Ribuan Siswa di Cimahi Terancam Tak Naik Kelas Akibat PJJ, Kemendikbud Minta Guru Hubungi Orang Tua
Para siswa tersebut dikabarkan tidak naik kelas akibat ketertinggalan dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ).
Penulis: Fahdi Fahlevi
Editor: Adi Suhendi
Laporan wartawan Tribunnews.com, Fahdi Fahlevi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim akan mengklarifikasi kabar mengenai ribuan siswa yang terancam tidak naik kelas di Cimahi kepada dinas pendidikan setempat.
Para siswa tersebut dikabarkan tidak naik kelas akibat ketertinggalan dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh (PJJ).
"Kami akan cek ke Dinas Pendidikan Cimahi," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbud Jumeri kepada Tribunnews.com, Jumat (29/1/2021).
Baca juga: Meski PJJ Masih Berlaku, Menko PMK Minta Guru Mengajar dari Sekolah
Menurut Jumeri, guru maupun pihak sekolah dapat bertindak proaktif dalam menghubungi orang tua, jika ada siswa yang tidak aktif dalam mengikuti PJJ.
Jumeri menilai dibutuhkan empati dari pendidik untuk membangkitkan semangat siswa dalam mengikuti PJJ.
"Jika murid tidak aktif atau tidak kumpulkan tugas dari sekolah perlu menghubungi orang tua baik via telpon atau didatangi," tutur Jumeri.
Baca juga: Evaluasi PJJ, Kemendikbud Sebut Ada Penurunan Hasil Belajar Siswa
"Diperlukan empati guru untuk membangkitkan semangat belajar guru," tambah Jumeri.
Dirinya menilai, diperlukan kerjasama yang kompak dari seluruh pihak untuk mengatasi kesulitan belajar siswa di tengah masa yang sulit akibat pandemi Covid-19 ini.
"Dengan kegotongroyongan yang tinggi masalah kesulitan belajar siswa bisa diatasi," kata Jumeri.