Gejolak di Partai Demokrat
Eks Wasekjen Sebut Moeldoko Figur yang Pas Pimpin Partai Demokrat
Partai Demokrat tandingan ini diprediksi muncul setelah ada ketidakpuasan kader terhadap kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Hasanudin Aco

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Partai Demokrat Yus Sudarso menyebut tidak menutup kemungkinan akan ada Partai Demokrat tandingan.
Partai Demokrat tandingan ini diprediksi muncul setelah ada ketidakpuasan kader terhadap kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Biarkan saja air mengalir, karena semua ini kan ada mekanisme di dalam partai dan siapapun tidak boleh menabrak AD/ART yang sudah ada, dari pihak manapun," ujar Yus di kawasan Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (2/1/2021).
Baca juga: Respons Marzuki Alie dan Moeldoko Saat Namanya Disebut Terlibat dalam Kudeta Partai Demokrat
Menurut Yus, AHY saat ini belum matang menjadi pemimpin Demokrat sehingga beberapa kader di daerah menginginkan Moeldoko menjadi pucuk pimpinan partai.
"Dari kawan-kawan di daerah itu melihat figur yang pas adalah Pak Moeldoko. Akan tetapi kami sayang kepada Pak SBY, sayang ke AHY. Kalau Demokrat punya presiden, pastinya mas AHY skala proritas menjadi menteri kami, dan 10 tahun ke depan beliau akan lebih matang untuk kami gadang menjadi pemimpin bangsa ini," paparnya.
Ia menyebut, di internal Demokrat terdapat empat faksi yang menginginkan perubahan kepemimpinan di partai berlambang Mecy itu.
Hal tersebut terjadi, kata Yus, sudah berlangsung sejak Maret 2020, ketika AHY dinyatakan menjadi ketua umum secara aklamasi.
"Sepengetahuan saya adalah bercak-bercak sudah timbul sejak ada Kongres Maret itu. Jadi evaluasi daerah mulai dari sejak pelaksanaan kongres Maret," paparnya.
Adapun empat faksi yang disebut Yus di antaranya, faksi mantan ketua umum Partai Demokrat yaitu Subur Budi Santoso.
Kedua, faksi ketua umum Demokrat hasil Kongres 2005 di Bali yaitu Hadi Utomo (almarhum).
Ketiga, faksi Anas Urbaningrum yang merupakan ketua umum Demokrat hasil Kongres di Bandung pada 2010.
Keempat, faksi Marzuki Alie.