Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Keharuan Pemakaman Syekh Ali Jaber hingga Pesan Sang Ulama Pada Anak, Jaga Salat dan Jaga Mama

Meninggalnya Syekh Ali Jaber meninggalkan duka bagi keluarga dan umat muslim Indonesia. Pemakamannya pun penuh haru. Ada pesan terakhir pada anak.

Editor: Anita K Wardhani
zoom-in Keharuan Pemakaman Syekh Ali Jaber hingga Pesan Sang Ulama Pada Anak, Jaga Salat dan Jaga Mama
TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAN TOHIR/TRIBUN LOMBOK/Sirtupillaili
Alhasan Ali Jaber (20 tahun), anak sulung Syekh Ali (kiri) dan Makam Syekh Ali Jaber di Ponpes Daarul Qur'an, Cipondoh, Tangerang, Kamis (14/1/2021). 

TRIBUNNEWS.COM, MATARAM - Kepergian ulama besar Indonesia Syekh Ali Jaber meninggalkan duka bagi keluarga dan umat muslim Indonesia. Pemakamannya pun penuh haru. Ada pesan terakhir pada sang buah hati.

Kepada anak sulungnya yang tinggal di Kota Mataram, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), Syekh

"Jaga salat sama jaga mamah (ibu)," kata Alhasan Ali Jaber (20 tahun), anak sulung Syekh Ali Jaber menceritakan pesan sang bapak, di rumahnya, Kamis (14/1/2021).

Menurutnya, sang bapak selalu mengingatkan agar tetap melaksanakan salat dalam keadaan apapun.

"Dia (berpesan) jangan meninggalkan salat, karena itu pondasi agama," katanya.

Alhasan kontak terakhir dengan sang bapak sebelum masuk rumah sakit, sekitar dua minggu lalu untuk jalani isolasi perawatan Covid-19.

Berita Rekomendasi

"Sehari sebelum ke rumah sakit ketemu, setelah itu dia dibawa ke rumah sakit karena sudah positif, itu terakhir saya ketemu," ujarnya.

Sejak saat itu ia dan sang bapak tidak pernah berkomunikasi.

Pihak keluarga pun tidak bisa menjenguk karena berada di ruang isolasi.

Ia baru mendapatkan kabar sang bapak meninggal Kamis (14/1/2021), sekitar 10.30 Wita.

Kondisi Rumah Duka di Mataram

Foto Syekh Ali Jaber semasa hidupnya.
Foto Syekh Ali Jaber semasa hidupnya. (Istimewa via Warta Kota)

Kabar meninggalnya ulama besar Indonesia Syekh Ali Jaber pagi ini, Kamis (14/1/2021), membawa duka mendalam bagi keluarga di Kota Mataram, Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Pantauan TribunLombok.com, rumah mertua Syekh Ali Jaber di Lingkungan Monjok Culik, Kelurahan Monjok, Kota Mataram, NTB didatangi kerabat dan keluarga yang mengucapkan belasungkawa.

Informasi terakhir yang diperoleh keluarga sebelum meninggal adalah hasil tes swab Syekh Ali Jaber dinyatakan negatif.
Di Kota Mataram, Syekh Ali Jaber meninggalkan seorang anak Alhasan Ali jaber (20 tahun).

Ia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara.

Sementara sang istri, Nadia Salim asal Kelurahan Monjok, Kota Mataram, NTB.

Tak Ada Isak Tangis Hanya Air Mata Menetes Deras Antarkan Syekh Ali Jaber ke Peristirahatan Terakhir
Sementara itu, suasana haru menyelimuti prosesi pemakaman Syekh Ali Jaber, di pelataran Pondok Pesantren (Ponpes) Daarul Qur'an, Cipondoh, Tangerang, Kamis (14/1/2021).

Di sudut pondok para penghapal Al-Qur'an itu, Syekh Ali, panggilan karib pria 44 tahun itu, terbaring di peristirahatan terakhirnya.

Puluhan keluarga, kerabat dan pengurus pondok pesantren menjadi penghantarnya.

Diiringi lantunan tahlil, jenazah Syekh Ali dibaringkan.

Meski tak terdengar tangis terisak, namun terlihat air mata menetes dari beberapa anggota keluarga dan sejawat.

Kesedihan terasa saat lantunan tahlil yang terus menggema.

Ratusan warga, pecinta dan para murid tidak diperkenankan masuk ke area Ponpes.

Makam Syekh Ali Jaber di Ponpes Daarul Quran, Cipondoh, Tangerang, Kamis (14/1/2021).
Makam Syekh Ali Jaber di Ponpes Daarul Quran, Cipondoh, Tangerang, Kamis (14/1/2021). (TRIBUNJAKARTA.COM/JAISY RAHMAN TOHIR)

Pandemi Covid-19 menahan rindu menggebu-gebu pada sang guru sampai di depan gerbang.

Puluhan aparat bersenjata menjaga ketat pintu masuk agar tidak terjadi kerumunan.

Syekh Ali yang sempat terpapar Covid-19 seperti mengilhami para aparat agar virus ganas itu tak menjangkiti yang lain.

Beberapa orang sampai nekat menyaksikan pemakaman Syekh Ali dari atas atap rumah.

