Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Wantimpres: Program Vaksinasi Covid-19 Sudah On Track

Vaksin CoronaVac sejauh ini dinilai belum memiliki catatan buruk, tidak seperti vaksin-vaksin Covid-19 lainnya.

Editor: Choirul Arifin
zoom-in Wantimpres: Program Vaksinasi Covid-19 Sudah On Track
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Tenaga kesehatan menjalani vaksinasi Covid-19 di Rumah Sakit Umum (RSU) Bungsu, Jalan Veteran, Kota Bandung, Senin (18/1/2021). (TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN) 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Lusius Genik

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah Indonesia telah memulai program vaksinasi Covid-19 nasional pada 13 Januari 2021 lalu. Vaksinasi nasional itu dilakukan secara massal dan gratis.

Pada tahap I vaksinasi diprioritaskan bagi 1,3 juta tenaga kesehatan yang ada di seluruh Indonesia.

Pemerintah menargetkan vaksinasi Covid-19 dapat mencapai 70 persen dari total populasi penduduk Indonesia atau sekitar 180 juta orang dalam 15 bulan. 

Wantimpres Sidarto Danusubroto menjelaskan, Pemerintah sudah mengimpor vaksin CoronaVac, buatan Sinovac dalam jumlah yang cukup besar untuk memenuhi target vaksinasi nasional itu. 

"Ini gratis untuk semua, ini sudah dibayar negara. Bagi saya keputusan yang diambil oleh presiden dan pemerintah untuk vaksinasi right on time," ucap Sidarto saat diwawancarai secara eksklusif oleh Tribun Network di kediamannya, Jakarta, Jumat (22/1/2021).

Baca juga: Sudah 8 Bulan Ini Wantimpres Tidak Rapat Offline dengan Presiden

Sidarto tidak mempermasalahkan para pihak yang kontra dengan program vaksinasi.  Dia mengatakan, "Silakan saja, ini negara demokrasi."

Berita Rekomendasi

Namun demikian Sidarto berharap agar seluruh elemen masyarakat dan para pejabat turut menyukseskan program vaksinasi Covid-19 Pemerintah.

Baca juga: DPR Dukung Usulan Vaksin Mandiri Jika Program Vaksinasi Gratis Berjalan Lambat

Lagi pula vaksin CoronaVac sejauh ini belum memiliki catatan buruk, tidak seperti vaksin-vaksin Covid-19 lainnya.

"Tapi saya harapkan supaya rakyat dan para pejabat harus menaati (Pemerintah) pusat," kata Sidarto.

"Sejauh ini belum ada hal-hal yang mengecewakan, kita mendengar produk-produk lain seperti Pfizer, Moderna, ada beberapa masalah di negara lain," sambung Sidarto.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas