Gibran Janji Bersikap Profesional, Tak akan Pengaruhi Para Menteri Jika Dilantik Jadi Wali Kota Solo
Gibran memastikan tak akan menggunakan predikat anak Presiden Jokowi untuk mempengaruhi para menteri.
Editor: Dewi Agustina
Meski memenangi Pilkada Solo 2020, tingkat partisipasi pemilih menurun dibanding pilkada-pilkada sebelumnya.
Tingkat partisipasi Pilkada Solo 2020 sebesar 70,52 persen. Sementara, tingkat partisipasi Pilkada Solo 2010 sebanyak 71 persen dan Pilkada Solo 2015 sebesar 73,9 persen.
Baca juga: Mengenal Sritex, Perusahaan Solo Pemasok Tas Kain Bansos di Kemensos
Itu didasarkan pada penghitungan dengan rumus jumlah pengguna hak pilih dibagi jumlah DPT ditambah DPTB.
Seperti diketahui jumlah DPT Pilkada Solo 2020 sebanyak 418.283 pemilih. Sementara jumlah DPTB sebanyak 1.422 pemilih.
Sementara total jumlah pengguna hak pilih di Pilkada Solo 2020 sebanyak 295.982 pemilih.
Rinciannya, pemilih laki - laki sebanyak 138.915 orang dan perempuan sebanyak 157.067 orang.
"Kalau pakai rumus yang lama. Yang hanya dibagi DPT angka yang didapatkan kisaran 70,76 persen," kata Nurul.
Tingkat Partisipasi Menurun
Tingkat partisipasi Pilkada Solo 2020 dinilai mengalami penurunan dibanding hajatan pemilu sebelumnya.
Ketua KPU Kota Solo, Nurul Sutarti mengatakan persentase tingkat partisipasi Pilkada Solo 2020 berada di angka 70,52 persen.
Itu didasarkan pada penghitungan dengan rumus jumlah pengguna hak pilih dibagi jumlah DPT ditambah DPTB.
Seperti diketahui jumlah DPT Pilkada Solo 2020 sebanyak 418.283 pemilih. Sementara jumlah DPTB sebanyak 1.422 pemilih.
Sementara total jumlah pengguna hak pilih di Pilkada Solo 2020 sebanyak 295.982 pemilih.
Rinciannya, pemilih laki - laki sebanyak 138.915 orang dan perempuan sebanyak 157.067 orang.
"Kalau pakai rumus yang lama. Yang hanya dibagi DPT angka yang didapatkan kisaran 70,76 persen," kata Nurul, Rabu (16/12/2020).
Baca juga: Nama Gibran Disebut-sebut Beri Rekomendasi Pesan Tas Bansos Proyek Juliari ke Perusahaan Solo
Besaran tingkat partisipasi pemilih Pilkada Solo 2020 lebih kecil dibandingkan pilkada sebelum-sebelumnya.
Pilkada Solo 2010, misalnya, tingkat partisipasinya sebanyak 71 persen. Kemudian Pilkada Solo 2015 sebesar 73,9 persen.
Pandemi Covid-19 menjadi satu beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi Pilkada Solo 2020.
Nurul mencontohkan kasus di TPS 3 Kepatihan Kulon. TPS tersebut berada di kawasan yang memiliki kasus Covid-19 cukup tinggi.
Bila menilik data Covid-19 Kota Solo per 8 Desember 2020, jumlah kasus Covid-19 di Kepatihan Kulo sebanyak 14 buah.
Rinciannya 6 pulang/sembuh, 6 isolasi mandiri, dan 2 isolasi mandiri.
"Di situ banyak yang terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka takut menularkan ke yang lain, sehingga tidak menggunakan hak pilihnya," kata Nurul.
"Tingkat partisipasi pemilih di Kepatihan Kulon sangat rendah kisaran 60-an persen," tambahnya.
Sementara, wilayah yang menjadi lokasi pencoblosan calon wali kota, Gibran Rakabuming Raka, yakni Kecamatan Banjarsari terhitung tinggi.
Masuk di dua besar kecamatan yang memiliki tingkat partisipasi yang paling tinggi dalam Pilkada Solo 2020.
"Kecamatan dengan tingkat partisipasi paling tinggi yakni Jebres dan Banjarsari kemudian Pasar Kliwon, Serengan, baru Laweyan," ucap Nurul.
"Memang dua Kecamatan tersebut yakni Jebres dan Banjarsari, tingkat partisipasinya berada di angka 70 persen sementara yang lain di bawah 70 persen," tambahnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Meski Anak Presiden, Gibran Tak Akan Pengaruhi Para Menteri, Bila Dilantik Jadi Wali Kota Solo Nanti