Dewan Masjid Indonesia: Pemuda Islam Harus Membantu Pemulihan Ekonomi
Syafruddin mengingatkan agar semua anggota ISYEF tidak cepat tergiur untuk terjun ke dunia politik
Editor: Sanusi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia, Komjen Pol (Purn) Syafruddin meminta para pemuda yang tergabung dalam Indonesian Islamic Youth Economic Forum (ISYEF) untuk membantu pemerintah dalam pemulihan ekonomi di tengah pandemi covid-19.
Para pemuda harus berinovasi sekecil apapun untuk membangun ekonomi.
Demikian diutarakan Syafruddin, dalam acara Silaturahim ISYEF Menyongsong 2021 di Jakarta, Jumat (8/1/2021).
Syafruddin mengutarakan, pandemi covid-19 sudah memberikan dampak besar pada kejatuhan ekonomi dunia, bukan hanya di Indonesia.
Baca juga: Rampung Renovasi Besar, Masjid Istiqlal Jakarta Belum Buka untuk Umum
Hadir dalam acara tersebut Arief Rosyid, Ketua Pemuda Islam DMI, Ketua ISYEF, Altras Mafasi, Pemimpin Redaksi TawafTV, Buyung Wijaya Kusuma, dan Udtaz Muda Taqy Malik.
“Mungkin penyakit corona tidak akan hilang dan memberikan dampak yang panjang bagi pemulihan ekonomi. Para pemuda bisa membantu pemerintah mencegah penyebaran penyakit dan membantu perbaikan ekonomi dengan kontribusi sekecil apapun,” ujar Syafruddin.
ISYEF adalah organisasi pemuda yang berada di bawah naungan organisasi Dewan Masjid Indonesia (DMI). Anggotanya terdiri dari pengusaha muda yang berbasis remaja masjid di Indonesia.
Pada kesempatan tersebut, Syafruddin mengingatkan agar semua anggota ISYEF tidak cepat tergiur untuk terjun ke dunia politik. Tetapi sebaiknya mengasah pengalaman sebagai pengusaha dari bawah atau pekerja sosial.
“Tolong jangan tergiur untuk berpolitik terlalu cepat. Jangan sehabis tamat kuliah S1, sudah mau instan langsung masuk partai politik dan meninggalkan medan lapangan ekonomi atau medan sosial,” ujar Syafruddin.
Syafruddin mengungkapkan, Donal Trump menjadi Presiden Amerika karena pengalam sebagai pengusaha dan Lech Waless menjadi Presiden Polandia karena pengalaman sebagai pekerja sosial.
Syafruddin yang juga mantan Wakapolri dan Menteri PAN & RB, juga berpesan agar para pemuda tidak melibatkan kegaduhan di dunia maya. Apalagi kalau sampai mau menyerang atau berseberangan dengan pemerintah.
Menurut Syafruddin, para pemuda ISYEF harus saling berkomunikasi dengan berbagai pihak dan kelompok untuk membangun ekonomi masyarakat di tengah pandemik.
Dia juga berharap, pada tahun 2030 dalam sepuluh besar tokoh yang menguasai ekonomi Indonesia, terdapat pemuda-pemuda yang tergabung dalam ISYEF. Harapan itu bukan tak mungkin sebab sebagian besar pengusaha sukses memulai usaha dari kecil.