Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Banjir di Manado Mulai Surut, Warga Kembali ke Rumah Masing-masing

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengungkapkan banjir yang melanda Kota Manado, Sulawesi Utara, mulai surut.

Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
zoom-in Banjir di Manado Mulai Surut, Warga Kembali ke Rumah Masing-masing
IST
Ilustrasi: Banjir dan tanah longsor terjadi di Kota Manado, Sulawesi Utara, diduga akibat hujan dengan intensitas tinggi dan struktur tanah yang labil, Sabtu (16/1/2021) sore. 

Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Raditya Jati mengungkapkan banjir yang melanda Kota Manado, Sulawesi Utara, mulai surut.

BPBD setempat melaporkan warga telah kembali ke rumah masing-masing.

"Perkembangan terkini pada Kamis (21/2/2021), pukul 10.00 WIB, 10 kecamatan di Kota Manado terdampak banjir dan longsor. Kesepuluh kecamatan terdampak yaitu Kecamatan Tikala, Paal Dua, Malalayang, Sario, Bunaken, Tuminting, Mapanget, Tikala, Singkil dan Wenang," kata Raditya melalui keterangan tertulis, Kamis (21/1/2021).

Baca juga: Risma Usulkan Warga Manado yang Terdampak Bencana Direlokasi ke Rumah Susun

Pemerintah Kota (Pemkot) Manado telah menetapkan status tanggap darurat banjir dan tanah longsor di wilayahnya melalui SK no 15/kep/B.06/BPBD/2021.

Status ini berlaku sejak 15 hingga 28 Januari 2021. Dalam menghadapi potensi bahaya yang terjadi, Pemkot juga menetapkan struktur komando penanganan darurat bencana hidrometeorologi.

"Organisasi komando ini berlangsung pada 15 Januari hingga 13 Februari 2021," kata Raditya.

Baca juga: Air Laut di Manado Meluap hingga Daratan, BMKG Tegaskan Bukan Tsunami, Sejumlah Faktor Mempengaruhi

Berita Rekomendasi

Sementara itu, Gubernur Sulawesi Utara menetapkan surat keputusan status siaga darurat banjir dan tanah longsor dengan Nomor 384 Tahun 2020.

Penetapan status siaga berlangsung sejak 21 Desember 2020 sampai 18 Februari 2021. Selain itu, pemerintah provinsi membentuk dan mengaktivasi Pos Komando (Posko) Penanganan Darurat Bencana banjir dan longsor.

Banjir dan longsor yang terjadi pada Sabtu lalu (16/1), pukul 15.09 waktu setempat mengakibatkan 6 orang meninggal dunia, 639 KK atau 2.052 jiwa terdampak banjir dan 62 KK atau 217 jiwa terdampak longsor.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas