Minta Jokowi Putuskan Lockdown, Pengamat: Ekonomi Tak Boleh Mati, Padahal Seluruh Dunia Sudah Mati
Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio menyebut kebijakan PPKM memang tidak akan efektif menekan laju penularan Covid-19.
Penulis: Inza Maliana
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
TRIBUNNEWS.COM - Pengamat kebijakan publik Agus Pambagio ikut menanggapi pengakuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) tentang ketidakefektifan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM).
Agus mengaku heran karena pernyataan Jokowi yang menyebut PPKM tidak efektif ini seakan terlambat.
Menurutnya, sejak awal mestinya Jokowi menyadari pembatasan kegiatan masyarakat tidak akan efektif menekan laju penularan Covid-19.
"Kok baru sekarang ngomongnya? Enggak dari Maret lalu? Mengapa baru sekarang?"
"Kan saya bilang mau PSBB, mau PPKM, penanganan ini karena saya mazhabnya lockdown, ya harus dikarantina di Pulau Jawa," kata Agus saat dihubungi Kompas.com, Senin (1/2/2021).
Baca juga: Jokowi Cari Formula Tepat Tangani Covid-19, Sebut PPKM Tak Efektif & Lockdown Tak Jamin Tekan Kasus
Baca juga: Sikapi Usulan Lockdown, Satgas: Sektor Terdampak Harus Dipertimbangkan
Meski dinilai terlambat, Agus tetap meminta pemerintah untuk melakukan lockdown atau karantina wilayah.
Menurut Agus, kebijakan lockdown atau karantina wilayah di beberapa negara berhasil membuat penularan Covid-19 menurun.
Agus mencontohkan Wuhan yang dalam satu hingga dua bulan kasus Covid-19 turun karena menerapkan lockdown.
Baca juga: Gara-gara Satu Kasus Covid-19 Lokal, Kota Perth Australia Langsung Lockdown 5 Hari
Baca juga: Menkes Bilang, Kalau Indonesia Harus Lockdown karena Covid-19, Jadi Kayak Perang Vietnam-AS
"Dari awal kita bilang ekonomi tidak boleh mati, padahal seluruh dunia ekonominya mati."
"Makanya dilakukan lockdown dalam satu dua bulan. Wuhan yang di-lockdown itu, satu dua bulan selesai."
"Ada muncul Covid-19 lagi ya biasalah, tapi kan sudah tidak pandemi di sana, hanya penyakit biasa," jelasnya.
Jokowi menyebut PPKM Tidak Efektif Turunkan Kasus Covid-19
Sebelumnya diberitakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta para menterinya untuk mencari formula yang tepat untuk menangani pandemi Covid-19.
Meski demikian, Jokowi menyadari tidak ada formula tunggal yang efektif dalam menangani pandemi Covid-19.
Untuk itu, Ia meminta para menteri mengkalkulasi dengan cermat setiap kebijakan yang akan diambil.
"Menurut saya coba dilihat lagi tolong betul-betul dikalkulasi. Betul-betul dihitung."
"Sehingga kita mendapatkan sebuah formula yang memang (tepat), formula standar itu enggak ada," kata Jokowi, dikutip dari kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (1/2/2021).
Jokowi mengatakan saat ini pemerintah terus mencari formula yang tepat untuk menekan laju penularan Covid-19.
Pasalnya, Presiden menilai penerapan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tidak efektif.
Baca juga: PPKM Dinilai Tidak Efektif Menekan Laju Covid-19, Jokowi Minta Aparat di Lapangan Lebih Tegas
Baca juga: Jokowi Sebut Penerapan PPKM Tidak Efektif & Menurunkan Ekonomi: Asal Covid Juga Turun, tapi Ini Ndak
Menurutnya, implementasi PPKM yang seharusnya membatasi aktivitas dan mobilitas masyarakat, tak mampu menekan laju penularan Covid-19.
Tetapi, Jokowi juga mengingatkan, kebijakan sukses untuk menekan laju penularan Covid-19 di negara lain, belum tentu sukses diterapkan di Indonesia.
Bahkan, lanjut Jokowi, karantina wilayah atau lockdown juga belum tentu berhasil menekan laju penularan Covid-19.
"Yang lockdown pun (Kasus Covid-nya kembali meningkat) eksponensial juga," kata Jokowi.
Oleh sebab itu, Ia meminta ke depannya implementasi kebijakan untuk menekan laju penularan Covid-19 diperkuat.
Jokowi juga meminta para menteri serta kepala lembaga terkait turun ke lapangan untuk mengetahui kondisi yang sebenarnya.
Baca juga: Jokowi Bersyukur NU Selalu Berada di Garda Terdepan Bela Kepentingan Bangsa dan Negara
Baca juga: Anggota DPR: Tidak Ada Obral Ijin di Masa Presiden Jokowi, Justru Diperketat
"Yang saya lihat di implementasinya kita tidak tegas dan tidak konsisten. Ini hanya masalah implementasi ini."
"Sehingga saya minta betul-betul turun di lapangan. Tetapi juga siap dengan cara-cara yang lebih praktis dan sederhana."
"Agar masyarakat tahu apa sih yang namanya 3 M itu," ujar Jokowi.
Bahkan, Presiden juga tak mempermasalahkan bila perekonomian turun di masa pandemi Covid-19.
Namun, penurunan ekonomi negara juga harus diimbangi dengan penurunan angka penularkasus Covid-19.
"Menurut saya hati-hati ini turun, ekonomi turun, ada PPKM ekonomi turun."
"Sebetulnya enggak apa-apa (ekonomi turun). Asal Covid-nya juga turun. Tapi ini kan enggak," kata Jokowi.
(Tribunnews.com/Maliana, Kompas.com/Nicholas Ryan Aditya)