Kaleidoskop April 2020: Isu Penolakan Jenazah Covid-19 hingga Penimbun Masker Rugi Miliaran Rupiah
Simak beberapa isu dan peristiwa penting yang terjadi selama bulan April 2020. TikTok sumbangkan Rp 100 Miliar untuk bantu penanganan Covid-19
Penulis: Faisal Mohay
Editor: Tiara Shelavie
TRIBUNNEWS.COM - Di bulan April tahun 2020, tercatat sejumlah isu dan peristiwa besar terjadi di Indonesia.
Seperti isu larangan mudik, isu penolakan jenazah Covid-19 dan kerugian miliaran rupiah yang dialami penimbun masker.
Berikut Tribunnews merangkum 5 isu dan peristiwa besar yang terjadi di bulan April 2020:
1. Terpilihnya Ahmad Riza Patria sebagai Wakil Gubernur DKI Jakarta
Politisi Partai Gerindra Ahmad Riza Patria telah terpilih sebagai Wakil Gubernur (Wagub) DKI Jakarta dalam pemilihan yang digelar Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta, Senin (6/4/2020).
Ahmad Riza Patria mengalahkan Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Nurmansjah Lubis dengan perolehan 81 suara.
Sementara Nurmansjah Lubis mendapatkan 17 suara dari 100 suara anggota DPRD DKI Jakarta.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berharap dirinya dapat bekerjasama dengan Ahmad Riza Patria dalam menyelesaikan permasalahan di Ibu Kota.
Ia juga berharap Ahmad Riza Patria dapat segera dilantik dan bekerja.
"Sudah tadi sama-sama kita saksikan proses pemilihan penghitungan suara sudah selesai dan terpilih Ahmad Riza Patria dan saya ucapkan selamat."
"Insyaallah nanti kita bisa bekerjasama dengan baik dan saya berharap proses berikutnya sudah tuntas supaya terus bisa bekerja itu saja dulu," ungkapnya dilansir melalui YouTube Kompas TV, Senin (6/4/2020).
Baca juga: Kaleidoskop 2020: Optimisme Pemulihan Ekonomi di Tengah Utang yang Makin Menggunung
Baca juga: Kaleidoskop 2020: Sejumlah Buronan KPK Ditangkap, Harun Masiku Masih Misteri
2. TikTok Sumbangkan Rp 100 Miliar untuk Bantu Penanganan Covid-19 di Indonesia
Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo menerima secara simbolis donasi dari perusahaan penyedia aplikasi media sosial TikTok sebesar Rp 100 Miliar.
Donasi ini akan digunakan untuk mendukung percepatan penanganan Covid-19 di Indonesia seperti penyediaan peralatan medis dan kesejahteraan para tenaga medis.
Doni Monardo menjelaskan dana tersebut akan diprioritaskan untuk para tenaga kesehatan.
"Dalam rangka bantuan kemanusiaan untuk mengatasi Covid-19 di Indonesia. Dana yang sebesar Rp 100 Miliar akan kami prioritaskan kepada tenaga kesehatan, para dokter, para perawat dan para pekerja rumah sakit."
"Para pengemudi mobil jenazah, pengemudi mobil ambulans dan karyawan yang bekerja menangani pasien Covid-19," ujarnya dilansir melalui YouTube Kompas TV, Kamis (9/4/2020).
3. Polemik Istilah Mudik dan Pulang Kampung
Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) soal mudik dan pulang kampung yang menjadi ramai diperbincangkan, akhirnya direspons pihak istana.
Staf Khusus Presiden Bidang Hukum, Dini Purwono menjelaskan maksud Jokowi.
Menurut Dini, terdapat perbedaan makna dalam kedua istilah tersebut.
Ia mengatakan, mudik yang dimaksud Presiden adalah tradisi bertemu keluarga di kampung.
Sementara pulang kampung adalah kembali secara permanan karena kehilangan pekerjaan.
"(Mudik) Sifatnya sementara (liburan) dan akan kembali lagi ke Jabodetabek."
"Sedangkan pulang kampung adalah kembali ke kampung secara permanen karena kehilangan pekerjaan di Jabodetabek," kata Dini kepada Kompas.com, Kamis (23/4/2020).
Dini menerangkan, sejak larangan mudik yang dimulai hari ini Jumat (24/4/2020), sudah semestinya masyarakat tak mudik atau pulang kampung.
Sebab, selama pemberlakukan larangan mudik tidak ada pergerakan orang yang keluar dari Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek) serta daerah yang menerapkan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) lainnya.
Baca juga: Kaleidoskop Maret 2020: Kasus Covid-19 Pertama di Indonesia hingga Pelajar SMP Bunuh Bocah 6 Tahun
Baca juga: Kaleidoskop Februari 2020: Isu Pemulangan WNI eks ISIS hingga Kongres PAN Ricuh
4. Isu Penolakan Jenazah Pasien Covid-19 di Masyarakat
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Said Aqil Siradj menanggapi adanya penolakan terhadap jenazah yang terpapar virus corona untuk dimakamkan di sejumlah daerah di Indonesia.
Ia menjelaskan dalam syariat sesama umat Islam harus menghormati jenazah yang seiman dengannya.
Karena itu prosedur pemakaman yang dilalui harus sesuai dengan syariat Islam seperti, dimandikan, dikafani dan dimakamkan.
"Syariat islam telah mewajibkan kepada kita umat Islam harus menghorati jenazah sesama umat islam. Maka siapapun jenazah yang beragama Islam harus kita tangani dengan penuh agama."
"Dimandikan yang suci, dikafani dengan syarat-syarat tertentu kemudian dikubur dengan penuh penghormatan dan penghargaan," ujarnya dilansir melalui akun Instagram resmi NU @nahdlatululama pada Rabu (1/4/2020).
Terkait adanya penolakan jenazah virus corona atau Covid-19 dibeberapa daerah, Said Aqil Siradj menegaskan kalau umat Islam tidak boleh meremehkan atau menghina jenazah.
5. Penimbun Masker Rugi Miliaran Rupiah
Dalam beberapa hari terakhir ini harga masker di pasaran kabarnya terus menurun.
Seiring dengan permintaan masker yang juga mulai terus berkurang.
Pakar ekonomi dari Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Lukman Hakim, Ph.D menyampaikan beberapa faktor turunnya harga masker bedah di pasaran.
Lukman menerangkan, satu di antara faktor turunnya harga adalah impor masker yang sudah dilakukan oleh pemerintah.
"Begitu pemerintah sudah impor barang, maka sudah tidak ada lagi kelangkaan."
"Tidak akan ada lagi antrian beli kebutuhan yang langka," kata Lukman saat dihubungi Tribunnews, Selasa (28/4/2020).
Lukman juga mengatakan anjuran memakai masker kain juga berpengaruh pada turunnya harga.
Bahkan, kata Lukman, anjuran tersebut membuat peluang Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di tengah masyarakat.
(Tribunnews.com/Mohay/Maliana)