PGRI: Guru Honorer Dibutuhkan Tapi Dilupakan
Ketua Umum PGRI Unifah Rosyidi mengatakan guru honorer merupakan pihak yang paling dibutuhkan dalam pembelajaran. Namun haknya kerap dilupakan.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Anita K Wardhani
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Umum Pengurus Besar Persatuan Guru Republik Indonesia (PB PGRI) Unifah Rosyidi mengatakan guru honorer merupakan pihak yang paling dibutuhkan dalam pembelajaran.
Namun Unifah, menilai para guru honorer kerap dilupakan dalam pemenuhan hak-haknya.
"Guru honorer dibutuhkan tapi juga dilupakan," ujar Unifah dalam webinar Denpasar 12, Rabu (20/1/2021).
Menurut Unifah, proses pembelajaran akan lumpuh tanpa guru honorer. Unifah menilai para guru honorer memiliki jasa yang besar untuk bangsa.
Meski dibutuhkan, namun Unifah menilai penghargaan terhadap guru honorer masih sangat rendah.
"Mereka dibutuhkan tapi mengapa kualitasnya rendah. Mereka digaji hanya Rp200.000, mereka punya keluarga," ungkap Unifah.
Peningkatan kualitas, menurut Unifah, merupakan hak dari para guru honorer. Menurutnya guru honorer memiliki hak yang sama dengan guru PNS dalam peningkatan kualitas.
"Ini bukan soal kasihan tetapi sebagai soal profesi harusnya mereka memang didorong untuk peningkatan dan pengembangan keprofesian berkelanjutan. Sama persis seperti saudara-saudaranya yang PNS dalam pelatihan," ungkap Unifah.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.