Soroti Kericuhan di Kongres AS, Pimpinan DPR: Semoga Segera Dapat Teratasi
DPR RI turut prihatin tindakan anarkis oleh pendukung kandidat tertentu terhadap rumah parlemen (Capitol Hill) yang berdampak pada diskursus supremasi
Penulis: Chaerul Umam
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin menyoroti aksi pendukung Presiden Donald Trump yang menduduki gedung Kongress dan bertindak anarkis yang akhirnya menyebabkan tertundanya sidang dengar pendapat hasil Pilpres AS 2020.
"DPR RI turut prihatin tindakan anarkis oleh pendukung kandidat tertentu terhadap rumah parlemen (Capitol Hill) yang berdampak pada diskursus supremasi Hukum Amerika. Tindakan para demonstran sangat tidak terpuji serta tidak dapat di benarkan," kata Azis melalui keterangannya, Kamis (7/1/2021).
"Amerika Serikat adalah negara yang memiliki fondasi demokrasi yang sangat kuat, sehingga sangat disayangkan tindakan anarkis yang terjadi oleh sekelompok kerumunan. Kita harapkan legitimasi proses hukum pengumpulan hasil Pilpres AS tahun 2020 dapat segera teratasi sesuai dengan norma-norma demokrasi dan mekanisme hukum setempat," imbuhnya.
Azis menilai tindakan anarkis itu sebagai tindakan melawan hukum yang patut di tindak tegas sesuai dengan mekanisme hukum setempat.
Baca juga: Pilpres Amerika Serikat: Kemenangan Joe Biden Akan Disahkan Kongres Hari Ini, Bagaimana Prosesnya?
"Kebebasan menyampaikan pendapat sudah selayaknya menghormati terhadap tanggung jawab konstitusi dan hukum perundang-undangan yang harus diikuti serta demi tegaknya Keadilan. Kemenangan demokrasi secara etis dibangun dengan kesopanan, kehormatan, integritas dan hukum," ujarnya.
Wakil Ketua Umum Partai Golkar tersebut beranggapan isu Pilpres AS sepenuhnya adalah urusan dalam negeri AS.
Walaupun demikian, sebagai negara sehabat, Azis Syamsuddin berharap para kandidat dapat legowo dan saling merangkul terlebih di masa berat pandemi Covid-19.
Di mana dibutuhkan kerja keras dalam membangun roda perekonomian suatu negara maupun secara global.
Azis kemudian mencontohkan Indonesia yang mampu menyelesaikan perbedaan persepsi politik secara demokrasi yang damai berdasarkan prinsip gotong royong.
"Menghargai upaya presiden terpilih Amerika Joe Biden mengemban amanah pekerjaan saat ini dan pekerjaan empat tahun ke depan haruslah pemulihan demokrasi, kesusilaan, kehormatan, rasa hormat, supremasi hukum, kesopanan sederhana. Pembaruan politik yang membahas tentang memecahkan masalah, saling memperhatikan, tidak menyalakan api kebencian dan kekacauan. Semoga kekisruhan politik dalam negri AS segera teratasi," pungkas Azis.