Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

PAN Persilakan Jika Ada Kader yang Ingin Gabung Partai Ummat: Sekarang Saja Tak Usah Tunggu Pemilu

DPP PAN mempersilakan jika ada kadernya yang ingin keluar dan bergabung dengan Partai Ummat.

Penulis: Chaerul Umam
Editor: Malvyandie Haryadi
zoom-in PAN Persilakan Jika Ada Kader yang Ingin Gabung Partai Ummat: Sekarang Saja Tak Usah Tunggu Pemilu
HandOut/Istimewa
Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan didampingi Sekjen PAN Eddy Soeparno. Ikut 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - DPP PAN mempersilakan jika ada kadernya yang ingin keluar dan bergabung dengan Partai Ummat.

Wasekjen DPP PAN Soni Sumarsono mengatakan, jika ada kader PAN yang ingin keluar tidak perlu menunggu menjelang Pemilu 2024.

"Jika memang saat ini ada anggota DPRD PAN berkeinginan pindah ke Partai Ummat, DPP PAN menyarankan tidak usah menunggu keluar dari PAN menjelang Pemilu 2024 dengan alasan menghormati pilihan rakyat. Tetapi sekarang saja menyatakan pindah ke Partai Ummat," kata Soni saat dihubungi wartawan, Rabu (16/12/2020).

Baca juga: PAN Sudah Berencana Copot Jabatan Esebius Gobai Sebelum Mundur dan Pindah ke Partai Ummat

DPP PAN, kata Soni, meminta jangan sampai wakil rakyat bekerja dalam kepalsuan.

Anggota legislatif PAN yang mundur nantinya akan digantikan dengan proses pergantian antarwaktu (PAW).

Sehingga, menurutnya, tidak usah takut untuk mengundurkan diri.

Berita Rekomendasi

"Jangan sampai hidup sebagai wakil rakyat di dalam kepalsuan dan membohongi rakyat. Rakyat memilih karena yang bersangkutan caleg dari PAN. Kalau anggota DPRD mundur kan ada proses pergantian antar waktu (PAW) sebagaimana diatur di Undang-undang Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilu," ucapnya.

Baca juga: Amien Rais Rilis Logo Partai Ummat, Warnanya Diilhami dari Kiswah Kabah

"Jadi harus jujur, amanah, dan tidak usah takut kalau tidak mendapatkan gaji dan fasilitas sebagai anggota DPRD karena itu konsekuensi dari pilihan politik," imbuhnya.

Lebih lanjut, Soni, mengklaim tidak ada satu pun anggota legislatif PAN yang menyatakan diri untuk gabung ke Partai Ummat.

Menurutnya, politikus PAN memiliki hati nurani dan berakal sehat.

Baca juga: Dirilis Amien Rais, Ini Logo Partai Ummat yang Warnanya Diilhami dari Kiswah Kabah

"Sampai saat ini tidak ada satu pun anggota legislatif PAN di tingkat provinsi, kabupaten, kota yang menyatakan diri akan bergabung ke Partai Umat. Sebab, mereka adalah politisi yang memiliki hati nurani dan berakal sehat. Kemenangan elektoral mereka di pemilu dihasilkan oleh kerja keras dengan tenaga, pikiran, dan finansial. Perjuangan di Pemilu 2024 tentu akan semakin berat," katanya.

Diberitakan sebelumnya, Partai Ummat di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebut sebagian besar kader PAN DIY pindah ke partai anyar besutan Amien Rais ini.

Jumlah kader yang pindah ke Partai Ummat disebut mencapai 60 persen dari total kader PAN di DIY.

"Sebagian besar pindah ke Partai Ummat, lebih dari 60 persen tapi untuk anggota dewannya belum. Sehingga kepengurusan Partai Ummat DIY rata-rata eks pengurus DPW PAN DIY," kata Person in Charge (PIC) Partai Ummat di DIY, Nazaruddin, kepada wartawan di Kantor Partai Ummat DIY, Jalan Ngeksigondo No 5, Kecamatan Kotagede, Kota Yogyakarta, Selasa (15/12/2020).

Partai baru besutan Amien Rais

Politisi senior Amien Rais secara resmi mengumumkan nama partai bentukannya, dengan nama Partai Ummat.  Pengumuman yang ia sampaikan dalam akun Youtube miliknya Amien Rais Offcial, Kamis (1/10/2020) siang.

