Bakal Blusukan, Risma Minta Voorijder yang Mengawalnya Berada Belakang
Risma menceritakan kendaraan voorijder kerap meninggalkannya saat dirinya tiba-tiba berhenti di tengah jalan untuk blusukan
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Sosial Tri Rismaharini mewanti-wanti kepada rombongan kendaraan pengawalan voorijder agar mengambil posisi di belakangnya.
Risma mengatakan dirinya kerap blusukan secara tiba-tiba ketika melihat ada orang yang kesusahan di pinggir jalan.
Kegiatan ini kerap dilakukan oleh Risma selama menjabat sebagai Wali Kota Surabaya, dan akan dilakukannya selama menjadi Mensos.
"Saya ngomong nanti voorijder-nya di belakang. Kenapa? Soalnya saya kalau lihat sesuatu saya berhenti.
Pernah di sini saya sampai muter tiga kali. Orang itu kenapa, ya, tidur deket sampah.
Baca juga: Jabat Mensos, Risma Bakal Datang Paling Pagi dan Pulang Paling Malam
Muter sampai 3 kali aku enggak kuat, enggak bisa, aku turun. Kenapa? Ternyata dia kelaparan," ujar Risma dalam sambutannya pada acara sertijab menteri sosial di Kantor Kemensos, Salemba, Jakarta Pusat, Rabu (23/12/2020).
Risma menceritakan kendaraan voorijder kerap meninggalkannya saat dirinya tiba-tiba berhenti di tengah jalan untuk blusukan.
Sehingga, dirinya meminta agar kendaraan voorijder berada di belakang, demi menyesuaikan pergerakan dirinya saat blusukan.
"Makanya nanti kalau voorijder-nya di depan saya berhenti ketinggalan voorijder-nya.
Baca juga: Ashanty Tanggapi Kabar Putus Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar, Singgung Perubahan Sikap Putrinya
Ini karena memang saya tidak mau berubah. Saya pengin tetap jadi Risma," kata Risma.
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo telah melantik Tri Rismaharini sebagai menteri sosial di Istana Negara pada Rabu (23/12/2020).
Risma menggantikan Juliari Batubara yang tersangkut kasus suap pengadaan bantuan sosial (bansos) pandemi Covid-19 untuk wilayah Jabodetabek tahun 2020.
Dirinya dilantik bersama lima menteri lainnya dalam Kabinet Indonesia Maju (KIM).