Nikmati berita interaktif dan LIVE report 24 jam hanya di TribunX
Tribun

Pidato Lengkap AHY Soal Rencana Kudeta Partai Demokrat, Libatkan 5 Orang Termasuk Pejabat

Inilah isi pidato lengkap AHY soal rencana kudeta Partai Demokrat. Libatkan lima orang termasuk orang di lingkaran kekuasaan terdekat dengan Jokowi.

Penulis: Sri Juliati
Editor: Gigih
zoom-in Pidato Lengkap AHY Soal Rencana Kudeta Partai Demokrat, Libatkan 5 Orang Termasuk Pejabat
Tribunnews/JEPRIMA
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) saat memberikan kata sambutan pada acara pembukaan kongres pertama Insan Muda Demokrat Indonesia (IMDI) di Hotel Grand Kemang Jakarta Selatan, Sabtu (7/11/2020). AHY mengungkapkan adanya gerakan politik yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat. Inilah isi pidato lengkap AHY soal rencana kudeta Partai Demokrat. Libatkan lima orang termasuk orang di lingkaran kekuasaan terdekat dengan Jokowi. 

Dalam komunikasi mereka, pengambilalihan posisi Ketua Umum Partai Demokrat, akan dijadikan jalan atau kendaraan bagi yang bersangkutan, sebagai calon presiden dalam Pemilu 2024 mendatang.

Konsep dan rencana yang dipilih para pelaku untuk mengganti dengan paksa Ketua Umum Partai Demokrat yang sah, adalah dengan menyelenggarakan Kongres Luar Biasa atau KLB.

Berdasarkan penuturan saksi dalam berita acara pemeriksaan, untuk memenuhi syarat dilaksanakannya KLB, pelaku gerakan menargetkan 360 orang para pemegang suara, yang harus diajak dan dipengaruhi, dengan imbalan uang dalam jumlah yang besar.

Para pelaku merasa yakin gerakan ini pasti sukses, karena mereka mengklaim telah mendapatkan dukungan sejumlah petinggi negara lainnya.

Kami masih berkeyakinan, rasanya tidak mungkin cara yang tidak beradab ini dilakukan oleh para pejabat negara, yang sangat kami hormati, dan juga telah mendapatkan kepercayaan rakyat.

Kami berharap semua itu tidak benar.

Tetapi, kesaksian dan testimoni para kader Partai Demokrat yang dihubungi dan diajak bicara oleh para pelaku gerakan tersebut, memang menyebutkan hal-hal demikian.

Berita Rekomendasi

Sebenarnya, kami sudah mencium gejala ini, sejak satu bulan yang lalu.

Pada awalnya, kami menganggap persoalan ini hanyalah masalah kecil saja, urusan internal belaka.

Tetapi sejak adanya laporan keterlibatan pihak eksternal dari lingkar kekuasaan, yang masuk secara beruntun pada minggu yang lalu, maka kami melakukan penyelidikan secara mendalam.

Awalnya, kami tidak begitu saja percaya ketika para pelapor menyebut nama tokoh, yang berencana untuk mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat itu; mengingat posisi yang sedang ia emban saat ini dan faktor latar belakangnya.

Tetapi, lebih dari delapan saksi mengatakan: telah bertemu langsung dengan pejabat pemerintahan itu dan mendengar secara langsung pula rencana-rencana seperti yang telah saya sampaikan sebelumnya.

Dengan tengah dilaksanakannya gerakan untuk pengambil-alihan secara paksa kepemimpinan Partai Demokrat tersebut, kami tentu akan mempertahankan kedaulatan dan kehormatan partai kami.

Kami yakin, tidak ada satu pun pemimpin partai politik yang rela diambil alih kekuasaannya secara inkonstitusional oleh pihak manapun.

Dalam upaya mempertahankan apa yang kami miliki tersebut, akan kami tempuh dengan mengindahkan konstitusi dan undang-undang, pranata hukum serta ikhtiar politik, yang bertumpu pada nilai-nilai keadilan, moral dan etika.

Tentu kami akan bersikap tegas. Namun, InsyaAllah, Partai Demokrat akan tetap konsisten menggunakan cara-cara yang damai dan berkeadaban.

