Gejolak di Partai Demokrat
Arief Poyuono Ingatkan Elite Politik soal Pandemi Covid-19 Ketimbang Ribut Isu Kudeta Demokrat
Arief Poyuono menilai isu kudeta Partai Demokrat yang diduga dilakukan oleh Kepala Staf Presiden Moeldoko dan mantan elit PD sudah selesai.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Eks Waketum Partai Gerindra Arief Poyuono menilai isu kudeta Partai Demokrat yang diduga dilakukan oleh Kepala Staf Presiden Moeldoko dan mantan elit PD sudah selesai.
Hal tersebut diketahui setelah Moeldoko dan semua pihak membantah tuduhan tersebut.
"Sudah sudah clear. Tidak adalagi rencana kudeta di Partai Demokrat. Sekarang semuanya pada mikir negara dan masyarakat serta bantu pemerintah menurunkan angka kenaikan korban Covid-19 dan memulihkan ekonomi akibat Covid-19," kata Arief dalam pesan yang diterima Tribunnews, Selasa (2/2/2021).
Lagipula, jika mau kudeta Partai Demokrat, Arief menyebut perlu ada musyarawarah nasional luar biasa (Munaslub).
"Dan itu pemerintah harus melarang karena bahaya bisa meningkatkan penyebaran Covid-19," tambahnya.
Arief lebih lanjut mengatakan ajang Pilpres masih sangat lama. Kini waktunya elite politik memikirkan hal yang lebih penting, yakni pemulihan di segala sektor akibat pandemi.
"Rakyat sudah susah, jangan lagi dikasih yang enggak. Saatnya parpol dan elite politik yang di luar dan di dalam pemerintahan membangun kepercayaan kepada rakyat serta bisa memberikan harapan yang lebih cerah bagi masyarakat untuk bisa keluar dari dampak Covid-19," pungkas Arief.
Baca juga: Enggan Ikut Campur Urusan Internal Demokrat, Gerindra: Urusan Pemilu 2024, Belanda Masih Jauh
Sebelumnya, Empat nama internal Partai Demokrat turut terlibat merencanakan pengambilalihan kepemimpinan partai berlambang Mercy dari tangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Empat nama yang diduga terlibat bersama Moeldoko di antaranya, Johni Allen Marbun yang saat ini menjadi Anggota Komisi V DPR, Marzuki Ali mantan Ketua DPR, Nazaruddin mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, dan pendiri Partai Demokrat Max Sopacua.
Namun, ketika dikonfirmasi ke politikus Partai Demokrat Rachland Nashidik terkait empat nama yang beredar. Ia tidak membantahnya, tetapi Max Sopacua disebut tidak terlibat.