Dukungan Telkomsel Bikin Perayaan Harlah NU ke-95 Bisa Digelar Virtual dan Menggema ke Seluruh Dunia
keberhasilan Harlah ke-95 Nadhlatul Ulama secara daring ini tak lepas dari dukungan penuh Telkomsel yang menyediakan jaringan internet broadband.
Penulis: Hendra Gunawan
Editor: Choirul Arifin
Laporan Wartawan Tribunnews, Hendra Gunawan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Perayaan Hari Ulang Tahun (Harlah) Nadhlatul Ulama ke-95 pekan ini ditandai dengan perayaan harlah secara online dan diikuti nahdiyin di seluruh dunia melalui media sosial PBNU dan TV satelit NU Chanel.
Indera Hidayat CTO & CFO NU Channel mengatakan, keberhasilan Harlah ke-95 Nadhlatul Ulama secara daring ini tak lepas dari dukungan penuh Telkomsel yang menyediakan jaringan internet broadband dengan kapasitas yang cukup besar di Kantor Pusat Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU).
Wakil Sekjen Pengurus Besar Nadhlatul Ulama (PBNU) Imam Pituduh mengapresiasi dukungan dan kerja sama Telkomsel dengan PBNU yang dia harapkan bisa berlanjut hingga beberapa tahun ke depan.
"Kerja sama antara PBNU dan Telkomsel sangat bagus sekali. Tidak kerja sama hit and run saja yang terjadi antara Telkomsel dan PBNU. Tetapi kita membuat roadmap kerja sama yang panjang seperti membuat konten positif dan pengembangan konten digital. Kolaborasi kedua entitas ini merupakan kekuatan yang sangat besar bagi ekosistem digital nasional," ungkap Imam.
Imam mengatakan, saat ini banyak konten digital yang berbau hoaks, radikalisme, dan terorisme. PBNU dan Telkomsel membuat kontra narasi dari konten negatif tersebut.
Baca juga: Harlah Ke-95, NU dan Indonesia Respon Distribusikan APD untuk Para Kyai Kampung di Garut
Dia mengatakan, PBNU dan Telkomsel memiliki tanggung jawab untuk mengedukasi masyarakat dan generasi muda tentang beragama secara benar.
"Agama Islam itu ramah, toleran, dan bukan sumber kekerasan. Kita memiliki tanggung jawab untuk memberikan masukan yang baik bagi masyarakat dan generasi muda Indonesia," terang Imam.
Baca juga: Peringatan Harlah Ke-95 NU, Ketum PBNU Sebut Islam Harus Jadi Tandem Nasionalisme
Imam menjelaskan, dalam waktu dekat Telkomsel dan PBNU akan kembali berkolaborasi untuk membuat konten positif, literasi digital, dan membangun ekosistem digital. Salah satu yang akan segera dilakukan PBNU dan Telkomsel adalah membuat Mobile Digital Academy.
Di Mobile Digital Academy, PBNU dan Telkomsel akan memberikan pelatihan tentang penggunaan aplikasi dan teknologi telekomunikasi kepada santri dan anggota NU melalui luring ataupun daring.
"Kita ingin santri dan anggota NU tidak hanya melek akan teknologi, tetapi juga bisa berkontribusi nyata kepada ekonomi digital. Bisa jadi nanti santri kita menjadi developer-developer yang handal dan produsen konten di era digital seperti saat ini," kata dia.
Presiden Joko Widodo pada Harlah NU mengatakan, saat ini banyak santri di pesantren-pesantren yang menjadi pelopor di bidang teknologi informasi yang membawa manfaat bagi Indonesia. Ia optimis ke depannya NU semakin banyak memberikan kontribusi yang besar bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
Menurut Imam, PBNU akan mengkoneksikan ekosistem yang dimiliki oleh NU dengan ekosistem yang sudah dibangun oleh Telkomsel.
Dia berharap integrasi dua ekosistem ini dapat segera berjalan. Karena dengan dapat menyelesaikan masalah NU, maka itu juga berarti menyelesaikan masalah Indonesia. Sebab Nahdiyin di seluruh dunia jumlahnya mencapai 120 juta.
"Kalau ada pihak yang tak mau bekerjasama dengan NU itu salah. NU itu giant sleeping of economic. Jika dikolaborasikan dengan Telkomsel akan memberikan dampak positif bagi ekosistem digital, sehingga Telkomsel yang bekerjasama dengan NU berarti membantu perbaikan Indonesia," ujarnya.
"Kerja sama PBNU dan Telkomsel itu beyond bisnis dan membawa dampak sosial ekonomi yang sangat besar bagi Indonesia," lanjutnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.