Bukan kekerasan dan kegaduhan sosial, yang mungkin saja akan mengganggu situasi nasional, yang tengah menghadapi tantangan pandemi Covid-19 dan krisis ekonomi dewasa ini.

Secara internal, Dewan Kehormatan dan Mahkamah Partai tengah bekerja melalui mekanisme dan proses yang diatur oleh konstitusi partai atau AD dan ART untuk menindaklanjuti laporan atas gerakan ini, sehingga segala sesuatunya dapat kami pertanggungjawabkan.

Bersamaan dengan itu, kami juga telah mengonsolidasikan partai kami yang tengah menghadapi ancaman serius ini.

Kami sungguh bersyukur karena hakikatnya semua pemimpin dan kader Demokrat menolak dengan tegas; segala niat, upaya dan gerakan untuk mendongkel kepemimpinan Partai Demokrat yang sah.

Saya telah menerima surat pernyataan kesetiaan dan kebulatan tekad, dari seluruh pimpinan di tingkat daerah dan cabang di seluruh Indonesia, untuk tunduk dan patuh kepada Partai Demokrat dan kepemimpinan hasil Kongres V Partai Demokrat tahun lalu yang sah.

Dengan kata lain, InsyaAllah, gerakan ini dapat ditumpas oleh kesetiaan dan kebulatan tekad seluruh pimpinan, baik di tingkat pusat maupun daerah dan cabang, serta para kader Demokrat lainnya di berbagai wilayah.

Kepada para pelapor, baik pimpinan daerah dan cabang, maupun para kader lainnya, atas nama pimpinan Partai Demokrat, saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya.

Kepada seluruh kader Demokrat, saya menginstruksikan untuk merapatkan barisan, dan tetap mempertahankan soliditas yang telah terbangun ini, serta terus bersatu, dan senantiasa memperjuangkan harapan rakyat Indonesia.

Kita jangan gentar menghadapi ujian dan tantangan ini, karena meski Demokrat diganggu, justru akan membuat Demokrat semakin kuat.

Sejarah mengatakan, tidak ada partai yang kuat, tanpa cobaan yang berat.

Kapal yang kokoh tidak akan hancur diterjang ombak, nahkoda yang tangguh, tidak lahir dari lautan yang tenang.

Rekan-rekan wartawan yang saya hormati dan muliakan, saya masih ingat, di tempat ini, pada tanggal 15 Februari 2017, saya memberikan pernyataan pengakuan kekalahan dalam kontestasi Pilkada DKI Jakarta.

Sekaligus saya sampaikan ucapan selamat saya kepada para pemenang.

Pernyataan itu saya lakukan secara sadar untuk melatih diri berjiwa kesatria.

Sebagaimana yang telah ditanamkan oleh orang tua, keluarga, para pengasuh, para pembina, dan para senior; mulai sejak kecil hingga masuk di lingkungan SMA Taruna Nusantara, Akademi Militer, dan mengabdi di jajaran TNI, bahkan hingga saya memasuki pengabdian di dunia politik.

Saya masih ingat, pesan terakhir dari para senior saya, sebelum saya bergabung ke politik.

Mereka mengatakan: "Gus, kualitas seorang perwira di manapun ia berada, baik ketika aktif di militer maupun di masa purna tugas, bukan ditentukan oleh pangkat dan jabatan; tetapi oleh karakter dan etika keperwiraan serta sifat-sifat kekesatriaannya."

Saya menyadari bahwa persoalan ini merupakan ujian dan tantangan untuk lebih mendewasakan partai kami, serta membuat kami lebih kuat dan lebih besar lagi.

Walaupun berat, tetapi inilah tugas mendasar yang harus kita kerjakan.

Dan hari ini, saya sedang mengemban tugas itu. Terima kasih.

Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh."

Selengkapnya, simak video di bawah ini:

(Tribunnews.com/Sri Juliati)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda
Baca WhatsApp Tribunnews
Tribunnews
Ikuti kami di
© 2024 TRIBUNnews.com,a subsidiary of KG Media. All Right Reserved
Atas