Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

POPULER NASIONAL Kata Google soal Sinyal SOS di Pulau Laki | Curhatan Edhy Prabowo usai Diperiksa

Berita populer nasional, kata Google soal sinyal SOS di Pulau Laki hingga curhatan Edhy Prabowo setelah diperiksa KPK.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti
Editor: Daryono
zoom-in POPULER NASIONAL Kata Google soal Sinyal SOS di Pulau Laki | Curhatan Edhy Prabowo usai Diperiksa
Tribunnews/Irwan Rismawan
Tersangka mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo meninggalkan Gedung KPK usai menjalani pemeriksaan, di Jakarta Selatan, Senin (18/1/2021). Edhy Prabowo diperiksa terkait kasus dugaan suap ekspor benih lobster. Tribunnews/Irwan Rismawan 

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini berita populer nasional Tribunnews selama 24 jam terakhir.

Baru-baru ini media sosial dihebohkan dengan tangkapan layar Google Maps yang memperlihatkan ada ikon sinyal SOS di Pulau Laki, area jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182.

Terkait hal ini, Google Indonesia memberikan penjelasan.

Pihaknya diketahui telah menghapus ikon sinyal SOS tersebut.

Sementara itu, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, menjalani pemeriksaan lanjutan terkait dugaan suap perizinan ekspor benih lobster pada Kamis (21/1/2021).

Baca juga: Naik KRI Semarang, Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Bertolak ke Pulau Laki untuk Tabur Bunga

Baca juga: KNKT Bakal Terus Cari CVR Sriwijaya Air SJ-182 Meski Operasi SAR Gabungan Telah Resmi Ditutup

Usai diperiksa, Edhy mencurahkan isi hatinya soal mekanisme kunjungan tahanan.

Dirangkum Tribunnews, inilah berita populer nasional yang dapat Anda simak:

Berita Rekomendasi

1. Penjelasan Google soal Sinyal SOS di Pulau Laki

Tangkap layar sinyal SOS di Pulau Laki, Kepulauan Seribu, area jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182.
Tangkap layar sinyal SOS di Pulau Laki, Kepulauan Seribu, area jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182. (via KOMPAS.com)

Belakangan ini media sosial diramaikan dengan tangkapan layar Google Maps yang menunjukkan tulisan sinyal SOS di Pulau Laki, area jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182.

Namun pada Kamis (21/1/2021) pagi, tulisan sinyal SOS tak lagi tampak di Pulau Laki.

Dikutip Tribunnews dari Kompas.com, pihak Google telah menghapus ikon sinyal SOS dari Pulau Laki.

"Kami telah menghapus ikon di lokasi tersebut dari Google Maps," terang perwakilan Google Indonesia, Rabu (20/1/2021).

Lebih lanjut, Google menjelaskan berbagai data yang ada di Google Maps, berasal dari berbagai sumber.

Termasuk pihak ketiga, sumber publik, dan kontribusi pengguna.

Cara tersebut dilakukan agar pengguna bisa mendapatkan pengalaman peta digital lebih komprehensif dan relevan.

Baca juga: Keluarga Korban Akan Lakukan Tabur Bunga di Lokasi Jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Besok

Baca juga: Serpihan Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 Diangkut dari Posko JICT II ke Gudang KNKT, Ini Foto-fotonya

Baca selengkapnya >>>

2. Sosok Polwan Bintang 1 yang Diajak Listyo Sigit saat Fit and Proper Test

Brigjen Ida Utari, polwan bintang 1yang mendampingi Komjen Listyo Sigit Prabowo dalam fit and proper test di gedung DPR RI, Rabu (20/1/2021).
Brigjen Ida Utari, polwan bintang 1yang mendampingi Komjen Listyo Sigit Prabowo dalam fit and proper test di gedung DPR RI, Rabu (20/1/2021). (Capture Youtube Kompas TV/Twitter Divisi Humas Polri)

Kehadiran seorang Polwan dengan bintang satu di pundaknya saat fit and proper test calon kapolri mengundang perhatian.

