Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pemerintah dan Epidemiolog Meyakini Ada Potensi Ledakan Kasus Covid-19 di 2021, Begini Antisipasinya

Pemerintah hingga Epidemiolog bicata tentang adanya potensi ledakan kasus Covid-19 di 2021.

Penulis: Inza Maliana
Editor: Tiara Shelavie
zoom-in Pemerintah dan Epidemiolog Meyakini Ada Potensi Ledakan Kasus Covid-19 di 2021, Begini Antisipasinya
Tribunnews/Jeprima
Sejumlah penumpang yang akan menaiki bus di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Jumat (25/12/2020). Saat libur Natal dan Tahun Baru ini jumlah penumpang mengalami peningkatan dengan tujuan pulau Jawa dan Sumatera meski situasi sedang pandemi Covid-19. Pemerintah hingga Epidemiolog bicata tentang adanya potensi ledakan kasus Covid-19 di 2021. 

TRIBUNNEWS.COM - Momen libur panjang yang terjadi di bulan Desember 2020 menjadi perhatian khusus masyarakat.

Sebab, di masa pandemi Covid-19, momen libur panjang bisa membawa dampak penularan Covid-19 yang lebih masif.

Rupanya, momen tersebut telah diprediksi oleh Epidemiolog hingga pemerintah.

Baca juga: Waspada 7 Gejala Lain dari Varian Baru Virus Corona yang Mungkin Timbul

Ahli epidemiologi Indonesia dari Universitas Griffith di Australia, Dicky Budiman memprediksi akan terjadi lonjakan kasus positif Covid-19 di Indonesia.

Hal itu, kata dia, terlihat dari berbagai indikator terkait Covid-19 di Indonesia yang kian mengalami kenaikan.

"Jadi artinya ini ada sinyal serius seperti indikator angka kematian, angka hunian rumah sakit, kasus harian."

"Tes positivity rate ini semua meningkat," kata Dicky kepada Kompas.com, Sabtu (26/12/2020).

Sejumlah penumpang yang akan menaiki bus di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Jumat (25/12/2020). Saat libur Natal dan Tahun Baru ini jumlah penumpang mengalami peningkatan dengan tujuan pulau Jawa dan Sumatera meski situasi sedang pandemi Covid-19. Tribunnews/Jeprima
Sejumlah penumpang yang akan menaiki bus di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Jumat (25/12/2020). Saat libur Natal dan Tahun Baru ini jumlah penumpang mengalami peningkatan dengan tujuan pulau Jawa dan Sumatera meski situasi sedang pandemi Covid-19. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/Jeprima)
Berita Rekomendasi

"Memasuki di tahun 2021 awal ini, akan memasuki masa yang sangat sangat harus kita waspadai. Dan ada potensi ledakan kasus," ujar Dicky.

Kendati demikian, Dicky tidak menyebut spesifik penyebab potensi ledakan kasus tersebut.

Ia hanya mengatakan, kondisi Indonesia saat ini sudah dalam kondisi kritis.

Baca juga: Satgas Covid-19 Sebut Anak Muda Cenderung Lebih Abai pada Protokol Kesehatan

Oleh karena itu, Dicky menyarankan pemerintah untuk memasifkan program tracing, testing, and treatment (3T) dan masyarakat tetap menerapkan protokol kesehatan.

Protokol kesehatan yang dimaksud adalah memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak (3M).

"Masyarakat 3M selain membatasi pergerakan mobilitas, interaksi," ujarnya.

Antisipasi Pemerintah atas potensi ledakan kasus Covid-19 

Di sisi lain, Pemerintah meyakini lonjakan kasus Covid-19 setelah masa libur Natal dan Tahun Baru 2021 akan terjadi.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, pemerintah mengaku telah menyiapkan sejumlah hal.

Mulai dari menambah ketersediaan tempat tidur di rumah sakit hingga jumlah perawat.

Baca juga: GeNose, Alat Tes Covid-19 yang Gunakan Hembusan Nafas Dapat Izin Edar Kemenkes

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan akan menambah 100 tempat tidur di RSCM.

Tempat tidur tambahan itu, diadakan di ruang rawat inap dan intensive care unit (ICU).

Selain itu, Budi mengarahkan agar perawat di RSCM ditambah.

