Wapres Ma'ruf Harap Karya Terbaru Said Aqil Bisa Berikan Perspektif Beragama yang Damai dan Sejuk
Karya Said Aqil ini kaya akan muatan substantif karena membahas secara mendalam dan detail mengenai aspek teoritis dalam ilmu tasawuf
Penulis: Reza Deni
Editor: Eko Sutriyanto
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Reza Deni
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyampaikan apresiasi dan penghargaan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj atas terbitnya buku berjudul Allah dan Alam Semesta Perspektif Tasawuf Falsafi.
Diketahui, buku ini merupakan terjemahan dari disertasi Kiai Said yang berbahasa Arab dengan judul “Shilatul-Lah bil-Kawn fit-Tashawwuf al-Falsafi saat menuntut ilmu di Universitas Ummul Qura, Mekah, Arab Saudi.
"Setelah saya berkesempatan membaca buku ini, sungguh luas mengandung ilmu dan filsafat, bahasa dan kalimat yang mendalam maknanya.
Sehingga memerlukan perenungan dan kesabaran yang mendalam guna mendapatkan pemahaman yang benar dan utuh dari isi buku tersebut," kata Ma'ruf saat memberikan testimoni dalam acara peluncuran buku “Allah dan Alam Semesta Perspektif Tasawuf Falsafi” melalui konferensi video, Jumat (5/2/2021).
Menurut Wapres, karya Said Aqil ini kaya akan muatan substantif karena membahas secara mendalam dan detail mengenai aspek teoritis dalam ilmu tasawuf, di samping juga membahas relasi Allah dan alam, Allah dan manusia, hakikat Muhammad, al-Insan al-Kamil, Allah dan sifat-sifat-Nya, Tanzih, dan Tasybih.
Baca juga: Kasat Narkoba Polres Pematangsiantar Angkat Bicara Soal Video Pria Mabuk yang Mirip Dirinya
Baca juga: Soroti Transaksi Dinar dan Dirham di Pasar Muamalah, Ini Tanggapan Maruf Amin dan Bank Indonesia
"Terlebih lagi, buku ini juga dengan sangat mendalam membahas tentang kemajemukan dan kesatuan dari berbagai agama," imbuhnya.
Wapres berharap buku ini dapat memberi warna untuk memperkaya khazanah dan menyehatkan cara pandang dalam beragama dengan perspektif yang sejuk dan damai.
"Buku ini cocok dibaca dan perlu dipahami oleh para kiai, akademisi, dan pecinta tasawuf. Semoga karya ini turut memberikan andil dalam membangun baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur," pungkasnya.
Pada kesempatan ini, Kiai Said Aqil Siroj yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dalam sambutan pengantarnya mengungkapkan tiga hal penting mengenai ilmu tasawuf.
Pertama, Kiai Said meluruskan bahwa jenis tasawuf itu bukan falsafi dan amali, tetapi falsafi dan dieni.
“Tasawuf itu tidak mungkin amali, tasawuf itu bicara hati. Kalau amali, akhlak namanya. Kalau perilaku itu akhlak seperti menghormati tamu, menghomati teman, menghormati tetangga, itu bukan tasawuf. Belum tentu sufi kalau orang itu berakhlak baik,” paparnya.
Kemudian kedua, lanjut Kiai Said, tasawuf bukan tentang memperbanyak ibadah. Ia menjelaskan bahwa banyak ibadah itu baik, tetapi bukan itu yang dimaksud tasawuf karena tasawuf adalah tentang hati bukan amaliah.
“Yang terakhir, tasawuf bukan ilmu hikmah, bukan ilmu perdukunan. Kitabnya beda, tokohnya beda,” ungkapnya.
Lalu ia menjelaskan bahwa tasawuf adalah revolusi spiritual. Dalam arti, tasawuf adalah sesuatu yang dinamis dan sangat progresif.
“Tidak boleh berhenti orang sufi itu. Tidak boleh puas dengan satu maqam,” ujarnya.
Kirim Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.