Menkumham Yasonna Laoly Kenang Saat Dirinya Jadi Loper Koran di Amerika
Yasonna Hamonangan Laoly mengisahkan dirinya pernah menjadi seorang loper koran di negeri orang, di Amerika Serikat.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Srihandriatmo Malau
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) Yasonna Hamonangan Laoly mengisahkan dirinya pernah menjadi seorang loper koran di negeri orang, di Amerika Serikat.
Pria kelahiran 27 Mei 1953 itu menuturkan pengalamannya saat memberikan sambutan dalam diskusi bertajuk Regulasi Negara dalam Menjaga Keberlangsungan Media Mainstream di Era Disrupsi Medsos, Kamis (4/2/2021).
Diskusi ini mengawali rangkaian Hari Pers Nasional (HPN) 2021 dan digelar bekerjasama dengan Kementerian Hukum dan HAM seperti disiarkan dalam Channel Youtube Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Hukum dan HAM RI (PUSDATIN Oke).
Baca juga: Atal S Depari Laporkan Kesiapan Pelaksanaan HPN 2021, Pratikno: Jokowi Bersedia Hadir
Anak pertama dari enam bersaudara yang dilahirkan di Sorkam-Tapanuli Tengah tersebut mengaku menjalani profesi loper koran saat menjalani pendidikan dari 1986-1992.
“Saya ini anak, orang koran dulu,” katanya.
Kala itu Yasonna sedang menyelesaikan kuliah S2 hingga program doktor.
“Terpaksa mengantar koran untuk menambah uang masuk,” ucap Yasonna.
Berdasarkan biografinya di laman Yasonna H Laoly, diketahui Yasonna kuliah S2 di Virginia Commonwealth University Amerika Serikat.
Baca juga: PWI dan Kemenkumham Diskusikan Regulasi Konvergensi Media, Mengawali Kegiatan HPN 2021
Kemudian melanjutkan kuliah S3 program doktor di North Carolina State University di Amerika Serikat.
Yasonna harus bangun lebih awal, pukul 03.00 dini hari dan menuju ke stasiun pengepulan atau agen koran.
Koran-koran itu dimasukkan ke dalam mobil untuk diantarkan ke para pelanggannya.
“Pergi ke paper station. Bawa segini,” kenang Yasonna sembari memperagakan mengangkat dua tangannya.
Baca juga: Yasonna Laoly: HPN Momen Tepat Mengingatkan Pentingnya Komitmen Pers Berkontribusi Nyata
“Hanya dulu saya pakai mobil. Korannya ada yang kita taruh di paper box,” kisahnya.
Yasonna pun mengenang manis dan pahitnya saat menjadi seorang loper koran di Amerika Serikat.
Masa Natal menjadi saat-saat yang sangat dinantikan Yasonna saat itu.
“Enaknya, waktu Christmas. Kita masukkan korannya, eh ada amplop Merry Christmas. Ada uang tambahan di dalamnya. Itu enaknya,” katanya.
“Pahitnya, kalau musim dingin, kita buka kaca mobil, lalu anginnya itu waduh, berat,” ucapnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.