Wapres Harap Ulama Berperan Cari Solusi dari Musibah yang Melanda Beberapa Wilayah Indonesia
Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap para ulama dapat mengambil peran dalam mencari solusi berbagai macam musibah yang terjadi di Indonesia.
Penulis: Reza Deni
Editor: Theresia Felisiani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berharap para ulama dapat mengambil peran dalam mencari solusi berbagai macam musibah yang terjadi di Indonesia beberapa waktu belakangan.
“Ini tugas kita, jadi tidak boleh kita hanya menggerutu, kita hanya menyalahkan orang, tetapi sebaiknya kita mencari solusi-solusi, makharij-makharij, yang bisa kita berikan di dalam rangka menyelamatkan, mengembalikan situasi kepada keadaan yang semula,” kata Ma'ruf dalam acara Muhasabah dan Istigatsah Untuk Negeri melalui konferensi video, Kamis (28/01/2020).
Pada acara yang diselenggarakan secara virtual dan disiarkan langsung dari Masjid Istiqlal Jakarta ini, mantan Rais Aam PBNU itu menjelaskan bahwa Allah telah membuat aturan-aturan dalam tata kehidupan, yang pertama adalah tata aturan alam.
“Aturan alam ini menyangkut masalah berbagai hal yang menjadi karakteristik dari keadaan alam, bumi, langit dan semuanya itu ada tata aturan yang sudah diberikan Allah SWT dan itu tentu untuk manusia semua, untuk kemaslahatan manusia. Tapi di sana ada hukum-hukum alam yang oleh Allah telah diberikan sejak diciptakan-Nya,” jelasnya.
Baca juga: Panggil Erick Thohir, Wapres Minta Kementerian BUMN Dukung Program Wakaf Uang
Tata aturan yang sifatnya baku ini, menurut Ma'ruf, tidak boleh dilanggar.
Sebab, apabila dilanggar akan menimbulkan kerusakan baik kerusakan fisik maupun kerusakan non fisik.
“Yang terjadi misalnya di Sulawesi, ada dua hal (penyebabnya) menurut para ahli. Yang pertama adalah karena rusaknya lingkungan, yang kedua terjadinya iklim global yang memang sudah menjadi tidak menentu, membawa malapetaka. Ini juga berarti tata nilai (nizamul qauni-nya) sudah terganggu, karena orang mengeksploitasi, mengambil kemudian menggunakan dunia ini dengan tidak menjaga tata nilainya,” urainya.
Yang kedua,Ma'ruf menyebut, tata aturan berupa hubungan (muamalah) manusia dengan manusia dan juga dengan alam.
“Kalau ini juga tidak dilaksanakan, akan terjadi kerusakan-kerusakan yang menimbulkan keadaan baik terjadinya kezaliman terhadap sesama manusia maupun juga dalam hubungannya dengan alam semesta, dengan lingkungan, sehingga terjadi berbagai kerusakan. Jadi kerusakan-kerusakan itu terjadi karena ulah manusia,” imbuhnya.
Baca juga: Sebanyak 114 Pejabat dan Staf Setwapres Divaksin Sinovac
Ma'ruf pun mengajak para ulama dan juga umat untuk memohon kepada Allah supaya diberikan kemampuan untuk mendapatkan solusi atas berbagai musibah tersebut.
“Mintalah kepada Allah pertolongan dan jangan lemah. Yang kita mintakan adalah inayah. Jadi tepat sekali kalau kita melakukan istighatsah. Tetapi pendekatan kepada Allah tidak hanya seremonial (atau) formalitas, tetapi kita juga terus melaksanakan tata aturan yang sudah ada,” urainya.
Adapun untuk mencari tata nilai dan aturan yang telah ditetapkan oleh Allah SWT, kata Wapres, dapat dilakukan melalui riset, penelitian, dan juga inovasi.
Sedangkan untuk bisa mencari petunjuk bagaimana mengatasi persoalan yaitu dengan meminta inayah kepada Allah agar diberikan ilmunya, dengan cara berdoa dan meninggalkan maksiat .
“Sebab ilmu hakiki itu tidak bisa didapatkan dengan penelitian, dengan riset, tetapi dengan meninggalkan maksiat-maksiat,” pungkasnya.