Menko PMK: Banyak Guru Takut Keluar Rumah
Menko PMK Muhadjir Effendy mengatakan pembelajaran tatap muka sudah dapat diterapkan.
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Malvyandie Haryadi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengatakan pembelajaran tatap muka sudah dapat diterapkan.
Namun Muhadjir mengakui masih banyak kendala, sehingga pembelajaran tatap muka belum dapat digelar sepenuhnya.
"Proses pembelajaran walaupun sudah dicanangkan mulai Januari ini. Sebenarnya sudah bisa tatap muka langsung, tetapi ternyata banyak kendala di lapangan. Sehingga tidak bisa seluruhnya melakukan progress belajar tatap muka langsung," ucap Muhadjir dalam acara penyerahan gawai untuk pembelajaran dari Alumni ITS yang digelar secara daring, Selasa (26/1/2021).
Baca juga: Menko PMK: Vaksin Tidak Simsalabim Buat Pandemi Covid-19 Usai
Muhadjir mengungkapkan saat ini sangat sulit bagi sektor pendidikan di tengah pandemi Covid-19 ini. Mantan Mendikbud ini mengatakan banyak sekolah yang terpaksa tutup.
Sementara para guru, menurut Muhadjir, banyak yang takut untuk keluar dari rumah. Sehingga proses belajar mengajar dijalankan dari rumah.
"Bukan hanya sekolahnya saja yang harus tutup tidak bisa tatap muka, tapi juga banyak guru yang takut keluar rumah. Sehingga proses belajar mengajarnya, itu siswanya juga belajar dari rumahnya, gurunya juga mengajar dari rumah," tutur Muhadjir.
Di satu sisi, Muhadjir mengungkapkan ada pemahaman bahwa di rumah adalah untuk beristirahat. Selain itu, ada sebagian guru yang kesulitan beradaptasi dalam melakukan pembelajaran jarak jauh.
"Sementara mindset, kita itu kalau di rumah itu artinya istirahat. Sehingga ketika harus mengajar maka tidak bisa penuh beradaptasi, karena guru sudah berumur jadi tidak mudah. Jadi ini tantangan berat," pungkas Muhadjir.
Baca juga: Menko PMK: Vaksin Bukan Senjata Pamungkas untuk Tangani Covid-19
Seperti diketahui, pemerintah telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama (Menag), Menteri Kesehatan (Menkes), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran dan Tahun Akademik 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19 yang telah diumumkan pada 20 November 2020 lalu.
Dalam SKB tersebut, pemerintah melakukan penyesuaian kebijakan untuk memberikan penguatan peran pemerintah daerah/kantor wilayah (kanwil)/kantor Kementerian Agama (Kemenag) sebagai pihak yang paling mengetahui dan memahami kondisi, kebutuhan, dan kapasitas daerahnya.
Pemberian kewenangan penuh dalam menentukan izin pembelajaran tatap muka tersebut berlaku mulai semester genap tahun ajaran dan tahun akademik 2020/2021 pada bulan Januari 2021.
--