"Kebetulan tempatnya ada, tinggal kami tambah jumlah bed dan ICU. Ada potensinya bisa sampai 100 bed tambahan," kata Budi, dalam konferensi pers daring yang digelar Jumat (25/12/2020).

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, dalam agenda press conference 'Langkah Antisipatif Menghadapi Lonjakan Kasus Covid-19', Jumat (25/12/2020) sore.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin dan Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, dalam agenda press conference 'Langkah Antisipatif Menghadapi Lonjakan Kasus Covid-19', Jumat (25/12/2020) sore. (ist)

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono juga ikut merespons potensi ledakan kasus Covid-19 di 2021.

Ia mengatakan, pemerintah berupaya agar lonjakan kasus positif Covid-19 tidak diiringi dengan kenaikan kasus kematian.

"Mungkin lonjakan kasus (Covid-19) tidak bisa dihindari, pasti akan ada," ujarnya, dikutip dari Kompas.com.

Baca juga: Pesan Menkes Budi Gunadi kepada Masyarakat: Terapkan 3M Saat Libur Natal dan Tahun Baru

Karena itu, Dante mengatakan, pemerintah terus memantau ketersediaan obat-obatan, fasilitas kesehatan, dan tenaga medis di rumah sakit.

"Agar tidak makin meningkat, maka kami melakukan kunjungan yang efektif hari ini."

"Sehingga semua ketersediaan obat-obatan, fasilitas kesehatan, dan tenaga medis tercukupi," ujarnya.

Data terkini kasus Covid-19 di Indonesia

Diketahui, sejak kasus pertama Covid-19 diumumkan pada 2 Maret 2020 hingga Jumat kemarin, total ada 700.097 kasus Covid-19 di Indonesia.

Dari total kasus, sebanyak 570.304 orang dinyatakan telah sembuh dan 20.847 pasien Covid-19 meninggal dunia.

Kemudian, jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 108.946 kasus.

Baca juga: Menkes Minta Ahli Mikrobiologi di Kemenkes Pelajari Varian Baru Virus Corona

Angka itu setara dengan 15,6 persen dari total kasus konfirmasi positif Covid-19.

Kasus aktif adalah pasien yang dinyatakan positif Covid-19 dan sedang dirawat atau isolasi mandiri.

Sementara itu, ada 67.464 kasus suspek terkait Covid-19 di Indonesia.

Aktivitas calon penumpang saat menunggu keberangkatan pesawat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (17/12/2020). Pemerintah akan mewajibkan penumpang kereta api jarak jauh dan pesawat untuk melakukan rapid test antigen maksimal 2x24 jam atau H-2 sebelum keberangkatan. Hal ini dilakukan untuk menekan risiko penyebaran virus corona saat libur Natal dan Tahun Baru. Tribunnews/Jeprima
Aktivitas calon penumpang saat menunggu keberangkatan pesawat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (17/12/2020). Pemerintah akan mewajibkan penumpang kereta api jarak jauh dan pesawat untuk melakukan rapid test antigen maksimal 2x24 jam atau H-2 sebelum keberangkatan. Hal ini dilakukan untuk menekan risiko penyebaran virus corona saat libur Natal dan Tahun Baru. Tribunnews/Jeprima (Tribunnews/JEPRIMA)

Adapun, bulan Desember ini beberapa momen libur panjang terjadi, mulai dari tanggal 24 hingga 27 Desember 2020 yang merupakan libur Natal.

Sementara itu, pada 28-30 Desember 2020 tidak ada libur, sehingga masyarakat pun diharuskan tetap bekerja seperti biasa.

Kemudian, libur pengganti Idul Fitri ditetapkan pada tanggal 31 Desember 2020.

Baca juga: Anak-anak Rentan Terpapar Mutasi Virus Corona, Epidemilog: Pertimbangkan Ulang Rencana Buka Sekolah

Untuk itu, libur Tahun Baru ditetapkan tanggal 1 Januari 2021 dan ditambah tanggal 2-3 Januari 2021 yang merupakan libur akhir pekan karena tepat jatuh pada Sabtu-Minggu.

Melihat banyaknya masa liburan panjang ini, pemerintah pun mengimbau agar masyarakat tidak melakukan perjalanan dan membuat kegiatan yang menimbulkan kerumunan.

(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Sania Mashabi/Tsarina Maharani)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas