Kapolres Merauke Ajarkan Gadis Suku Asmat Buat Kancing Unik dari Tempurung Kelapa
Kapolres Merauke Ajarkan Gadis Suku Asmat Buat Kancing Unik dari Tempurung Kelapa
Penulis: Adi Suhendi
Editor: Choirul Arifin
Laporan wartawan Tribunnews.com, Adi Suhendi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kapolres Merauke AKBP Untung Sangaji menggagas pelatihan pembuatan kancing pakaian dari tempurung kelapa dan pengolahan minyak goreng bagi orang asli Papua.
AKBP Untung Sangaji sengaja menggagas keterampilan home industri atau industri rumahan tersebut guna mendukung perekonomia masyarakat di Meurauke .
Seiring berjalannya waktu pelatihan keterampilan pembuatan kancing dari tempurung kelapa dan pengolahan minyak kelapa pun semakin banyak peminatnya.
Tak hanya mama-mama, beberapa gadis Asmat pun mulai tertarik belajar keterampilan mengolah tempurung kelapa menjadi kancing yang ciamik.
Awalnya tiga gadis cantik sangat serius dan perhatian mengikuti pelatihan membuat minyak kelapa bersama 18 mama-mama Asmat.
Baca juga: Produk Kerajinan Tangan UMKM Unggulan Ekspansi ke Pasar Dunia
Seiring berjalannya waktu, tiga orang gadis Asmat tersebut tertarik untuk membuat kancing unik dari tempurung kelapa.
"Jadi ada tiga gadis cantik Asmat yang tertarik ikut pelatihan tambahan membuat kancing unik batok kelapa," ujar AKBP Untung Sangaji dalam keterangan yang diterima, Sabtu (22/1/2021).
Baca juga: Pelatihan 1.000 UKM Sabang-Merauke, Sandiaga Uno: Kuncinya Kolaborasi dan Adaptasi
Pria penerima sertifikat dan penghargaan dari minister for Communications Singapore dan Under Ambrella and Mission Sacre of United Nations dan ADCAIT Bangkok tersebut mengatakan bila tiga gadis Asmat tersebut begitu tekun berlatih dan sangat pintar.
"Kita berikan satu persiapan kepada mereka, manusia, dan alat. Akhirnya kita latih, keren abis, ternyata anak ini tekun dan pintar sekali,” ujarnya.
Dari 21 perempuan pedalaman Asmat yang dibina, AKBP Untung Sangaji akan membagi mereka ke dalam dua tim.
Tim pertama pembuat minyak kelapa dan tim kedua khusu pembuat kancing unik dari tempurung kelapa.
Dengan begitu, ia meyakini keahlian perempuan-perempuam asmat tersebut bakal semakin terasah dan menjadi lebih baik.
Terlebih dari hari kehari hasil produksi minyak kelapa yang digeluti perempuan-perempuan Asmat tersebut semakin bagus kualitasnya.
Perempuan-perempuan Asmat tersebut akan terus mengikuti pelatihan di tenda home industri Polres Merauke.
Mereka pun perekembangannya akan terus dinilai hingga akhirnya bisa mengelola home industri di permukimannya masing-masing.
“Kita mau jadikan tim work home industri di kawasan mereka maka kita harus latih sebagus mungkin, sampai bagus akhirnya kita tetapkan," ujarnya.
"Sekarang buat minyak sudah bagus, muncul lagi keinginan dia yang lain bikin kancing baju. Baru latihan dasar juga sudah bagus membuat kancing. Jadi hari senin mereka ujian,” lanjutnya.
Ujian yang diberikan kepada puluhan perempuan Asmat tersebut meliputi tata kelola, persiapan manusia dan barang, tata urut alat yang digunakan, perawatan alat-alat, pengemasan, hingga pengumpulan barang-barang sisa dari pekerjaan baik itu minyak goreng maupun sisa-sisa tempurung kelapa.
Kapolres mengatakan saat melatih mereka pihaknya selalu mengajarkan bagaimana merapikan, menyiapkan sarana dan prasarana baik alat maupun manusianya sebelum dan sesudah bekerja sehingga hasil pekerjaan makin bagus serta peralatan latihan bisa terpelihara dengan baik.
Selama dua minggu lebih dibina, perempuan suku Asmat tersebut sudah berhasil memproduksi minyak kelapa sebanyak 100 liter lebih.
Kapolres sudah menyiapkan botol kemasannya. Khusus untuk label minyak kelapa disiapkan mitra dari BPC Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Merauke.
Produksi minyak kelapa yang berkualitas tentunya akan dipasarkan.
Sementara bagi orang-orang yang sudah mengikuti pelatihan bakal diberikan sertifikat yang menunjukan mereka sudah mahir.
“Kita akan berikan sertifikat kepada mereka yang sudah dilatih dan mahir baik laki-laki maupun perempuan, namun tidak semua," kata putera Ambon tersebut.
Lanjut Kapolres kelompok pertama yang sudah dilatih hanya tinggal ujian saja karena pelatihan sempat dihentikan saat berlangsungnya Pilkada 9 Desember dan Natal 2020
"Kelompok kedua yang sekarang ini mama-mama dan gadis Asmat,” ujarnya.