Soal Polemik Kudeta AHY, NasDem: Energi yang Sia-sia Kalau Tanggapi Gosip Tidak Jelas
Partai NasDem enggan menanggapi polemik adanya rencana kudeta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Partai Demokrat
Penulis: Seno Tri Sulistiyono
Editor: Adi Suhendi
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Seno Tri Sulistiyono
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Partai NasDem enggan menanggapi polemik adanya rencana kudeta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Partai Demokrat, yang kini membawa-bawa partai berjargon Restorasi.
Ketua DPP NasDem Martin Manurung memberi tanggapan atas pernyataan Sekretaris Majelis Tinggi DPP Partai Demokrat Andi Mallarangeng yang menyebut Moeldoko mengklaim didukung NasDem untuk maju Pilpres 2024.
Menurutnya tudingan tersebut sebagai tindakan yang sia-sia.
Baca juga: Demokrat Sebut Moeldoko Klaim Didukung PKB, Daniel Johan: Ngaco
"Energi yang sia-sia kalau menanggapi gosip yang tidak jelas," ucap Martin saat dihubungi, Jakarta, Jumat (5/2/2021).
Menurutnya, AHY sebagai pimpinan Partai Demokrat sebaiknya segera menyelesaikan persoalan internalnya, agar kader semakin solid dalam membangun partai.
"Beresin saja urusan internalnya supaya tambah kuat. Mungkin itu terlalu sering nonton Game of Thrones," kata Martin.
Baca juga: Isu Kudeta Demokrat, Barigade 98 Sebut AHY Playing Victim
Sebelumnya, Andi Mallarangeng menyebut Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko mengklaim telah mendapatkan dukungan dari Partai NasDem dan PKB untuk maju dalam Pilpres 2024.
Hal tersebut disampaikan Andi berdasarkan keterangan saksi yang diajak bertemu Moeldoko dalam rencana pengambilan paksa atau kudeta Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di Demokrat, sebagai kendaraan untuk Pilpres 2024.
"Katanya dia direstui oleh pak Lurah dan didukung oleh menteri-menteri. Untuk 2024, katanya didukung PKB dan didukung Nasdem, tinggal Demokrat, begitu katanya," ujar Andi.
Moeldoko Peringatkan Demokrat Tidak Tembak Kanan-kiri
Kepala Staf Presiden, Moeldoko meminta kader Partai Demokrat untuk tidak membuat persepsi macam-macam terkait dirinya.
Hal itu disampaikan Moeldoko merespon tudingan kader Partai Demokrat bahwa telah membangun Posko Pemenangan untuk mendorong Kongres Luar Biasa Partai (KLB) Demokrat.
"Posko yang enggak-enggak, posko apa? ini persepsi-persepsi yang dikembangkan itu janganlah terus membangun hal-hal yang seperti itu, menarik simpatik orang lain," kata Moeldoko dalam konferensi pers di kediamannya Jalan Lembang, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (3/2/2021).
Moeldoko juga mengingatkan agar kader Partai Demokrat tidak sembarang menuding orang dan melontarkan fitnah akan mengkudeta partai.
"Ya Pak Yasonna Laoly kena lah siapa lagi tuh? PKB ditembak lah. Nasdem ditembak katanya, wong apa urusannya? itu ketawa semua itu, apa ya urusannya? Tapi juga marah jadi saya ingatkan hati-hati. jangan memfitnah orang, hati-hati. saya udah ingatkan," katanya.
Baca juga: Moeldoko Tidak Menolak Bila Dicalonkan Partai Demokrat Maju Pilpres 2024
Moeldoko menilai tudingan sejumlah pengurus Demokrat yang menyebut dirinya akan mengkudeta partai dari kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) merupakan dagelan.
"itu menurut saya sih kayaknya ini kayak dagelan aja gitu. lucu-lucuan," kata Moeldoko.
Menurut Moledoko dirinya tidak mungkin mau kudeta partai.
DIa mengumpamakan bila dirinya sebagai Panglima TNI yang membawa pasukan dan senjata untuk menodong setiap Dewan Pimpinan Cabang (DPC) dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Demokrat agar mendukungnya sebagai Ketua Umum Partai.
Hal itu menurutnya sangat tidak mungkin karena setiap partai memiliki anggaran dasar dan anggaran rumah tangga partai (AD/ART).
"Moeldoko mau kudeta. lah kudeta apaan yang dikudeta? anggap lah begini. Saya punya angkatan bersenjata anggaplah Panglima TNI ingin jadi ketua Demokrat emangnya gw bisa itu todong senjata itu para DPC, DPD heh datang ke sini gw todongin senjata," katanya.
Lebih lucu lagi menurut Moeldoko, ia disebut akan mengkudeta partai Demokrat untuk dijadikan kendaraan politik pada Pilpres 2024.
"Terus dibilangin jadi presiden lah ya, gak ada itu. Kerjaan gw setumpuk gini ngurusin yang nggak-nggak saja. Jangan lah apa itu membuat sesuatu," pungkasnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.