Pihak keluarga tidak banyak berbicara usai pemakaman.

Sang adik, Syekh Muhamad menyampaikan bahwa dirinya begitu menghargai dakwah Islam yang selama ini disampaikan almarhum.

Metode dakwah yang santun dan tercermin dari laku lampahnya yang tenang, merupakan gaya dakwah yang begitu diterima masyarakat.

Jenazah Pendakwah Syekh Ali Jaber diberaktkan dari Rumah Duka kawasan Rawamanung Jakarta Timur, menuju pemakaman di Pondok Pesantren Darul Qur'an, Cipondoh, Tanggerang,Kamis (14/1/2021). Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada pukul 08.30 di RS Yarsi, Cempaka Putih. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) *** Local Caption *** Ambulan Jenazah Pendakwah Syekh Ali Jaber tiba di Rumah Duka kawasan Rawamanung Jakarta Timur, Kamis (14/1/2021).

Pendakwah Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada pukul 08.30 di RS Yarsi, Cempaka Putih.
. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Jenazah Pendakwah Syekh Ali Jaber diberaktkan dari Rumah Duka kawasan Rawamanung Jakarta Timur, menuju pemakaman di Pondok Pesantren Darul Qur'an, Cipondoh, Tanggerang,Kamis (14/1/2021). Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada pukul 08.30 di RS Yarsi, Cempaka Putih. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) *** Local Caption *** Ambulan Jenazah Pendakwah Syekh Ali Jaber tiba di Rumah Duka kawasan Rawamanung Jakarta Timur, Kamis (14/1/2021). Pendakwah Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada pukul 08.30 di RS Yarsi, Cempaka Putih. . Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha (WARTAKOTA/Angga Bhagya Nugraha)

"InsyaAllah Syekh Ali Jaber tetap kita perjuangkan perjuangannya. Walaupun beliau sudah wafat, tetapi InsyaAllah kita bisa meneruskan," ujar Syekh Muhamad.

Rasa duka, kenangan, justru disampaikan para kerabat yang dekat dengan almarhum, salah satunya adalah ulama kondang sekaligus pendiri Ponpes Daarul Qur'an, Yusuf Mansur.

Yusuf sangat bersyukur pernah belajar dari Syekh Ali yang dikenalnya sangat rendah hati.

Ia bahkan mengatakan, setiap bertemu, Syekh Ali selalu menundukkan kepalanya karena posturnya yang lebih tinggi.

Yusuf juga sudah menganggap Syekh Ali sebagai guru. Kendati demikian, sang guru tak pernah merasa dirinya lebih pintar.

Jenazah Pendakwah Syekh Ali Jaber diberaktkan dari Rumah Duka kawasan Rawamanung Jakarta Timur, menuju pemakaman di Pondok Pesantren Darul Qur'an, Cipondoh, Tanggerang,Kamis (14/1/2021). Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada pukul 08.30 di RS Yarsi, Cempaka Putih. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) *** Local Caption *** Ambulan Jenazah Pendakwah Syekh Ali Jaber tiba di Rumah Duka kawasan Rawamanung Jakarta Timur, Kamis (14/1/2021).

Pendakwah Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada pukul 08.30 di RS Yarsi, Cempaka Putih.
. Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha
Jenazah Pendakwah Syekh Ali Jaber diberaktkan dari Rumah Duka kawasan Rawamanung Jakarta Timur, menuju pemakaman di Pondok Pesantren Darul Qur'an, Cipondoh, Tanggerang,Kamis (14/1/2021). Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada pukul 08.30 di RS Yarsi, Cempaka Putih. (Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha) *** Local Caption *** Ambulan Jenazah Pendakwah Syekh Ali Jaber tiba di Rumah Duka kawasan Rawamanung Jakarta Timur, Kamis (14/1/2021). Pendakwah Syekh Ali Jaber meninggal dunia pada pukul 08.30 di RS Yarsi, Cempaka Putih. . Warta Kota/Angga Bhagya Nugraha (WARTAKOTA/Angga Bhagya Nugraha)

"Guru yang tidak mau dianggap guru, padahal beliau guru. Saya belajar ngaji dari beliau, kemudian beberapa ayat dan surat sama beliau," kata Yusuf.

Yusuf juga mengenang jasa besar Syekh Ali yang turut membesarkan Daarul Qur'an.

"Kemudian Syekh Ali atas izin Allah diluaskan dakwahnya ke seluruh tanah air," ujarnya.

Kenangan manis juga dituturkan Irfan Hakim, selebriti yang juga karib dengan Syekh Ali.

Lewat program TV tentang bakat menghapal yang mana Syekh Ali menjadi juri dan Irfan Hakim sebagai pembawa acaranya, hubungan mereka menjadi dekat.

(Tribun Lombok/Sirtupillaili/TribunJakarta/: Jaisy Rahman Tohir)

Artikel ini telah tayang di Tribunlombok.com dengan judul Pesan Syekh Ali Jaber Sebelum Meninggal ke Anak Sulung: Jaga Salat dan Jaga Mama, 

dan di Tribunjakarta.com dengan judul Tak Ada Isak Tangis Hanya Air Mata Menetes Deras Antarkan Syekh Ali Jaber ke Peristirahatan Terakhir,

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas