Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Ikut Rayakan Harlah NU ke-95, Bukti PDIP Jadi Rumah Kebangsaan

Ketua PP Baitul Muslimin Indonesia Yayan Sopyani Al Hadi menyebut perayaan Harlah NU oleh PDIP adalah bukti partai tersebut merupakan rumah kebangsaan

Penulis: Vincentius Jyestha Candraditya
Editor: Theresia Felisiani
zoom-in Ikut Rayakan Harlah NU ke-95, Bukti PDIP Jadi Rumah Kebangsaan
Ist/Tribunnews.com
Ketua PP Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi), Yayan Sopyani Al Hadi, Rabu (12/2/2020). 

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Nahdlatul Ulama (NU) sebagai satu di antara ormas Islam terbesar di Indonesia akan memasuki usia 95 tahun.

PDI Perjuangan (PDIP) akan turut memperingati milad NU tersebut. 

Ketua PP Baitul Muslimin Indonesia Yayan Sopyani Al Hadi menyebut perayaan Harlah NU oleh PDIP adalah bukti partai tersebut merupakan rumah kebangsaan




"Di hari kelahiran Nahdlatul Ulama (NU), sebagai anak Muhammadiyah, kami bangga dan sangat mengapresiasi PDI Perjuangan yang menyelenggarakan Harlah NU yang ke-95. Inilah wujud dan bukti betapa PDI Perjuangan benar-benar menjadi rumah Nusantara yang berkemajuan," kata Yayan, kepada wartawan, Sabtu (30/1/2021). 

"Sebagai anak-anak muda Muhammadiyah yang ada di PDI Perjuangan pula, kami mengucapkan selamat Hari Lahir NU yang ke-95. Semoga tetap istiqomah dalam menyebarkan ahlu sunnah dan dalam merawat NKRI," imbuh Yayan. 

Baca juga: Dulu Memerangi Penjajah, Bamusi PDIP: Kini NU Diharapkan Satukan Umat Melawan Covid-19

Yayan kemudian menjelaskan bahwa masyarakat digambarkan terbelah dalam kelompok santri, priyayi dan abangan dalam riset seorang Indonesianis Clifford Geertz di era Belanda. 

Saat ini, kelompok sosial ini pun masih tercermin dalam peta politik Indonesia modern antara kelompok agama dan kelompok nasionalis.

BERITA TERKAIT

Menurut Yayan, dua kelompok sosial ini seringkali dibenturkan, bukan direkatkan sebagai dua elemen kekuatan bangsa Indonesia. 

"Beruntung ada PDI Perjuangan, yang mewarisi semangat gotong-royong dan ruh persatuan dari Bung Karno yang berkobar-kobar. PDI Perjuangan mewujud sebagai rumah Nusantara bagi kelompok agama dan nasionalis," kata Yayan. 

Baca juga: Jadikan NU Sebagai Inspirasi, PSI Siap Bekerja Sama untuk Kepentingan Bangsa

Di PDIP, lanjut Yayan, seorang yang memegang teguh agama sesuai dengan keyakinannya, maka disebut juga seorang nasionalis sejati.

Sebaliknya, nasionalis sejati yang tumbuh subur di lahan ideologis PDIP juga adalah mereka yang memegang teguh agamanya dengan kokoh.  

"Termasuk di dalamnya itu adalah kami anak-anak muda Muhammadiyah dan NU. Kami adalah seorang muslim dan juga seorang nasionalis," papar Ketua Kornas Forum Keluarga Alumni Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) itu. 

Baca juga: Harlah NU ke-95, PDIP Puji NU Sebagai Benteng NKRI

Lebih lanjut, Yayan menegaskan di dalam tubuh PDIP, anak-anak muda Muhammadiyah dan NU sangat solid dan kokoh dalam menjalin ukhuwah Islamiyah (persaudaraan sesama muslim), ukhuwah wathaniyah (persaudaraan sesama anak bangsa) dan ukhuwah basyariyah (persaudaraan umat manusia). 

"Kami bersyukur, besar dan dibesarkan PDI Perjuangan. Lebih-lebih kami bersyukur, PDI Perjuangan sangat komitmen, konsisten dan teguh-kokoh dalam merawat kebhinnekaan dan keragaman dalam bingkai Darul Ahdi Wa Syahadah (sesuai konsensus bersama, menjunjung tinggi kebhinekaan)," pungkasnya.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di

Wiki Populer

© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas