disiarkan channel Youtube Mitras DUDI, Selasa (15/12/2020). 

Baca juga: Kemenperin Ungkap 75,70 Persen Lulusan SMK Vokasi Langsung Diserap Industri

Menurut Saufi, kemampuan yang dimiliki dalam pendidikan vokasi mempunyai peran yang sangat vital dalam menggairahkan perekonomian.

"Pendidikan vokasi dalam pendidikan tinggi vokasi harus bisa memberikan sumbangsih dan teknologi yang mereka peroleh, serta skill atau kemampuan kompetensi yang mereka miliki kepada peningkatan kegiatan ekonomi," tutur Saufi.

Saufi menyontohkan perekonomian di daerah Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat mengalami peningkatan setelah ada pendirian perguruan tinggi.

Berita Rekomendasi

Menurut Saufi, pendidikan vokasi dapat memberikan sumbangsih besar melalui kemampuan dan peningkatan teknologi.

"Kita bisa lihat saja di daerah Jatinangor tadinya. Sebelum ada kampus di sana itu kan pertumbuhan ekonomi hampir tidak ada disitu, hanya ada jalan. Itu dibangun perguruan tinggi di lokasi tersebut, tentunya pertumbuhan atau terjadi aktivitas ekonomi di sana," tutur Saufi.

Saat ini, pendidikan vokasi memiliki 17.000 Lembaga Kursus dan Pelatihan, 14.000 SMK, dan 2.200 Politeknik dan sekolah vokasi.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas