TRIBUNNEWS.COM - Program Jaminan Kesehatan Nasional–Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) diperuntukkan untuk seluruh rakyat Indonesia. BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara berusaha untuk tetap memberikan pelayanan yang terbaik kepada para peserta. Tidak sedikit masyarakat yang telah merasakan manfaat akan hadirnya Program JKN-KIS yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan.

Salah satu peserta Program JKN-KIS yang mengerti betul akan pentingnya jaminan kesehatan adalah Defiyah (46). Warga Kecamatan Pinangsori Kabupaten Tapanuli Tengah ini merupakan salah satu peserta Program JKN-KIS yang telah terdaftar sejak tahun 2017. Tim Jamkesnews berkesempatan berbincang-bincang dengan Defiyah ketika ia sedang menjual dagangannya pada Kamis (10/12).

Defiyah yang sehari-harinya bekerja sebagai seorang penjual pecal keliling di Kota Sibolga ini mengaku sangat bersyukur dan bahagia saat ia mengetahui bahwa dirinya serta keluarganya menjadi peserta Program JKN-KIS tanggungan pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah. Awalnya Defiyah tidak menyangka bahwa dirinya dan keluarganya termasuk ke dalam peserta Program JKN-KIS tanggungan pemerintah Kabupaten Tapanuli Tengah. Hal ini baru ia ketahui ketika kepala lingkungan tempat ia tinggal menyerahan KIS miliknya, sang suami, serta anak-anaknya.

Berkat menjadi tanggungan pemerintah, Defiyah beserta sang suami dan 6 orang anaknya tidak perlu lagi pusing memikirkan iuran yang harus ia bayarkan serta biaya pelayanan kesehatan yang harus ditanggungnya jikalau sewaktu-waktu dirinya dan keluarganya jatuh sakit. Pasalnya, demi mencukupi kebutuhan sehari-hari Defiyah dan keluarganya dari hasil berjualan pecal saja sudah sangat pas-pasan, apalagi jika harus membayar biaya berobat kalau ada keluarganya yang jatuh sakit.

“Syukurnya saya, suami dan anak-anak saya selama ini masih sehat-sehat saja, belum pernah jatuh sakit. Tapi kalaupun misalkan di keluarga saya ada yang sakit sudah tidak khawatir lagi karena sudah ada kartu BPJS dari pemerintah,” ungkap Defiyah.

Defiyah berharap agar Program JKN-KIS ini dapat terus berjalan, karena menurutnya sangat banyak masyarakat yang bergantung kepada program ini untuk dapat mendapatkan pelayanan kesehatan yang layak.

“Sekarang orang-orang kalau mau berobat ke rumah sakit sudah sangat gampang. Pengalaman keluarga dan kerabat saya mereka hanya bermodalkan kartu BPJS saja sudah bisa berobat. Kalau dulu mau berobat kan banyak yang takut karena biayanya mahal sekali,” tutur Defiyah