Ternyata Polwan tersebut bukan orang sembarangan.

Komjen Listyo Sigit Prabowo sempat memperkenalkan Brigjen Ida Utari di awal fit and proper test-nya di hadapan Komisi III DPR RI.

Melalui perkenalan itu Listyo Sigit Prabowo mencoba menepis anggapan Polri mulai tidak solid, setelah dirinya dari angkatan muda dicalonkan menjadi Kapolri.

Hal itu ditunjukkan Listyo saat menjalani uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III, dengan didampingi berbagai angkatan Akpol.

"Mohon izin dalam kegiatan uji kepatutan dan kelayakan ini, kami laporkan bahwa didampingi oleh bapak Wakapolri (Komjen Gatot), bapak Kabarham Polri (Komjen Agus), bapak Kalemdiklat Polri (Komjen Arief)," ujar Listyo di ruang Komisi III DPR, Jakarta, Rabu (20/1/2021).

"Kemudian Kadiv Propam (Brigjen Ferdy), kemudian Kapolda Aceh (Irjen Wahyu), Kapolda Sulut, kemudian ada ibu Ida Utari, lalu junior kami Ahrie Sonta Kapolres, kemudian staf kami Ferli dan dua operator," sambung Listyo.

Listyo menjelaskan, nama-nama tersebut merupakan dari berbagai angkatan di Akpol, mulai dari 1987, 1988,1989, dan 1990.

Baca juga: AKBP Ahrie Sonta, Satu-satunya Kapolres yang Diajak Listyo Sigit saat Uji Kelayakan, Ini Profilnya

Baca juga: KNPI Yakini Komjen Listyo Sigit Akan Jawab Keraguan Masyarakat terkait Penegakan Hukum

"Saya sendiri 1991 berserta leting kami dan adek-adek kami. Jadi mohon ini, bahwa saat ini Polri solid," paparnya.

Baca selengkapnya >>>

3. 4 Jenderal yang Berpeluang Kuat Jadi Kabareskrim

Ilustrasi Polisi
Ilustrasi Polisi (Ilustrasi Grafis/Tribun-Video.com)

Setelah dilantik Presiden Jokowi nanti, tugas pertama Listyo Sigit sebagai Kapolri adalah melakukan mutasi di tubuh kepolisian.

Hal itu dilakukan dengan mengeluarkan TR Mutasi untuk posisi dua jenderal bintang tiga (Komjen), yang otomatis membuat bergeraknya gerbong mutasi besar di tubuh Polri.

Dari pendataan Ind Police Watch (IPW), kedua posisi Komjen yang kosong itu adalah, Pertama, untuk posisi Kabareskrim yang ditinggalkan Sigit.

Kedua untuk posisi Sestama Lemhanas yang ditinggalkan Komjen Didid Widjanardi yang sudah pensiun sejak 14 Januari lalu.

Didi kelahiran Surakarta, Jawa Tengah itu menjabat Sestama Lemhanas sejak 3 Maret 2020.

Dengan adanya dua posisi Komjen yang kosong berarti begitu Sigit menjadi Kapolri, mantan Kabareskrim itu akan langsung menggerakkan gerbong mutasi besar, termasuk memutasi beberapa Kapolda dan menaikkan wakapolda menjadi Kapolda.

Untuk posisi Kabareskrim beredar kabar, sedikitnya ada empat calon, yakni Irjen Wahyu Widada (Kapolda Aceh), Irjen Nico Alfinta (Kapolda Jatim), Irjen Dofiri (Kapolda Jabar), dan Irjen Wahyu Adhinigrat (Wakabareskrim).

Baca juga: KSP Beri Penjelasan soal Pam Swakarsa yang Disebutkan Calon Kapolri Komjen Listyo Sigit

Baca juga: Polri Pastikan Taati Perintah Komjen Listyo Sigit Terkait Rekomendasi Komnas HAM

Sedangkan untuk posisi Sestama Lemhanas, sepertinya bakal ada Komjen dari Mabes Polri yang digeser untuk menjadi Sestama Lemhanas.

Selain itu Irjen Luki (Wakalemdikpol) juga disebut sebut akan bergeser ke Sestama Lemhanas atau ke posisi lain.

Saat menjadi Kapolda Jatim, Luki berhasil mengamankan pelaksanaan Pilpres 2019 sehingga memberikan kemenangan signifikan bagi Jokowi untuk menjabat dua periode.

Baca selengkapnya >>>

4. Profil Wahyu Widada, Disebut Calon Kuat Kabareskrim

Kapolda Aceh Irjen Pol Wahyu Widada di Gedung DPR usai menyerahkan makalah calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo, Selasa (19/1/20201)
Kapolda Aceh Irjen Pol Wahyu Widada di Gedung DPR usai menyerahkan makalah calon Kapolri Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo, Selasa (19/1/20201) (Tribunnews.com/ Chaerul Umam)

Nama Kapolda Aceh, Irjen Wahyu Widada, mencuat semenjak mengantar makalah calon Kapolri, Komjen Listyo Sigit Prabowo untuk uji kelaykan ke DPR RI.

Ia yang merupakan teman seangkatan Listyo Sigit di Akademi Kepolisian (Akpol) 91 itu kini digadang-gadang menjadi Kabareskrim.

Untuk diketahui, jabataan Kabareskrim yang diemban Komjen Listyo Sigit tak lama lagi akan kosong jelang pelantikannya sebagai Kapolri baru pengganti Jenderal Polisi Idham Azis.

Lalu nama Wahyu Widada muncul untuk mengisi jabatan tersebut.

Seperti yang diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Indonesia Police Watch (IPW) dalam datanya mengungkap Wahyu Widada masuk dalam kandidat Kabaresrkrim bersama sejumlah Irjen lainnya.

Baca juga: KPK Periksa Pejabat KKP Terkait Kasus Suap Ekspor Benih Lobster Edhy Prabowo

Baca juga: KPK Dalami Aliran Uang untuk Edhy Prabowo dari para Eksportir Benih Lobster

Inilah profil dan sepak terjang Irjen Wahu Widada, Kapolda Aceh yang disebut masuk kandidat Kabareskrim:

Baca selengkapnya >>>

5. Curhatan Edhy Prabowo setelah Diperiksa KPK

Tersangka mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo meninggalkan Gedung KPK usai menjalani pemeriksaan, di Jakarta Selatan, Senin (18/1/2021). Edhy Prabowo diperiksa terkait kasus dugaan suap ekspor benih lobster. Tribunnews/Irwan Rismawan
Tersangka mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Edhy Prabowo meninggalkan Gedung KPK usai menjalani pemeriksaan, di Jakarta Selatan, Senin (18/1/2021). Edhy Prabowo diperiksa terkait kasus dugaan suap ekspor benih lobster. Tribunnews/Irwan Rismawan (Tribunnews/Irwan Rismawan)

Eks Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo, meluapkan curahan hatinya usai menjalani pemeriksaan lanjutan kasus dugaan suap perizinan ekspor benih bening lobster atau benur pada Kamis (21/1/2021) hari ini.

Edhy mengeluhkan mekanisme kunjungan tahanan secara daring yang ditetapkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) seiring mewabahnya pandemi COVID-19.

Edhy sebagaimana diketahui merupakan penghuni Rumah Tahanan (Rutan) KPK Cabang Gedung Merah Putih.

Ia meminta agar kunjungan keluarga secara tatap muka diizinkan.

"Kalau boleh untuk menguatkan ya boleh dijenguk langsung dengan aturan COVID-19. Kan boleh pakai masker, swab," ucap Edhy di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan.

Edhy bahkan meminta kepada Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly untuk mengizinkan kunjungan keluarga di rutan.

Sebab, selama dua bulan terakhir dirinya belum bertemu dengan keluarga.

Baca selengkapnya >>>

(Tribunnews.com)

Sumber: TribunSolo.com
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas