Kemenkes Sebar 10 Unit Mobil Laboratorium Khusus BSL-2 di 10 Provinsi
Kemenkes menempatkan Laboratorium Bergerak BSL (Bio Safety Level)-2 ke 10 provinsi di Indonesia.
Editor: Hasanudin Aco
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI telah menempatkan Laboratorium Bergerak BSL (Bio Safety Level)-2 ke 10 provinsi di Indonesia.
Ini dilakukan guna menyediakan fasilitas surveilance 3T (Test, Trace and Treatment/Isolation) sebagai upaya penanggulangan pandemik ke seluruh penjuru negeri.
Mobil Lab ini akan mengatasi keterbatasan fasilitas laboratorium BSL-2 di daerah untuk menjawab kebutuhan masyarakat akan test swab PCR yang menjadi standar diagnosa Covid-19.
Dengan fasilitas ini, kapasitas test di daerah akan meningkat sekaligus menjadi fasilitas untuk pelacakan kontak erat (trace), setelah dilakukan pelacakan, mereka yang terpapar positif virus.
Jika tidak bergejala dapat melakukan isolasi mandiri dengan pendampingan oleh tenaga kesehatan secara on-line melalui aplikasi Indonesia Test Trace & Isolation (InaTTI) yang terintegrasi dengan system lab di mobil lab surveilance ini.
Konsep pengendalian pandemik ini adalah upaya nyata memutus mata rantai transmisi virus di masyarakat, dengan memfasilitasi isolasi mandiri yang didampingi secara virtual sehingga hal ini juga menjadi solusi bagi keterbatasan Rumah Sakit rujukan Covid-19 saat ini.
Ketua Tim Inovasi, Prof. Dr. Apt. Keri Lestari, M.Si mengatakan mobil ini telah memenuhi semua Standar BSL-2 yang ditetapkan WHO dan Kementerian Kesehatan.
Standar dimaksud mulai dari fasilitas Biosafety cabinet Level II A2 yang mencegah virus menginfeksi penguji, ruang laboratorium bertekanan negative, pemasangan HEPA Filter untuk mencegah virus mencemari lingkungan dan telah disertifikasi oleh World Bio Haz Tec dan memiliki surat Keterangan Rancang Bangun (SKRB) dari Kementerian Perhubungan untuk jaminan keamanan dan kelayakan rancangan kendaraan.
"Untuk penguatan konsep pengendalian pandemic, mobil ini juga dilengkapi dengan aplikasi InaTTI (Indonesia Test Trace & Isolation) yang terintegrasi dengan pusat data Kemenkes secara on-line berbasis aplikasi web based," ujar Prof Keri Lestari, Sabtu (26/12/2020).
Baca juga: Ajak Masyarakat Patuh 3M, Satgas Covid-19 Terjunkan 52.614 Duta Perubahan Perilaku
Laboratorium bergerak ini tidak sebatas untuk pendeteksian covid-19, tetapi alat-alat di dalamnya dapat digunakan untuk mendeteksi penyakit infeksi lain seperti TBC .
"Dan jika saat vaksinasi masal diberlakukan, mobil ini multi fungsi sebagai mobil untuk membawa vaksin untuk mendukung program vaksinasi di seluruh pelosok negri”, tegas Guru Besar Farmakologi dan Farmasi Klinik UNPAD yang juga Ketua Satgas Covid-19 Ikatan Apoteker Indonesia tersebut.
Direktur Inovasi dan Korporasi UNPAD, Diana Sari. S.E., M.Mgt., PhD berujar dalam masa pandemi ini, riset Unpad diarahkan untuk membantu memecahkan masalah yang diakibatkan oleh pandemi, baik itu dari segi kesehatan, dan non kesehatan.
"Jadi pengembangan mobil lab BSL2 ini dilakukan tim riset Unpad untuk menyediakan fasilitas lab pemeriksaan Swab PCR mendeteksi Covid-19, yang bisa menjangkau daerah-daerah yang jauh dari lab pemeriksaan Swab PCR," ujarnya.
Sementara itu di tempat terpisah, Recky Langie, Dirut PT Rajawali Global Investama mengatakan momentum pergantian Menteri Kesehatan yang baru ini dapat menjadi angin segar bagi kita semua untuk dapat memberikan kontribusi lebih dalam mendukung kinerja pemerintah melaksanakan program pengendalian pandemik ini.
Menurut dia, hadirnya kekuatan duet Menkes Budi dan Wamenkes Dante diharap bisa membawa harapan baru untuk mengatasi masalah Kesehatan yang kita hadapi bersama secara lebih terarah dan sistematis.
"Terutama manajemen penanganan dan pengendalian pandemik Covid-19, dengan menerapkan berbagai inovasi kesehatan,” ujarnya.