"Partai Ummat Insya Allah bertekad akan bekerja dan berjuang bersama anak bangsa
lainnya, melawan kezaliman dan menegakkan keadilan," ungkap Amien.

"Partai Ummat akan bekerja dan berjuang memegang teguh Pancasila, UUD 1945, dan semua aturan
demokrasi universal," sambungnya.

Pembentukan Partai Ummat ini dilakukan Amien Rais bersama loyalisnya, setelah keluar dari Partai
Amanat Nasional (PAN) yang saat ini dipimpin Zulkifli Hasan.

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyambut baik dideklarasikannya Partai
Ummat oleh Amien Rais.

Sufmi mengatakan, kebebasan berserikat dan berkumpul, termasuk mendirikan partai
dijamin oleh konstitusi negara. Dasco berharap, hadirnya Partai Ummat akan menambah iklim sehat
demokrasi di Indonesia.

Baca: Mantan Pimpinan KPK dan Perwira Polisi Hingga Aktivis KAMI Jadi Motor Pembentukan Partai Ummat

"Apa yang dilakukan oleh Pak Amien Rais itu sepanjang kemudian mengikuti aturan yang ada saya pikir
tidak ada masalah membuat partai baru. Dan mudah-mudahan bisa menambah iklim sehat demokrasi di
Indonesia," kata Wakil Ketua DPR RI itu kemarin.

Baca: Amien Rais Bentuk Partai Ummat, Akankah Massa Muhammadiyah yang Identik dengan PAN Terpecah?

Dasco menganggap, kehadiran Partai Ummat bukan sebuah ancaman.Pasalnya, persaingan elektoral di
alam demokrasi adalah hal yang wajar.Tinggal bagaimana nanti partai menyodorkan program yang akan
bermanfaat untuk masyarakat.

"Saya pikir ya tidak ada masalah sepanjang masing-masing partai politik yang sudah punya kursi bisa menunjukkan program dan komitmen kepada masyarakat ya. Kita tetap yakin bisa menjaga konstituante kita," ujar Dasco.

Saat mengumumkan nama partai, Amien menyebut kitab suci Alquran, mendorong ummat beriman agar
senantiasa mengarungi kehidupan di dunia dengan melaksanakam dua perintah Alla SWT secara
serentak.

"Pertama, melakukan Al-Amru bil ma'ruf dan An-Nahyu'anil munkar. Yakni memerintahkan
tegaknya kebajikan dan memberantas keburukan," papar Amien.

Kedua, kata Amien, menjalankan Al-Amru bil'adli dan An-Nahya'anudzulimi, yakni menegakkan keadilan
dan memberantas kezaliman.

"Bila yang pertama bergerak lebih pada tataran personal, familiar dan komunal atau level mikro. Maka yang kedua, bergerak lebih pada tataran nasional atau level makro dan berkaitan erat dengan masalah kekuasaan," paparnya.

Ia menilai, sejarah ummat manusia menunjukkan, hanya negara yang mampu melakukan kezaliman
kolosal, tetapi sebaliknya pula, hanya negara yang dapat menegakkan keadilan secara merata.

Dengan memiliki sarana dan aparat yang lengkap, serta kekuasaan yang paling besar.

Amien menyebut, negara dapat melancarkan kezaliman politik, ekonomi, sosial, hukum, bahkan
kemanusiaan. Namun, kata Amien, hanya negara yang dapat menegakkan keadilan bagi semua
rakyatnya.

"Semua tergantung pada pemerintah yang sedang berkuasa, apakah sedang membela kepentingan rakyat dan ummat, atau sebaliknya sedang membela kepentingan konglomerat dan korporatokrat," papar Amien.

"Pada akhirnya segolongan ummat manusia harus berikhtiar untuk menegakkan keadilan, sekaligus
melawan kezaliman secara sistematik lewat perjuangan politik," sambung Amien.

Amien menyakinkan Partai Ummat bertekad akan bekerja dan berjuang bersama anak bangsa lainnya,
melawan kezaliman dan menegakkan keadilan.

"Partai Ummat akan bekerja dan berjuang memegang teguh Pancasila, UUD 1945, dan semua aturan demokrasi universal," kata Amien. (tribun network/sen/mam)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas