Majene Kembali Diguncang Gempa, Sebagian Warga Kembali ke Pos Pengungsian
Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,2 mengguncang Majene, Sulawesi Barat, Rabu (3/2/2021), pukul 16.25 waktu setempat.
Penulis: Fransiskus Adhiyuda Prasetia
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Fransiskus Adhiyuda
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gempa bumi berkekuatan magnitudo 5,2 mengguncang Majene, Sulawesi Barat, Rabu (3/2/2021) pukul 16.25 waktu setempat.
BPBD Kabupaten Majene melaporkan warganya yang merasakan guncangan gempa panik hingga keluar rumah.
Sebagian warga terpantau kembali ke pos pengungsian.
Warga Majene merasakan guncangan cukup kuat selama 3 hingga 4 detik.
Tidak ada laporan dampak pascagempa tersebut.
Baca juga: Gempa Terkini: BMKG Catat Gempa 5,2 SR Guncang Majene Sulbar, Tak Berpotensi Tsunami
Sementara itu, dilihat dari intensitas guncangan yang diukur dengan Modified Mercalli Intensity (MMI), BMKG menginformasikan wilayah Majene dan Mamuju pada III MMI dan Polewali Mandar II MMI.
Pusat gempa dengan kedalaman 18 km berada 9 km barat laut Majene, Sulawesi Barat atau 33 km barat daya Mamuju, Sulawesi Barat.
Berdasarkan pemodelan BMKG, gempa tidak memicu terjadinya tsunami.
Secara khusus, wilayah Majene dan Mamuju pernah terdampak gempa secara berulang dengan periode waktu berbeda.
Baca juga: Belajar Fenonema dan Dampak Kerusakan Bangunan dari Gempa Sulbar
Hal tersebut disampaikan Koordinator Gempa bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam webinar pada Senin lalu (1/2/2021).
Ia mengatakan bahwa fenomena gempa di dua wilayah ini tercatat sejak 1967.
Sejarah gempa merusak dan pernah terjadi tsunami, antara lain gempa Majene M6,3 pada 1967, kemudian 23 Februari 1969 dengan magnitude 6,9.
Baca juga: Gempa Bumi Magnitudo 5,0 Guncang Tual, Maluku, Selasa Jelang Subuh
Dua kejadian ini memicu terjadinya tsunami.
Total lebih dari 100 warga meninggal dunia pada dua peristiwa tersebut.
Selanjutnya gempa Mamuju M5,8 pada 6 September 1972, gempa Mamuju M 6,7 pada 8 Januari 1984, dan kejadian sebelum kejadian kemarin yaitu pada 7 November 2020.
Rangkaian gempa ini bersifat merusak.
Catatan terakhir di awal tahun, gempa Majene terjadi dua hari berurutan yaitu 14 Januari 2021 dengan M5,9 dan 15 Januari 2021 dengan M6,2 yang mengakibatkan jatuhnya korban jiwa, luka-luka, dan kerusakan bangunan.