Letda CZI Kuspriyadi Berusaha Tegar Ketika Jenazah Anaknya Pratu Roy Febrianto Dimakamkan
Ayah Praka Anumerta Roy, Letda CZI Kuspriyadi meminta para tetangga dan rekan-rekannya memaafkan sang anak bila ada kesalahan semasa hidupnya.
Editor: Dewi Agustina
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Suasana haru biru dan khidmat diiringi berbagai doa terbaik menyertai pemakaman Pratu Roy Febrianto, anggota TNI yang gugur ditembak di Kabupaten Intan Jaya, Papua.
Jenazah Pratu Roy tiba di rumahnya di Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu (23/1/2021).
Jenazah Roy dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Cikutra.
Prosesi pemakaman dilakukan dengan tradisi militer. Keluarga Roy tampak hadir.
"Izinkan kami atas nama keluarga menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya. Khususnya untuk Bapak Danrindam III Siliwangi, Wadanrindam III Siliwangi, Dandodik Bela Negara dan Dandim Kabupaten Bandung," ujar perwakilan keluarga saat menyampaikan pidato, Minggu (24/1/2021).
Pada kesempatan itu, perwakilan keluarga juga menyampaikan doa semoga arwah Roy diterima di sisi Allah.
"Mudah-mudahan mati syahid gugur syahid dan diterima amal ibadahnya diampuni segala kesalahannya," ucap perwakilan keluarga.
Komandan Depo Pendidikan Bela Negara Rindam III Siliwangi Letkol Inf TB Busyro menyampaikan, Pratu Roy dianugerahi kenaikan pangkat luar biasa dari Panglima TNI.
Pemakaman berlangsung lancar dan menjalankan protokol kesehatan.
"Almarhum Pratu Roy dianugerahi kenaikan satu pangkat lebih tinggi, dari Pratu menjadi Praka Anumerta Roy Febrianto," ucap Busyro.
Baca juga: Gugur Ditembak Saat Pengejaran Anggota KKB, Jenazah Pratu Dedi Hamdani Dimakamkan di Lombok Tengah
Busyro mengatakan, ada 450 rekan Roy yang masih bertugas.
Terkait penugasan, itu akan jadi evaluasi pimpinan.
"Pemakaman ini upaya penghormatan terakhir dari bangsa dan negara khususnya TNI atas darma bakti dari Praka Roy Febrianto," ujarnya.
Ayah Praka Anumerta Roy, Letda CZI Kuspriyadi meminta para tetangga dan rekan-rekannya memaafkan sang anak bila ada kesalahan semasa hidupnya.
Ia terlihat tegar dan berusaha menerima apa yang terjadi kepada anaknya.
Suasana haru makin menjadi saat satu per satu rekan sejawat Letda CZI Kuspriyadi memeluknya erat sambil memberikan untaian doa dan kata-kata pelipur lara.
Semua ikut merasakan duka sang ayah yang kehilangan anak kebanggaannya.
Menurut Kapten CZI Budi Wardoyo, rekan Letda Kuspriyadi yang juga tetangganya, gugur di medan perang memang membawa duka.
Tapi, ia meyakini setiap prajurit TNI paham betul bahwa hal itu adalah resiko yang harus dihadapi saat mengemban tugas negara.
"Kejadian ini bisa terjadi pada siapa saja, kapan saja dan di mana saja," kata Kapten Budi, berusaha mencairkan suasana.
Baca juga: Ayahanda Mengenang Pratu Dedi Hamdani: Bensin Habis Saat Mengantarnya Ikut Tes Prajurit TNI di Bali
Perwira yang bertugas di Seskoad itu mengingatkan bila setiap manusia memiliki takdir masing-masing yang tak bisa dihindari.
"Setiap orang sudah ditentukan jodoh dan ajalnya," kata dia.
Diketahui, dua anggota TNI gugur setelah aksi teror dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua yang melakukan penyerangan terhadap prajurit TNI dari Yonif Raider 400/BR di Kampung Titigi Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya Papua Jumat (22/1/2021).
Kedua tentara itu adalah Pratu Roy Febrianto dan Pratu Dedi Hamdani yang meninggal dunia saat dievakuasi ke Timika dengan menggunakan helikopter Caracal.
"Pratu Roy yang ditembak secara membabi buta sesaat dirinya usai melaksanakan ibadah salat Subuh di Pos Titigi Yonif Raider 400/BR di Kampung Titigi Distrik Sugapa Kabupaten Intan Jaya Papua Jumat," ujar Kapen Kogabwilhan III, Kolonel Czi IGN Suriastawa. (Tribun Network/meg/kps/wly)